Jika saat ini Mingyu hendak memasuki kelas latihan menembak, Wonwoo kali ini sedang berada di kelas ramuan milik Profesor Dongwook. Hanya Joshua saja yang santai dalam pelajaran ini. Berbeda dengan Seungkwan yang selalu gemetaran jika melihat Profesor Dongwook yang terlihat sama menakutkannya dengan Profesor Snape.
Pelajaran hari ini yaitu membuat ramuan Antidotes alias ramuan penawar hampir semua racun yang terbuat dari tumbuhan Mandrake. Tentu saja para siswa membuat ramuan tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang dijelaskan dalam buku mereka masing-masing. Siapapun yang berhasil membuat ramuan ini dengan cepat dan sempurna, maka asrama mereka akan mendapatkan poin tambahan.
Ada beberapa bahan dalam ramuan ini yang membuat mata si pembuat ramuan terasa cukup perih karena uapnya. Wonwoo yang memakai kacamata saja tetap merasakan perih. Joshua saja sampai harus menutup matanya dengan telapak tangannya saat akan mencium aroma ramuan di kualinya.
"Anjir... Gak ada kacamata renang atau apalah itu buat menutup mataku? Perih banget..." bisik Jeonghan.
"Kak Han pasti bisa... Tahan aja sedikit lagi." bisik Myungho.
Kebetulan Wonwoo, Jeonghan, Joshua, Woozi, Myungho, Seungkwan, dan Vernon berada di meja melingkar sehingga mereka bisa setidaknya saling membantu teman mereka jika terjadi kesalahan dalam meracik ramuan.
"Sepertinya takaran tanamannya kurang di kualiku... Boleh minta mandrake secuil, gak?" kata Vernon.
"Boleh, boleh." kata Woozi.
"Punya saya sudah jadi." celetuk Wonwoo dan Joshua secara bersamaan, membuat Profesor Snape melangkah mendekati meja mereka.
"Tumben sekali kau cepat dalam pelajaran ramuan ini, Mr. Jeon." kata Profesor Dongwook dengan sikap dingin ciri khasnya.
Sejak tahun pertama, Profesor Dongwook selalu menaruh kebencian pada Wonwoo karena parasnya yang seperti ayahnya. Berbeda dengan Harry Potter, Wonwoo bukan tipe anak yang suka melanggar peraturan dan suka memperhatikan apa yang diajarkan profesornya. Sehingga inilah yang membuat asrama Wonwoo tidak pernah mendapat pengurangan nilai sama sekali dari Profesor Dongwook.
"Hihi... Saya berusaha keras untuk ini." kata Wonwoo.
Profesor Dongwook pun mengendus aroma dari ramuan buatan Wonwoo dan beralih ke ramuan buatan Joshua. Mau hasilnya sempurna atau gagal, ekspresi Profesor Dongwook tetap sama saja datarnya alias tidak bisa ditebak.
"Aku mengakui hasil kerjamu, Mr. Jeon. Bagaimana bisa kau membuatnya sesempurna milik Mr. Hong? Sepuluh poin untuk kelas nomor 2." puji Profesor Dongwook.
Jeonghan, Woozi, Myungho, Seungkwan, dan Vernon memberikan tepuk tangan secara lirih pada Wonwoo dan Joshua. Ini pertama kalinya Wonwoo berhasil membuat ramuan dengan sempurna, biasanya dia akan melewatkan satu bahan kecil dan Profesor Dongwook akan langsung menceramahinya.
Untung saja teman-teman Wonwoo berhasil menyelesaikan tugas pembuatan ramuan mereka hampir ke detik terakhir. Sebagai hadiah, Profesor Dongwook memperbolehkan mereka untuk membawa pulang ramuan yang sudah mereka buat itu, dengan syarat harus untuk keperluan darurat saja.
Setelah menyelesaikan kelas ramuan, Wonwoo dan teman-temannya jalan-jalan di koridor menuju ke Great Hall untuk mengobrol sambil makan siang. Saat tiba di Courtyard, langkah mereka tiba-tiba terhenti saat berpapasan dengan Jungkook dan ketiga temannya.
"Hei, Jeon Wonwoo. Bagaimana kabar Mingyu? Maksudku, hidungnya? Apakah dia mengajukan operasi? Hahahaha..." ejek Jungkook sambil tertawa dengan temannya.
Tentu saja Wonwoo langsung memasang wajah geram atas apa yang Jungkook lakukan pada Mingyu. Wonwoo sudah menceritakan kejadian Mingyu semalam pada teman-temannya, agar mereka tidak kaget jika harus berpapasan dengan siswa paling menyebalkan seangkatan ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/345728265-288-k393602.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN : Duty After School | MinWonSeok
FantasyKetika sebuah sekolah yang berisikan kelompok penembak dan kelompok penyihir harus bekerja sama untuk melawan makhluk-makhluk jahat yang datang ke dunia mereka. Mampukah mereka semua selama dalam misi menyelamatkan dunia mereka? *Credits to Harry Po...