Rupanya manusia ini sulit sekali terdiam. Raganya duduk tenang namun isi didalam amigdalanya tak mau diam. Beberapakali menahan untuk tidak menikam namun rupanya didalam ditikam habis habisan. Berdiskusi dengan sang tuhan untuk bisa hidup lebih damai. Mencoba membuka peluang untuk berfikir positif akan semua yang telah direncanakan yang maha Esa.
Kembali pada produktifitas, namun tak jarang raganya merindukan ruang yang begitu tenang. Sempat sesekali mengetik naskah
'kamu mampu melewatinya'
namun tak sedikit naskahnya tertulis 'tuhan saya ingin menyerah'
yang iya tuliskan dilaman media tulisnya.Bagaimana bisa manusia baik baik saja sedangkan dunia ini hanya tempat proses untuk masa depan yang sebenarnya, yaitu kematian. Sujudnya seringkali terburu buru namun tak sedikit juga pintanya seakan serakah tak ingin diburu.
Kali ini maafkan saya tuhan, saya bahkan hampir lupa bagaimana caranya saya mengelola dunia.
Benar katanya 'letakan iman pada hatimu dan letakan dunia pada tanganmu, jangan pernah sesekali kau meletakan dunia pada hatimu karena sejatinya mereka akan membutakan mata dan pikiranmu'
-claudbia
[Blue and Grey]
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
RandomSecond place til i go to heaven__ "Lembar selanjutnya apalagi nona?" "Jelas semua yang belum saya arsirkan dalam setiap bait yang ku tulis tuan" "Perihal apa lagi kali ini nona?" "Sepertinya aku harus berbalik arah, atau ku bunuh saja sekalian tua...