Chapter 5

3.3K 342 9
                                    

/Suara Becca teriak sangat kencang/

Wanita rambut pendek yang terlihat acak-acakan itu dengan cepat berdiri menjauh dari pelukan entah siapa, napasnya sudah berlarian sekarang. Teriakan itu tampaknya bertahan sekitar lima detik atau lebih. Dia sungguh tampak takut, sekarang tubuhnya dia tutup dengan selimut putih itu. 

Matanya melebar saat melihat siapa yang memeluknya. Freen, dia sedikit terbangun karena suara kuat Rebecca. Dia hanya mengenakan baju putih yang tampak familiar bagi Rebecca, itu bajuku, katanya dalam hati. Mata wanita yang masih tidur ini tampak sedikit terbuka, dia bahkan berkedip beberapa kali dengan pelan, Freen masih ngantuk. Akhirnya wanita yang tubuhnya tertutup dengan kaos putih ini berkata, "Ada apa? Kenapa teriak?" Freen akhirnya berdiri dan menghampiri Rebecca, dia bahkan tak merasa canggung atas semua yang terjadi. Freen membuat Rebecca berbaring lagi. 

Rebecca masih dalam mode tak percaya, dia bahkan membiarkan dirinya dipeluk lagi oleh Freen dari luar selimut itu. Freen kembali tidur, sedangkan Rebecca? Pikirannya melayang entah ke mana mencoba untuk mengingat apa yang terjadi. Namun, dia tak mengingat apapun, tapi dia paksakan untuk setidaknya mencoba ingat satu ingatan saja. Beberapa lama, dia menyerah, dia tidak mengingat apapun. Wanita yang memeluknya sekarang pun tampaknya menyambung tidur paginya. 

Kepala Freen tepat berada di samping Rebecca, napasnya bahkan bisa dirasakan oleh telinga Rebecca. Namun entah mengapa dia tidak ingin bangun sekarang, dia merasa nyaman. Tapi, tiba-tiba pikiran tentang tubuhnya tidak menggunakan apapun itu kembali lagi, Rebecca akhirnya sedikit mendorong Freen menjauh darinya. Dia berdiri berlari mencari bajunya di lantai. Benar saja, semua baju berserakan, bra, celana dalam, dan aksesorisnya semua ada di lantai. Rebecca terpejam karena dua hal, pertama malu, kedua kesal. Kesal pun terbagi dua hal, pertama karena dia tak mengingat apapun, kedua karena Freen tidak bereaksi apapun dengan teriakannya, dia sebenarnya ingin Freen ikut bereaksi sepertinya. Teriak, malu, dan canggung. Tapi apa? Dia kembali tidur seperti tak ada yang terjadi. 

Secepatnya dia menggunakan baju-baju itu, sesekali melihat apakah Freen mengintipnya atau tidak. Tidak sama sekali, wanita itu tidur dengan sangat nyaman. 

Setelah selesai, Rebecca akhirnya melihat Freen dengan tatapan marah. Dia mencari bantal dan melemparkan tepat ke wajah Freen dengan kuat. Dia berharap Freen bangun dan mereka bisa bicara tentang apa yang terjadi. 

Namun, ternyata, Freen hanya terkejut sedikit dan membuka salah satu matanya sedikit, lalu dia berdiri lagi menggapai tangan Rebecca, dia menarik lagi wanita ini untuk tidur dipelukannya. Dengan suara pagi dia berkata, "Aku masih ngantuk, jangan bangunkan aku." Dia memeluk wanita itu dengan erat, bahkan kaki Freen mengunci Rebecca. Agak lama kemudian, Freen bernapas dengan teratur, dia kembali ke alam mimpi. 

Rebecca yang mendengar suara itu, langsung terdiam. Dia tak tau harus berbuat apa lagi, teriakan dan pukulan bantal tidak membuat wanita ini bangun. Wajah Freen juga sangat dekat dengan wajahnya, Rebecca menghadap depan, sedangkan Freen sedikit lebih dekat ke lehernya. Jantung Rebecca bekerja lebih keras sekarang, dia tak tau apakah ini karena rasa amarahnya atau karena udara yang berhembus ke daerah lehernya. Beberapa lama kemudian, dia mencoba melepaskan tangan Freen dari tubuhnya, namun Freen tampaknya sadar akan itu, dia malah lebih mendekat lagi. Karena merasa pergerakan Freen, Rebecca bertanya, "Apa yang terjadi, Freen?" Suaranya terdengar tegas dan penuh penasaran. 

Freen hanya berkata hm tanpa berkata apapun, mendengar ini akhirnya Rebecca dengan kuat melepaskan pelukan itu dan duduk di samping Freen. Dia menampar pipi Freen, tidak terlalu kuat, tapi cukup membuat alis Freen berkerut dan akhirnya mata itu terbuka semuanya. Freen hanya melihat Rebecca tanpa berkata apapun. Lalu agak lama kemudian, apa yang dilakukan Freen sungguh membuat Rebecca terkejut, wanita yang baru saja bangun tidur ini tersenyum dan duduk seperti Rebecca, dia mencium lembut bibir Rebecca satu kali, setelah itu Freen tersenyum lagi. 

̶̶N̶o̶t Love ?  [FREENBECKY] GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang