"Tapi, siapa yang menginginkan semua penyihir kelahiran Muggle dikeluarkan dari Hogwarts? Maksudku penyihir seperti Jeonghan dan Seungkwan?" kata Dokyeom, setibanya dirinya dengan Mingyu dan Wonwoo di ruang rekreasi asrama mereka.
"Mari kita berpikir. Siapa orang yang kita tahu, yang berpendapat bahwa penyihir kelahiran Muggle itu sampah?" kata Mingyu.
"Kalau kau membicarakan Jungkook-"
"Tentu saja! Kau dengar ucapannya pada Jeonghan saat itu, kan? 'Giliranmu berikutnya, darah lumpur!' Coba saja, kau tinggal melihat wajah si brengsek yang seperti tikus itu untuk tahu bahwa dialah orangnya..."
"Jungkook. Dia pasti pewaris asrama empat, Slytherin!"
"Sepertinya benar. Lihat saja keluarganya, semuanya dari asrama empat. Dia selalu menyombongkan hal itu. Dengan mudah dia bisa saja keturunan Slytherin. Ayahnya jelas jahat sekali." kata Wonwoo.
"Mereka mungkin saja memegang kunci Kamar Rahasia selama berabad-abad dan diserahkan turun-temurun dari ayah ke anak..." kata Mingyu.
"Hhmmm... Bisa jadi." kata Dokyeom.
"Tapi bagaimana cara kita membuktikannya?" kata Wonwoo dengan muram.
"Mungkin ada jalan," kata Wonwoo lambat-lambat, makin merendahkan
suaranya."Tentu saja akan sulit dan berbahaya, sangat berbahaya. Kita akan melanggar kira-kira lima puluh peraturan sekolah, kurasa." imbuhnya.
"Baru pindah kelompok, kita udah jadi anak nakal aja disini" kata Dokyeom sedikit jengkel.
"Mau bagaimana lagi, Kyeom? Memangnya kamu berani mencegat Jungkook untuk mengakui hal itu sendirian?" kata Mingyu, lalu Dokyeom menggelengkan kepalanya.
"Lha, iya. Apa yang harus kita lakukan, Wonwoo?" kata Mingyu.
"Yang perlu kita lakukan adalah masuk ke ruang rekreasi asrama empat dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Jungkook tanpa dia menyadari bahwa kitalah yang bertanya." kata Wonwoo.
"Tapi itu mana mungkin." kata Dokyeom, sementara Mingyu malah tertawa.
"Gak... Itu bukan gak mungkin, Dokyeom. Yang kita perlukan hanyalah Ramuan Polijus." kata Wonwoo.
"Apa itu?" tanya Mingyu dan Dokyeom bersamaan.
"Haduh... Bukankah Joshua pernah mengatakan tentang ramuan ini padamu, Dokyeom? Profesor Dongwook juga menyebutkan ini di kelas beberapa minggu yang lalu, Mingyu." kata Wonwoo.
"Aku memang mencatatnya, tapi aku belum mempelajarinya. Karena Joshua hanya menyebutnya sekilas." kata Dokyeom.
"Memangnya kami gak punya kerjaan lain yang lebih menarik di pelajaran
Ramuan selain mendengarkan penjelasan Profesor yang menakutkan itu?" gumam Mingyu."Ramuan ini akan mengubah kalian menjadi orang lain. Pikirkanlah! Kita bisa berubah menjadi tiga siswa asrama empat. Gak ada yang tahu bahwa itu kita. Jungkook mungkin akan memberitahu kita segalanya. Dia mungkin sedang menyombongkan hal itu di ruang rekreasi asramanya sekarang ini, kalau saja kita bisa mendengarnya." kata Wonwoo.
"Ramuan Polijus ini kedengarannya agak meragukan bagiku, Wonwoo. Bagaimana kalau kita terperangkap karena memiliki tampang jelek seperti tiga anak asrama empat selamanya?" kata Mingyu.
"Efeknya akan menghilang sendiri setelah beberapa waktu, Mingyu. Tetapi untuk mendapatkan resepnya akan sulit sekali. Profesor Dongwook bilang resepnya ada di buku berjudul Ramuan-ramuan Paling Mujarab dan buku ini pasti disimpan di Seksi Terlarang di perpustakaan." kata Wonwoo.
"Joshua bilang Seksi Terlarang itu gak bisa diakses oleh semua siswa." kata Dokyeom.
"Jeonghan bilang hanya ada satu cara untuk meminjam buku dari Seksi Terlarang. Caranya kalian perlu izin tertulis dengan tanda tangan guru." kata Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN : Duty After School | MinWonSeok
FantasyKetika sebuah sekolah yang berisikan kelompok penembak dan kelompok penyihir harus bekerja sama untuk melawan makhluk-makhluk jahat yang datang ke dunia mereka. Mampukah mereka semua selama dalam misi menyelamatkan dunia mereka? *Credits to Harry Po...