Chapter 35

108 6 0
                                    

Hari menjadi dingin dan berangin, dan ketika para siswa berjalan menyusuri lapangan yang melandai menuju kabin Hagrid di tepi Hutan Terlarang, mereka merasakan titik- titik hujan yang terkadang menetes ke wajah mereka. Profesor Youngji berdiri menanti kelas itu sekitar sepuluh yard dari pintu depan Hagrid, dengan sebuah meja panjang berpalang di depannya yang sarat dengan ranting. 

Ketika Wonwoo dan Mingyu mendekatinya, suara tawa keras terdengar di belakang mereka sambil berbalik. Mereka melihat Jungkook berjalan menuju mereka, dikelilingi oleh kelompok kroninya. Jelas Jungkook baru saja mengatakan sesuatu yang sangat lucu, karena Jimin, Suga, Nayeon, dan sisanya terus terkikik-kikik sepenuh hati ketika mereka berkumpul di sekitar meja berpalang itu dan, menilai dari cara mereka semua terus memandang Wonwoo, dia bisa menebak subyek gurauan itu tanpa banyak kesulitan.

"Semua orang di sini? Kalau begitu mari mulai. Siapa yang bisa memberitahuku apa sebutan benda-benda ini?" salak Profesor Youngji, segera setelah semua anak asrama dua dan asrama empat tiba.

Profesor Youngji menunjuk setumpuk ranting di depannya. Tangan Jeonghan langsung teracung di udara.

Di balik punggungnya, Jungkook melakukan imitasi Jeonghan yang bergigi kelinci melompat naik-turun dengan penuh semangat untuk menjawab pertanyaan. Nayeon mengeluarkan pekik tertawa yang berubah hampir seketika menjadi jeritan, ketika ranting-ranting di atas meja melompat ke udara dan memperlihatkan diri mereka sendiri yang mirip makhluk pixie kecil yang terbuat dari kayu, masing-masing dengan lengan cokelat menonjol, dua jari mirip ranting di setiap tangan dan sebuah wajah datar mirip kulit kayu dengan sepasang mata kumbang berwarna cokelat yang berkilau.

"Oooooh!" kata Heejin dan Choerry, sangat mengesalkan Wonwoo. 

Siapapun akan berpikir Hagrid belum pernah memperlihatkan kepada mereka makhluk-makhluk mengesankan; memang, cacing Flobber sedikit membosankan, tetapi Salamander dan Hippogriff cukup menarik, dan Skrewt Ujung-Meletus mungkin terlalu menarik.

"Tolong jaga suara kalian, anak-anak! Jadi, ada yang tahu nama makhluk-makhluk ini? Mr Yoon?" kata Profesor Youngji dengan tajam, sambil menyebarkan apa yang terlihat seperti beras cokelat di antara makhluk tongkat itu, yang segera berebut makanan. 

"Bowtruckle. Mereka penjaga pohon, biasanya hidup di pohon pembuat tongkat." kata Jeonghan.

"Lima poin untuk asrama dua. Ya, ini adalah Bowtruckle. Dan seperti yang dikatakan Mr Yoon dengan benar, mereka umumnya tinggal di pohon-pohon yang kayunya berkualitas tongkat. Ada yang tahu apa yang mereka makan?" kata Profesor Youngji.

"Kutu kayu? Tapi biasanya telur peri jika mereka bisa mendapatkannya." kata Dokyeom cepat, yang menjelaskan apa yang dianggap Wonwoo butir-butir beras cokelat bergerak-gerak.

"Anak baik, ambil lima poin lagi. Jadi, kapanpun kalian perlu daun atau kayu dari sebuah pohon tempat tinggal Bowtruckle, sebaiknya siapkan hadiah kutu kayu untuk mengalihkan atau menentramkannya. Mereka mungkin tidak terlihat berbahaya, tetapi kalau dibuat marah mereka akan mencoba mencongkel mata manusia dengan jari-jari mereka, yang, seperti yang bisa kalian lihat, sangat tajam dan sama sekali tidak diinginkan berada dekat bola mata. Jadi kalau kalian inign berkumpul lebih dekat, ambil sedikit kutu kayu dan seekor Bowtruckle. Aku punya cukup di sini untuk satu diamati bertiga, kalian bisa mempelajari mereka lebih dekat. Aku mau sketsa dari setiap orang dengan semua anggota badan yang diberi label pada akhir pelajaran." kata Profesor Youngji.

Kelas mendesak maju ke sekitar meja berpalang itu. Wonwoo sengaja memutar ke belakang sehingga dia berada tepat di sebelah Profesor Youngji.

"Di mana Hagrid?" tanya Wonwoo, sementara semua orang sedang memilih Bowtruckle. 

"Tidak usah peduli." kata Profesor Youngji menekankan, yang juga telah menjadi sikapnya terakhir kali ketika Hagrid tidak muncul ke kelas. 

Sambil menyeringai lebar, Jungkook mencondongkan badan kepada Wonwoo dan meraih Bowtruckle terbesar.

SEVENTEEN : Duty After School | MinWonSeokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang