Hari pertandingan Quidditch semakin dekat. Wonwoo, Jeonghan, beserta teman-teman dan senior satu timnya, hendak pergi ke lapangan Quidditch untuk latihan. Namun, mereka tiba-tiba berpapasan dengan tim Quidditch dari asrama nomor empat berseragam hijau di Courtyard.
"Kau mau kemana?" kata Sehun, yang merupakan ketua tim Quidditch asrama dua dan seniornya Wonwoo, pada ketua tim Quidditch asrama empat.
"Mau latihan Quidditch." jawab Daniel, ketua tim Quidditch asrama empat.
"Kami sudah membooking lapangan untuk hari ini."
"Sabar, Sehun. Aku sudah lebih dulu dapat surat izin untuk memakai lapangannya." Daniel menyerahkan surat izinnya untuk dibaca oleh Sehun.
Mingyu, Dokyeom, dan Seungcheol yang kebetulan sedang duduk-duduk di dekat sana pun segera menghampiri mereka karena kedengarannya teman mereka akan terkena masalah.
Kemudian Sehun membaca isi surat izin yang dimaksud oleh Daniel.
Saya, Profesor Lee Dongwook.
Dengan ini memberikan izin kepada asrama nomor empat untuk latihan pada hari ini dengan maksud untuk melatih Seeker yang baru.
"Siapa Seeker barumu?" kata Sehun.
Daniel kemudian memperlihatkan Seeker baru tim mereka yang tak lain lagi adalah Jeon Jungkook.
Emosi Mingyu seketika langsung tergugah, "Hah? Si brengsek ini! AKHIRNYA KITA BERTEMU LAGI! KALI INI KAU GAK AKAN BISA KABUR DARIKU LAGI! TUNGGU BALAS DENDAMKU NANTI!" serunya membuat teman-teman Jungkook sampai kebingungan.
Seungcheol dan Dokyeom bahkan sampai berusaha keras untuk menahan tubuh Mingyu yang sebesar itu agar tidak melukai Jungkook. Wonwoo dan Jeonghan hanya bisa terbelalak dan terdiam saat melihat Mingyu tiba-tiba mengamuk begitu.
Jungkook menoleh ke arah Mingyu, "Wow, aku gak menyangka bahwa kita akan bertemu lagi. Kau harus jaga sikap disini, bung. Kepopuleranmu dan pistol itu gak ada gunanya disini. Kau juga masih pemula, jadi gak usah sok-sokan di hadapanku." katanya.
"Setidaknya kelompok penembak atau anak-anak dari asrama kami bukan tipe orang yang suka menyogok guru seperti kalian karena kami memang punya bakat." celetuk Jeonghan.
Jungkook kemudian mengambil sedikit langkah di depan Jeonghan dan menatapnya dengan kesal.
"Gak ada yang meminta pendapatmu disini, dasar darah lumpur." kata Jungkook pada Jeonghan.
"Apa kau bilang?!" Jeonghan langsung tercengang dengan panggilan itu.
"Kurang ajar. Kau harus membayar atas ucapanmu, brengsek! Makan siput!" kata Seungcheol yang seketika memegang tongkat sihirnya dan mengarahkannya ke Jungkook.
Jungkook langsung terhempas ke tanah dan mulutnya menggembung sambil memegang perutnya. Wonwoo dan teman-temannya langsung menertawakan Jungkook yang langsung dikerumuni oleh teman satu timnya.
Saat Jungkook mendudukkan diri, ia mengambil posisi seperti ingin muntah dan hasilnya adalah Jungkook memuntahkan sebuah siput yang cukup besar dari mulutnya. Sungguh menjijikkan.
"Terima kasih, kak Cheol. Itulah karma karena mengejek orang. Dan anggap saja itu pembalasanku karena kau telah merusak hidungku." kata Mingyu.
"Tunggu apa lagi, bro. Sembuhkan dulu Seeker barumu ini sebelum pertandingan nanti." kata Dokyeom dengan sedikit sarkas.
Teman-teman Jungkook langsung membopongnya dan dibawa ke suatu tempat untuk menghilang mantra yang dilempar oleh Seungcheol.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN : Duty After School | MinWonSeok
FantasyKetika sebuah sekolah yang berisikan kelompok penembak dan kelompok penyihir harus bekerja sama untuk melawan makhluk-makhluk jahat yang datang ke dunia mereka. Mampukah mereka semua selama dalam misi menyelamatkan dunia mereka? *Credits to Harry Po...