Prolog

1.3K 70 13
                                    

Hallo ... Aku kembali bawa cerita baru nih 😉 Sesuai jawaban kalian di IGS waktu itu, kalau cerita ini di Publish di WP, maka dari itu aku up 2 part dulu ya.

Warning !!!
Dalam cerita ini sifat ceweknya menye-menye kalau kalian kurang suka, silahkan di skip. Terima kasih 🙏

Vote, coment and share 🙏

Happy reading guys 🥰
.
.
.

~*****~

Pukul 21.00 Seperti biasa, Luna sebelum tidur membereskan alat tulisnya. Ia segera memasukkan beberapa buku tulis baru ke dalam ransel berwarna cream miliknya.

Luna terdiam, ia menghentikan aktivitasnya sejenak. "Besok hari pertama gue masuk ke sekolah baru. Huft ... Semoga gue betah deh disana."

Setelah selesai merapihkan tasnya, ia segera menuju ke kasur dan duduk disana.

Ting.

Suara notifikasi pesan muncul di ponsel berwarna biru muda itu, yang berada di atas meja. Sontak, gadis cantik dengan rambut hitam panjang itu mengambil ponselnya.

Seketika, ia tertegun melihat di layar ponselnya yang bertuliskan 'EL❤️' disana, yang sudah sebanyak lima pesan dari sang kekasih.

"El?"

Luna menghela napasnya gusar, lalu ia segera membuka pesan tersebut.

||EL ❤️

("Lun?")

("Luna?")

("Luna ... Kenapa Lo nggak baca chat gue?")

("Luna!")

("Luna, Lo mau kita berantem lagi.")

Membaca isi pesan itu, lagi-lagi membuat gadis dengan mata bulat itu kembali menghela napasnya.

Ia pun segera membalas pesan itu. Namun, belum sempat ia selesai mengetik. El, sudah menghubunginya.

Sontak saja, ia membuat Luna pun langsung mengangkat panggilan video tersebut.

Beberapa detik kemudian, panggilan video itu terhubung dan langsung memperlihatkan wajah tampan El di layar ponselnya.

"Hallo El."

"Dari mana aja sih Lo dari tadi? Chat gue nggak di baca-baca."

"Iya, maaf. Aku tadi habis makan malam sama orangtua ku, dan HP-nya aku tinggal di kamar."

"Kenapa nggak Lo bawa aja sih."

"Kamu tau kan, El. Aku jarang banget bisa kumpul sama keluargaku. Jadi, aku sengaja ninggalin hp aku di kamar, agar fokus kumpul sama mereka, walaupun cuma sekedar makan malam."

"Alasan! Lo sengaja ngehindarin gue kan. Lo udah mulai bosen kan sama gue."

Luna mengdengus pelan, ia sudah biasa mendapat perkataan seperti itu dari El, dan bodohnya ia masih bertahan dengan lelaki seperti itu.

EL LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang