"Sudah cukup. Tidurlah kau manusia, ingat itu" Sang tuan berusaha menghentikan kegilaan manusia dihadapannya yang belum beranjak dari lembar dan pensilnya.
"Sialan kau menganggu, pergilah. Aku belum selesai dan ini baru permulaan" sarkasnya karena tak suka diganggu saat ditengah kegiatan fokusnya.
"Kau gila!? Kau membuka lembar lembar buku itu dan berkutat dengan huruf memuakan itu sejak siang tadi, dan ini sudah dipenghujung malam. Bagaimana bisa otak mu tidak pecah?" Koceh sang tuan didepan wajahnya, yang terus berusaha untuk menghentikan ke 'ambisiusannya'.
"Lagi pula sebentar lagi pagi, apa gunanya aku tidur. Hanya akan membuatku bangun terlambat" Tanpa mengalihkan pandangannya dia kembali menjawab.
"Cukup!cukup cukup!! Lihat, lihatlahhh aish matamu sudah tidak terlihat hidup. Sebentar lagi kau akan sekarat" ucap sang pria itu tanpa pikir panjang dengan perkataannya.
"Lantas biarlah, biarkan saja. Jika memang sudah saatnya aku bertemu dengan tuhan, biarlah. Sejak kapan mata ini hidup, raga ini sekarat sejak lama. Lantas apa yang di harapkan selain berjuang hingga menemui kematian, tuan!"
"A-ahh, tidak bukan itu yang ku maksud. Maaf"
-claudbia
[Blue and Grey]Short POV
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
RandomSecond place til i go to heaven__ "Lembar selanjutnya apalagi nona?" "Jelas semua yang belum saya arsirkan dalam setiap bait yang ku tulis tuan" "Perihal apa lagi kali ini nona?" "Sepertinya aku harus berbalik arah, atau ku bunuh saja sekalian tua...