̶̶N̶o̶t Love ? [FREENBECKY] GL

Chapter 29

Kehidupan kadang kala memberikan kejutan di akhir cerita. Mungkin tidak semuanya indah, namun biasanya rasa sesal akan menghantui jika tidak mencoba. Maka sekaranglah waktu yang tersedia untuk diselami dan tetap berusaha. Tentang akhir, biarlah menjadi misteri yang ditunggu-tunggu. 

Sekarang, satu kalimat tanya sedang memenuhi ruang berpikir itu. 

'Apa kamu tidak akan menyesal nantinya, jika...?'

Tentang siapa yang bertanya, siapa lagi kalau bukan...

Hati.

"Bec, jangan pergi ke pesta itu."

"Freen, apa yang kamu bicarakan? Aku sudah janji akan pergi, itu hanyalah pesta biasa."

"Becca, aku mohon, jangan pergi."

"....."

"Katamu itu hanya pesta biasa, jadi tidak masalah jika kamu tidak pergi, kan?"

"Freen, ada apa denganmu? Gaun pestaku akan sia-sia."

"Bec..."

"Sudah, jangan seperti ini lagi. Aku tak tau apa yang kamu pikirkan, tapi aku tak bisa membatalkan begitu saja. Jonathan hanyalah temanku, itu hanyalah pesta perayaan ulang tahunnya."

"...."

"...."

"Baiklah."

______________

Apartemen Hudson, Manhattan, N.Y

Renungan dalam satu pandangan, tatapan itu terlalu lembut untuk diganggu. Sebuah kotak kecil dibuka lalu ditutup lagi berulang kali oleh kedua tangannya, namun matanya tidak memperhatikan benda melingkar yang tertancap di dalamnya. Selain itu, ada buku tipis sedang menunggu untuk disapa, paspor itu sedang tergeletak di atas meja sambil melihat sang pemiliknya terlamun cukup lama.

Helaan napas akhirnya terdengar, dia meninggalkan lamunan yang tak berarti apa-apa. Tak ada yang dia pikirkan dalam jeda yang cukup lama tersebut, semua waktu yang dia lalui terasa sia-sia.

Akhirnya cincin dengan hiasan berlian cantik itu menjadi pusat perhatiannya, dia tersenyum lembut menatap cincin silver itu, dia membelinya saat Rebecca membeli gaun untuk pesta. Freen sebenarnya ingin memberikannya langsung pada Rebecca malam itu, namun Freen menunda. Bukan karena takut, tapi Freen tau, bukan seperti itu cara memberikan cincin ini. 

Namun, lagi, Freen tau. Dia pasti akan menyesal karena tidak bertindak lebih cepat. Bisa jadi, Rebecca akan menerima Jonathan dan akan meninggalkannya. Pemikiran ini selalu saja bermain dalam pikirannya.