Ada banyak part yang sempat ku tulis, bahkan akasaranya begitu tegas menjelaskan betapa serakahnya aku terhadap daksa yang semu. Satu tangkai sudah kau petik, menyanubari rupanya tak sama bak buai manis sang insan yang menyanjung Dewi.
Aku sempat menerka bayang mu yang begitu sempurna. Fana mana lagi yang akan kau singgahi dengan genggam mawar hitam yang kau sanjung indah memaksa ku untuk kau petik? Aku berbicara melalui sang malam, ada bimbang menyalur dalam nadi. Dan rupanya kau hanya sebuah imajinasi.
[Blue and Grey]
-claudbia
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
RandomSecond place til i go to heaven__ "Lembar selanjutnya apalagi nona?" "Jelas semua yang belum saya arsirkan dalam setiap bait yang ku tulis tuan" "Perihal apa lagi kali ini nona?" "Sepertinya aku harus berbalik arah, atau ku bunuh saja sekalian tua...