Chapter 24

2.7K 283 11
                                    

"Freen! Kamu ingin bakar apartemenku!?" Rebecca baru saja bangun tidur, dia mendengar banyak suara dari arah dapur dan sedikit bau gosong. Segera dia berlari dan melihat ulah Freen di dapur. Apa yang dia lihat bukanlah cara memasak orang normal, namun seperti chef yang mempunyai skill memasak sangat profesional. Namun, Freen berlebihan! Dia tidak memasak daging, tapi melainkan api setinggi setengah meter sedang menguasai alat masak itu. 

"Tenang, aku sengaja melakukannya." Freen menyiram alkohol di atas daging itu, sehingga api langsung menyambar ke atas pan hitam tersebut. 

Rebecca tidak percaya akan perkataan Freen, dia segera mematikan api tersebut dengan air. Freen terdiam dengan siraman air dadakan tersebut, lalu dia berkata dengan kesal, "Mengapa kamu mematikannya? Ini memang caranya untuk memasak daging, Bec!"

"Hidungmu bermasalah, Freen? Itu sudah gosong!" Rebecca menunjuk daging yang telah hitam tersebut. Suaranya sangat panik sekarang, dia kira akan terjadi kebakaran kali ini jika Freen melanjutkan aksinya. 

"Bec! Itu belum gosong! Itu hanya setengah gosong!" Freen membantah, dia sebenarnya baru menyadari kalau daging itu sudah gosong, sekarang Freen hanya bisa membantah karena merasa malu dengan hasil masaknya yang tampak, gagal?

"Buang saja sana, aku ada mi instan di lemari. Buat itu saja." Rebecca melihat Freen dengan sedikit kesal, dia kembali ke kamarnya dan mengambil handuk. Dia ingin mandi secepat mungkin, walaupun jadwalnya ada malam nanti, Rebecca ingin terlihat segar dari pagi. 

Freen masih menatap daging itu dengan sedih, dia bergumam, "Padahal aku sudah melihat tutorialnya beberapa kali, aku salah di bagian mananya ya?" Dia membuang daging itu di kotak sampah, lalu bergegas ke kamar untuk mengambil ponselnya. Freen ingin menonton tutorial memasak daging dengan alkohol lagi, dia ingin mengkoreksi bagian mana yang salah. "Apa aku terlalu banyak menggunakan alkohol, kah?" Video itu pun terulang beberapa kali, Freen berusaha mencari letak kesalahannya. 

Cukup lama dia mengulang video itu, Rebecca akhirnya keluar dari kamar mandi dengan handuk saja. Dia berjalan menuju lemari tanpa mempedulikan Freen yang sedang sibuk duduk di atas kasur menghadap ponselnya. Setelah menggunakan baju, Rebecca mendekati Freen dan melihat apa yang ditonton oleh Freen begitu seriusnya. Lalu dia tertawa kecil dan berkata, "Sudahlah, jangan dilihat lagi. Kamu memang tidak bisa memasak dengan cara itu, yang wajar-wajar saja, Freen."

Freen mencium bau wangi yang berbeda, lalu dia melihat Rebecca dan bertanya, "Kamu mengganti sabun mandi?"

"Mm. Harum, kan?" Rebecca memberikan tangannya untuk dicium oleh Freen, dengan refleks Freen mengendus aroma itu, dia mengangguk setuju. 

"Tapi aku lebih suka aroma yang lama." Kata Freen tanpa melihat Rebecca, dia kembali melihat ponselnya. 

Rebecca cemberut sekarang, dia tidak suka dengan perkataan Freen. Baginya, sekarang dia mau membuang sabun mandi yang baru itu dan membeli lagi sabun mandinya yang lama. Dia hanya diam dan merajuk saja, Freen belum melihat wajah itu. 

Setelah cukup lama, Freen yang merasa Rebecca tiba-tiba diam, akhirnya menoleh dan tersenyum, dia sebenarnya terkejut dengan wajah yang merajuk itu, lalu dia berkata, "Mengapa kamu seperti itu? Kamu ingin menontonnya juga?" Freen pikir ini tentang video masak tersebut. 

Rebecca menggeleng saja, lalu dia berdiri dan berjalan ke kamar mandi. Freen memperhatikan semuanya, lalu dia melihat Rebecca membawa sabun botol itu dan membuangnya di kotak sampah. Freen terkejut dengan sikap Rebecca, lalu dia turun dari kasur dan berjalan mendekati aktris itu, dia berkata, "Mengapa kamu buang? Bukankah itu masih banyak?"

"Kamu tidak menyukainya." Rebecca menjawab dengan singkat. 

Oh, Freen akhirnya ingat dengan perkataannya sebelumnya, lalu dia berkata, "Sabun itu juga harum kok, aku menyukainya." Dia berusaha untuk mengubah perkataannya. 

̶̶N̶o̶t Love ?  [FREENBECKY] GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang