Chapter 9

2.9K 303 39
                                    

Sebelumnya, saat Freen akhirnya pulang setelah dua hari nginap di apartemennya. Rebecca hanya mengingat satu hal. Kata putus dari Freen, dulu.

______

Kali ini dia berlari kencang, dia ingin menemui Freen di rumah bibi Oliver. Jarak rumah mereka tidak terlalu jauh, Becca berlari melewati jalan kecil. Langkah kakinya tak akan dia pelankan, sebab sekarang dia tak kuasa menahan rasa senang dalam hatinya atas kabar yang sangat menggembirakan untuk dirinya. Becca akan ikut audisi tahap lanjutan di New York bulan depan. Dia ingin Freen mengetahui ini, dia ingin berbagi rasa bahagia dalam dirinya. 

Becca berlari dengan senyuman di wajahnya, beberapa tetua menegur anak remaja ini karena hampir saja menabrak pejalan kaki. Dia tidak mempedulikan itu, baginya sekarang adalah menemui Freen. Dia tidak ingin mengabari lewat ponsel, dia harus mengatakannya langsung. Detak jantung itu sudah tidak tahan bertemu dengan pacarnya, padahal sehari sebelumnya mereka masih bertemu dan makan bersama. Namun kali ini beda, Becca selangkah lebih maju meraih impiannya. 

Becca menyapa bibi Oliver yang baru saja ingin keluar, dia berkata, "Bi, Phi Freen di mana?" Napasnya berlarian, tapi dia bisa bertanya dengan jelas.

Bibi Oliver tertawa kecil melihat Becca yang sangat berkeringat sekarang, dia berkata, "Di kamarnya, masuklah." Bibi Oliver membukakan pintu untuk Becca. Wanita ini tersenyum dan berterima kasih, segera dia masuk dan menaiki tangga, kamar Freen ada di lantai atas.

Tanpa mengetuk pintu, Becca masuk dan berteriak, "Phi Freen!" Senyumnya masih di sana, namun dia tampak bingung. Freen secepatnya menyimpan sesuatu di belakangnya, dia tersenyum gugup melihat Becca, matanya juga terkejut dengan kedatangan Becca yang tiba-tiba.

Tertawa canggung, Freen berdiri dengan hati-hati, dia membuka pintu lemari itu dengan tangannya, lalu meletakkan atau mungkin membuang apa yang dia sembunyikan di depan punggungnya. Freen akhirnya menutup pintu itu, dan berkata, "Bec? Kamu tidak mengabariku kalau mau datang." Becca masih melihat Freen dan lemari itu, dia ingin melihat apa yang disembunyikan Freen. Saat dia mendekati lemari itu, Freen seketika menahannya dengan cara memeluk wanita ini. Freen berkata, "Kamu merindukanku?" Freen takut ketahuan. Apa yang dia sembunyikan tampaknya tidak boleh dilihat oleh Becca, 

Becca membiarkan dirinya dipeluk, lalu dia berkata, "Aku keringatan." Mendengar ini, Freen langsung melepas pelukan itu dan mengambil handuk, tangannya masih memegang Becca. Lalu dengan cepat dia mengusap wajah dan leher Becca, Freen masih tersenyum sekarang. 

"Sudah." Keringat itu sudah hilang, "Kenapa berlari?" Tanya Freen penasaran. 

Becca hampir lupa tentang kabar itu, pikirannya masih penasaran dengan apa yang disembunyikan pacarnya. Akhirnya dia berkata, "Rekamanku diterima, aku akan lanjut tahap audisi, Phi Freen!" Tentang New York, Freen sudah mengetahuinya sebelumnya. 

Freen yang mendengar itu, matanya langsung terbelalak dan merasa senang. Wajahnya sungguh terkejut bercampur gembira, Freen berkata, "Akhirnya! Kamu memang yang terbaik, Bec!" Dia memeluk Becca lagi dan setelah itu dia melepaskannya dan bahkan melompat kegirangan, dia sangat senang Becca berhasil melalui tahap pertama itu. "Wah, kita harus merayakannya, Bec!" Freen tak bisa mengungkapkan rasa senangnya, baginya impian Becca sangat berharga. 

Becca tertawa melihat reaksi Freen, wanitanya selalu mendukungnya untuk meraih impian ini. Bahkan Freen lah yang merekam akting itu selama ini, saat berkas pertama gagal, Freen selalu menyemangati Becca untuk tidak menyerah. Dia selalu berada di samping Becca saat sedang down ataupun sedih. Sekarang, Becca diam-diam bersyukur telah bertemu dengan Freen, karena Freen selalu ada untuknya selama ini. Pacaran mereka udah termasuk lama, hampir sepuluh bulan. 

̶̶N̶o̶t Love ?  [FREENBECKY] GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang