Spesial Chapter

3.6K 227 72
                                    

Tiga tahun telah berlalu...

 Seseorang yang katanya tidak ingin menjalin hubungan serius, ternyata sibuk mengatakan banyak hal yang menyinggung kekasihnya untuk peka akan keinginannya. 

Siapa lagi kalau bukan Rebecca sang Patric. Ups maaf salah, Rebecca Patricia sang Bintang. 

Kali ini Freen membawa wanitanya ke puncak gedung Empire State, sore hari. Dalam detik itu, tak akan ada yang mengalahkan suasana romantis selain waktu sekarang. Warna langit yang teduh, dan tak ada sinar tajam yang menyinari. Freen sangat senang dengan suasana ini, rambutnya sesekali ke belakang karena angin yang menyapanya. Pemandangan indah mungkin adalah tujuan nomor dua, karena sekarang dia hanya ingin menikmati waktu bersama sang kekasih yang belakangan ini sibuk dengan film horrornya. 

Becca menatap sisi samping wajah itu, dia ikut senang dengan kesempatan bisa berdua dengan wanitanya di luar. Tapi lagi-lagi, dia memikirkan hal yang sama. Tentang pernikahan. 

Becca tak pernah mengatakan dengan jelas, tapi dia selalu memancing pembicaraan ke arah itu. Tapi apa daya, Freen tak berpikir tentang itu. Bagi Freen, bersama dengan Becca saja sudah cukup. 

Kali ini, sang aktris berkata, "Kamu tau, Beb? Aku membaca novel yang cukup romantis belakangan ini."

"Hm?" Freen menoleh, dia mengabaikan angin sejuk. "Novel? Aku tak pernah melihatmu baca buku, Beb."

Becca segera menjelaskan, "Aku membacanya saat malam, ketika kamu tertidur karena kelelahan." 

Freen mengangguk saja, "Jadi, apa yang kamu baca?"

Becca tersenyum, dia mendekati Freen dan menggandeng tangan wanitanya. Freen tersenyum saja, dia bahkan berpikir oh, dia selalu begini kalau ada maunya. Yeah, aku tau. Dia akan membahas tentang hal itu lagi.

"Ini tentang sepasang kekasih yang pergi ke kutub utara untuk melihat aurora. Aku benar-benar suka dengan cerita itu, mereka sangat manis dan cukup mengharukan."

Freen mengangguk lagi, dia menyimak. "Lalu?"

"Untunglah aurora itu muncul, mereka melihatnya bersama. Dan setelah itu, wanita yang mencintai kekasihnya itu akhirnya melamar sambil berlutut di bawah aurora. Bukankah itu sangat romantis, Freen?"

Freen setuju, "Kedengarannya cukup romantis. Tapi, bagiku, itu sedikit merepotkan? Maksudku, kutub utara sangat dingin, Beb."

"Freen! Tak ada yang mempermasalahkan itu! Jika pun dingin, bisa menggunakan baju hangat!" Becca dongkol dan melepaskan gandengan tangan tersebut, baginya Freen seharusnya tak mengatakan kata tapi, seharusnya Freen berkata, Jadi kamu juga ingin seperti itu? Dilamar?

Freen tertawa dengan reaksi Becca, dia pun menarik Becca dan menggandeng lagi sambil berkata, "Aku tak mau ke sana. Jauh sekali."

"Aku tidak memintamu ke sana!"

"Iya, maksudku bukankah itu tujuanmu mengatakan cerita itu? Kamu mau liburan ke kutub utara?" Freen pura-pura bodoh di sini. 

Alis Becca mengernyit, benar-benar menyatu. Dia sungguh kesal dengan Freen kali ini. Sebelumnya dia juga sering berkata, Freen, sepertinya cincin ini perlu diganti?  atau, Freen, temanku menikah awal bulan nanti, gaunnya berwarna putih, sangat indah. Lalu, Freen, kamu tau? Katanya sekarang pacaran tidak trend lagi. Atau, Freen, kamu tidak khawatir kalau aku diambil orang? Dan masih banyak lagi pancingan yang Becca layangkan, tapi Freen tak memakan satu pun pancingan itu.

Dari semua perkataan Becca, Freen hanya tertawa sambil menjawab:

Kenapa cincinnya harus diganti? Punyaku masih bagus.

̶̶N̶o̶t Love ?  [FREENBECKY] GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang