[Sebuah bentuk manifesting saya]
Raganya berteriak dalam hening dengan tangan yang menggenggam kuat, sesekali menjambak helai indah mahkotanya, semakin rontok rambutnya semakin tenang isi kepalanya. Mencoba menarik nafas dalam dan menghembuskan secara perlahan lahan. Bukan mati yang diharapkan namun perasaan takut dan diselimuti kegelisahan, kegelisahan akan semua, akan kehidupan, dan akan Kematian. Entah apa yang menjadi porak porandanya saat itu, namun dengan jelas keadaan berbicara terus terang. Ia frustasi.
Seiring berjalannya waktu perisainya semakin kuat, namun sayatnya semakin dalam. Lupa akan satu hal yaitu belati yang kini tengah menancap semakin dalam pada ujung kehidupannya. Semakin muak dipermainkan dunia, namun semakin lihai membuat drama. Berbicara perihal tenang, namun ia meredam lara dan menyimpan bahaya. Berbisik seraya lirih katanya tak henti berucap
"aku layak mendapatkannya, tuan! Semua yang telah ku usahakan!"
Yah gadis manja itu kini berubah menjadi anak panah yang semakin tajam terasah. Namun bagaimana arahnya?
"Bahkan aku akan menerobos semua, jika aku mampu"
ambisinya kuat tak menggubris bising dan berisiknya mulut sang mahluk bumi. Manusia itu mudah terkecoh namun sangat mudah untuk mengecoh!. Lalu sedikit berbisik pada logikanya,
"pelan pelan bermain belatinya nona, jangan sampai mata pisaunya melukai jemarimu lagi"
-claudbia
[Blue and Grey]
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
RandomSecond place til i go to heaven__ "Lembar selanjutnya apalagi nona?" "Jelas semua yang belum saya arsirkan dalam setiap bait yang ku tulis tuan" "Perihal apa lagi kali ini nona?" "Sepertinya aku harus berbalik arah, atau ku bunuh saja sekalian tua...