Hallo ... Maaf, sepertinya aku ga melanjutkan yg di wp. Karena yg vote sedikit🥺 jadi, baca kelanjutannya di Fizzo ya, udah end. Padahal, kalau yg vote tiap part-nya lebih dari 100 akan tetap aku lanjut di wp, karena pasti beda versi di Fizzo. Tapi nyatanya sedikit yg vote 🙏
Vote, coment and Share🙏
Happy reading guys 🥰
.
.
."Ini hp kamu. Aku udah maafin kejadian tadi. Ciuman tadi sebagai gantinya, tapi ingat jangan buat aku marah lebih dari tadi. Karena bisa bukan cuma ciuman sebagai gantinya, tapi tubuh kamu."
Mendengar kalimat ancaman dari El, membuat Luna hanya bisa terdiam dengan Tatapam takut pada kekasihnya itu.
Ia tertegun beberapa kali dengan detak jantung yang hebat.
"Aku pulang." Pamit El Dengan mengusap lembut kepala Luna.
Setelah itu, ia beraksi kembali turun dari Balkon tersebut dengan menaiki sebuah tali yang sudah ia pasang.
Luna masih terdiam, ia hanya bisa memperhatikan El yang sudah turun dari balkon kamarnya, Luna pun bisa melihat bahwa El mengendap-ngendap dengan berlari kecil di sekitaran rumahnya untuk bisa keluar dari pagar rumah Luna.
Setelah El berhasil keluar dari daerah rumah Luna. Ia sempat melihat ke arah Luna yang masih memperhatikan dirinya di atas balkon tersebut.
EL melambaikan tangannya, lalu segera pergi.
Dilihat bahwa El sudah tidak ada lagi di sana, maka dengan cepat gadis berambut panjang itu pun masuk kembali ke dalam kamarnya menutup jendela serta tirai dari kamar tersebut.
Dengan detak jantung yang masih berdegub kuat, ia berdiam diri sejenak di dekat jendela kamarnya.
"Jangan buat aku marah lagi karena kalau sampai terjadi, bukan cuma ciuman aja yang kamu terima, tapi tubuh kamu juga sebagai balasannya."
Mengingat ancaman yang dilontarkan oleh El beberapa menit yang lalu, benar-benar membuatnya merasa takut akan hal tersebut.
Ia mengatur nafasnya, mencoba untuk menenangkan dirimu akan itu semua.
Perlahan, Luna berjalan menuju kasurnya dan duduk di sana. Ia melihat ponselnya yang sudah dikembalikan lalu menghidupkannya.
Beberapa detik kemudian ponselnya menyala, tak ada yang aneh dengan ponsel itu ia pun membuka di bagian aplikasi chat. Namun, ia langsung tertegun, Karna hanya ada nomor El yang terpampang di kontak hp-nya.
"Loh, ini beneran semua nomor-nomornya hilang?" Monolognya.
Luna berusaha untuk teliti lagi memeriksa ponselnya tersebut namun sudah ia cari, tetap hanya ada nomor El yang berada di ponselnya. Bahkan nomor kedua orang tuanya sudah dihapus dan biaya yakin itu adalah sang kekasih.
Ia langsung menghelah nafasnya, memejamkan kedua matanya lalu langsung merenbahkan tubuhnya di atas kasur tersebut dengan ponsel yang tergeletak tepat di sampingnya.
'El, seposesif itu ke gue. Bahkan nomor HP yang ada di ponsel gua pun Semuanya dihapus sama dia.' batinnya.
Ting.
Suara notifikasi pesan muncul, Luna memerhatikannya ia bingung, Karena Tak ada namanya disana. Akibat El yang menghapus semua kontak di hpnya.
"Siapa ya?" Gumamnya.
||+628××××××××××
("Lun, Lo baik-baik aja kan? Sorry gue no pakai yang ini, Soalnya nomor gue yang satunya ada di hp Nyokap.")
KAMU SEDANG MEMBACA
EL Luna
Teen FictionBagaikan burung dalam sangkar emas, merasa terperangkap namun enggan untuk pergi. Hal tersebut, sama seperti yang di alami oleh Ersya Aluna Mahendra, yang menjalani hubungan toxic dengan kekasihnya, Elvano Pranadipta. "El, aku sakit." "Gue nggak ped...