Sejarah Sihir adalah pelajaran paling membosankan di daftar pelajaran para siswa. Profesor Jang Jungyoon, gurunya, adalah satu-satunya guru berwujud hantu, dan hal paling seru yang pernah terjadi di kelasnya adalah saat dia memasuki kelas menembus papan tulis.
Profesor Jungyoon sudah tua sekali dan berkeriput. Banyak orang yang bilang bahwa dia bahkan tidak sadar bahwa dirinya sudah meninggal. Dia bangun begitu saja untuk mengajar pada suatu hari dan meninggalkan tubuhnya di kursi berlengan di depan perapian di ruang guru. Rutinitasnya tidak berubah sedikit pun sejak saat itu.
Hari ini sama membosankannya seperti biasa. Profesor Jungyoon membuka catatannya dan mulai membaca dengan nada datar membosankan seperti dengung penyedot debu tua. Nyaris semua anak di kelas tertidur nyenyak,
kadang-kadang terbangun cukup lama untuk menulis nama atau tanggal, kemudian tidur lagi."Baru kelas pertama, udah ngantuk aja." kata Mingyu.
"Aku juga gak menyangka bakal diajar oleh guru hantu." kata Dokyeom.
Profesor Jungyoon sudah bicara selama setengah jam ketika terjadi sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya. Wonwoo mengacungkan tangan, kemudian Profesor Jungyoon mendongak di tengah bacaan super membosankan tentang Konvensi Sihir Internasional tahun 1289 dan terlihat kaget.
"Mr-siapa...?" kata Profesor Jungyoon.
"Jeon Wonwoo, Profesor. Saya ingin tahu apakah Anda bisa menceritakan kepada kami sesuatu tentang Kamar Rahasia?" kata Wonwoo dengan suara nyaring.
Hoshi yang duduk dengan mulut melongo sambil memandang kosong ke luar jendela dan tersentak. Kepala Woozi langsung terangkat dari lengannya dan siku Seungkwan tergelincir dari tepi mejanya.
Profesor Jungyoon mengejap, "Pelajaranku adalah Sejarah Sihir." katanya dengan suara kering mendesah.
"Aku mengajarkan fakta, Mr. Jeon. Bukan dongeng dan legenda." imbuhnya sambil berdeham pelan kecil, seperti bunyi kapur patah, dan melanjutkan lagi.
"Dalam bulan September tahun itu, sub-panitia para penyihir Sardinia-"
Profesor Jungyoon terpaksa berhenti saat tangan Wonwoo melambai di udara lagi."Mr. Jeon?" kata Profesor Jungyoon.
"Maaf, Profesor. Bukankah legenda selalu punya dasar fakta?" kata Wonwoo.
Profesor Jungyoon memandang Wonwoo dengan sangat tercengang. Baik Jeonghan, Mingyu, Dokyeom dan teman-teman lainnya yakin bahwa tidak ada siswa yang pernah menyela pembicaraan profesor baik hidup atau mati.
"Hhmmm, ya... Orang bisa memperdebatkan soal itu, kurasa. Meskipun demikian, legenda yang kau tanyakan itu termasuk dongeng yang sangat sensasional, bahkan menggelikan..." kata Profesor Jungyoon.
Tetapi seluruh kelas sekarang memusatkan perhatian pada kata-kata Profesor Jungyoon. Ia memandang mereka, semua wajah menghadap dirinya dan memandangnya. Mingyu dan Dokyeom bisa melihat sang profesor benar-benar tercengang melihat ketertarikan yang luar biasa itu.
"Oh, baiklah... Kamar Rahasia... Kalian semua tahu, tentunya, bahwa Hogwarts didirikan lebih dari seribu tahun yang lalu oleh empat penyihir besar pada zamannya. Keempat asrama sekolah ini dinamakan sesuai nama mereka: Godric Gryffindor (2), Helga Hufflepuff (3), Rowena Ravenclaw (1), dan Salazar Slytherin (4)." kata Profesor Jungyoon.
"Mereka bersama-sama mendirikan kastil ini, jauh dari mata Muggle yang ingin tahu, karena zaman itu sihir ditakuti orang-orang biasa dan para penyihir menderita karena disiksa." Profesor Jungyoon berhenti sejenak dan memandang muram ke seluruh kelas lalu melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN : Duty After School | MinWonSeok
FantasiaKetika sebuah sekolah yang berisikan kelompok penembak dan kelompok penyihir harus bekerja sama untuk melawan makhluk-makhluk jahat yang datang ke dunia mereka. Mampukah mereka semua selama dalam misi menyelamatkan dunia mereka? *Credits to Harry Po...