Chapter 13

2.9K 292 19
                                    

Keberadaan cinta terabaikan oleh pemilik hati, bukan karena tidak disengaja, namun tidak diperlukan. Semua orang berkata cinta itu penting, namun apa daya, sang pemiliknya tidak membiarkan perasaan ini menjadi ratu dalam dirinya. Cinta dikucilkan, hingga akhirnya perasaan yang biasanya diidamkan banyak orang ini perlahan bersembunyi dan tak ingin menampakkan diri. Cinta merasa malu, kerena dirinya tak pernah dianggap oleh pemilik hati. Atau mungkin bukan bersembunyi, tapi bisa jadi perasaan ini dipaksa untuk tidak datang lagi.

Sekali lagi, tak ada yang peduli dengan situasi hati, terserah jika merasa mencintai atau dicintai, pilihannya ada dalam diri. Kadang kala, jika ingin memaksa untuk mencintai atau dicintai, akhirnya akan jatuh dan rapuh, semua akan menghilang dengan sendirinya. Perasaan ini hanya butuh ketulusan untuk bersemi kembali. Tapi begitulah, tak ada yang berniat untuk mencari perasaan yang tersembunyi ini. Hari-hari hanya dijalani dengan hal yang sama, seperti biasanya. 

Namun bukan berarti kata cinta dilarang untuk menghampiri, sering kali lagu dengan melodi lirih didengar oleh pembalap satu ini. Dia menghidupkan irama yang lembut, semua tentang cinta dan ketertarikan hati. Tidak hanya mendengar, sesekali dia ikut bernyanyi, kepalanya juga menikmati semua kata-kata lagu yang perlahan membawa diri seakan merasakan manisnya dicintai. Tapi tidak dalam artian pasti, dia hanya mendengarkan dan menukar lagu, lagi. 

Freen mengitari malam Mahanttan, dia menelusuri jalan New York dengan kecepatan tinggi. Seseorang ingin menemuinya, mungkin lebih tepatnya, ingin menantangnya. Namun, awalnya dia menolak, karena yang menantangnya adalah lelaki yang pernah menipu taruhannya. Billy, dia ingin mengalahkan Freen kali ini. Wanita pembalap liar ini tidak mengerti mengapa dirinya menuju arena yang disepakati, sebab tertipu untuk kedua kali benar-benar akan membuat dirinya rugi. Tapi perkataan Billy membuatnya sedikit tertarik, dia berkata aku akan mengganti mobil yang telah Mina ambil, aku membawa mobilku sendiri. 

Sejenak, Freen merasa curiga mengapa lelaki ini muncul lagi. Tapi perkataannya tentang mobil itu membuat hati Freen berharap lebih. Freen menuju Canarsie, Brooklyn. Mereka sepakat untuk bertemu di depan bangunan tua yang tak terpakai. Freen sebenarnya ada firasat buruk saat mengendarai mobil ke sana, namun dia menghilangkan firasat itu dengan lagu cinta yang dia hidupkan sebelumnya. 

Hampir sampai, jalanan di sini sangat sepi. Freen tiba-tiba ragu untuk bertemu dengan Billy. Sebab, tidak ada tanda-tanda manusia di sekitaran ini. Freen menghentikan mobilnya. Tiba-tiba Billy menghubungi Freen saat itu juga, dengan cepat Freen menjawab panggilannya. 

"....." Freen membiarkan lelaki ini yang berbicara pertama kali. 

"Aku tau kamu sudah sampai Freen, aku sedang menunggumu di sini. Lihat, ini aku." Billy mengaba-ngaba dari jauh, dia menghidupkan lampu mobilnya. 

"Di mana yang lain?" Freen berbicara tentang kru balap liar yang biasanya hadir untuk membantu mereka. Namun tak ada yang datang. "Apa yang kamu rencanakan, Billy?" Akhirnya Freen bertanya tentang kecurigaannya. Dia tidak ingin terjadi apapun pada dirinya, sebab lelaki ini agak sedikit gila jika tentang menang dan kalah. 

Billy tertawa lepas sekarang. Freen hanya mendengarkannya saja, dia belum menghampiri Billy yang menunggunya di depan jalan bangunan tua itu, Billy berkata, "Aku tidak merencanakan apapun, aku hanya ingin kamu mengambil kunci mobil ini dan ada yang ingin aku katakan." 

"Kamu pikir aku bodoh?" Freen melihat sekeliling, sungguh tidak ada orang. "Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan sekarang. Tentang kunci mobil itu, tinggalkan saja di sana, aku akan meminta orang untuk mengambil mobil itu besok." Freen tidak ingin ditipu dua kali.

Freen melihat Billy keluar dari mobil itu, dia sedang memegang ponselnya di dekat telinga dan menutup mobil tersebut. Billy berjalan ke luar menuju mobil Freen. Dia berkata, "Sudah. Aku berikan mobil itu padamu. Sekarang, aku ingin berbicara langsung, keluarlah." Sekarang Billy berkata dengan serius. 

̶̶N̶o̶t Love ?  [FREENBECKY] GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang