Chapter 30

2.9K 249 53
                                    

Sebelumnya...

"Saint, aku ada perlu. Aku akan ke sana sekarang."

Freen meninggalkan cincin dan paspor itu di atas meja, dia hanya mengambil kunci mobil dan segera menuju rumah Saint. Sebenarnya, ada banyak pikiran yang terselip dalam pikirannya.

'Ini tidak rumit. Aku hanya perlu pergi ke pesta itu dan mengungkap perasaanku pada Becca di saat bersamaan Jonathan mengatakannya. Bukankah Saint mengundangku ke acara itu?'

'Ya, ini mudah.'

'Tapi, aku harus menemui Saint dulu. Banyak hal yang harus disiapkan.'

'Media. Bagaimanapun mereka itu bintang, aku tak ingin ada media di sana.'

'Semoga Saint bisa membantuku.'



















Hunian Miller, New York City

Saint tersenyum senang, dia memberikan Freen minum, sekarang mereka duduk berhadapan, di pisahkan oleh meja. Freen tak pernah sekali pun singgah seperti sekarang, sendiri. Kali ini adalah situasi canggung bagi pembalap ini. 

Freen, tidak masalah meminta bantuan, ini untuk masa depan Becca. Ya, Becca tidak cocok dengan Jojon itu. Dia hanya cocok dengan kamu. Oke? Jangan sungkan meminta bantuan. 

"Em, Saint-"

"Aku sudah menduganya Freen, kamu pasti akan menghubungiku dan ikut denganku ke pesta. Iya kan?"

"Saint, jadi begini-"

"Aku tidak tau apa yang membuatmu berubah pikiran, tapi aku rasa gaun kemarin itu pasti pas denganmu. Aku meminta designer yang membuatnya untukmu." Saint tak berhenti bicara, inilah ungkapan rasa senangnya. Tatapannya hanya tertuju pada Freen di depannya.

Freen akhirnya menunggu Saint selesai bicara dan menunggu kesempatan untuk mengatakan niatnya ke sini.

Saint masih menatap dengan mata yang bersinar, "Besok kamu aku jemput atau bagaimana? Tapi Freen, aku ingin tau di mana alamatmu. Jadi, besok aku jemput saja, ya?" Dia menunggu Freen meresponnya sekarang.

Freen menghela napas, dia tau bagaimana perasaan lelaki di depannya. Rasa suka yang berlebihan, Saint menunjukkan semua itu sekarang.

Freen menyiapkan kata-katanya, tapi dia tak bisa memilih perkataan yang tak menusuk hati, sebab dengan sopan ataupun blak-blakan, Saint tetap akan tersakiti.

Tapi apa boleh buat, Freen harus melakukan ini.

Mengapa juga aku peduli perasaan Saint? Freen sempat memikirkan hal ini.

Freen, kamu memerlukan bantuannya sekarang. Jadi, yeah, perkataanmu menentukan semuanya.

Tapi aku harus jujur. Jawab Freen pada pikirannya sendiri.

Mengambil napas, bersiap. "Saint, aku ke sini ingin mengatakan sesuatu padamu." Niat awalku memang ingin meminta bantuan, tapi sekarang aku harus menjelaskan dulu akar permasalahannya.

"Hm? Apa Freen? Katakanlah." Senyum itu lagi. Freen menelan rasa tak teganya.

Dengan duduk sambil merapatkan kaki, Freen berkata tanpa pendahuluan, "Aku menyukai Becca."

̶̶N̶o̶t Love ?  [FREENBECKY] GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang