Luna tetap kuat

215 10 0
                                    

Hallo ... Di Fizzo cerita ini aku ngadain giveaway. Syaratnya akan aku kasih tau kalau yg follow akun fizzoku udah 60 followers.

Hadiahnya akan aku kasih saldo e-wallet untuk kalian yang terpilih. Yuk, follow akun fizzoku atas nama akun fiyaseni 🙏😉

Happy reading guys 🥰
.
.
.

'Sial, Luna berhasil kabur dari gue.' batinnya.

Perlahan, ia berjalan menuju sofa yang berada disana dengan langkah pincang.

Fandy, yang baru saja masuk kedalam melihat bahwa El tengah berjalan pincang menuju ke sofa tersebut. Dengan cepat, ia pun menghampirinya.

  "El, Lo kenapa ?"

El yang sudah duduk di sofa hanya menggeleng cepat. Fandy pun juga ikut duduk tepat di sampingnya.

"Jawab jujur dulu sama gue. Lo Kenapa, bisa kaya gini? Apa jangan-jangan dua cewe tadi yang buat Lo kaya gini?"

Pertanyaan tersebut membuat El melirik sekilas kearah Fandy. "Lo kalau ngomong pake otak. Ya nggak mungkin lah gue kalah sama perempuan." Sahutnya dengan nada ketus.

"Ya makanya Lo jawab dulu, Lo kenapa bisa sampai kata gini?" Tanyannya lagi.

Belum sempat El menjawab, Raka gang melihat Dari kejauhan pun langsung menyahut perkataan mereka.

"Sebenernya Luna itu siapa sih El?"

Sontak saja keduanya langsung tertuju pada Raka yang sudah berdiri didekat mereka.

"Yaelah, Lo lihat dong. Kondisi El aja kaya gini, Lo pakai nanyain tentang tuh cewek mulu. Harusnya tanyain dulu kenapa El bisa kaya gini." Celetuk Fandy.

Raka mendengkus pelan, lalu ia duduk tepat di samping El yang menandakan bahwa kini El di apit oleh kedua temannya.

"Yaudah, kalau gitu sekarang luka Lo diobatin aja dulu. Kira Anterin Lo ke klinik terdekat ya." Ucap Raka.

"Nggak perlu, Lo hubungin aja dokter pribadi keluarga gue. Sharelock tempat ini."

"Lo seriusan? Tempat ini itu rahasia El. Harusnya cuma kita bertiga yang boleh tau tempat ini. Lo bawa cewe kesini aja itu sebenernya udah salah El. Masa iya sekarang Lo mau suruh dokter pribadi keluarga Lo kesini, yang Bener aja Lo." Sahut Fandy yang mengoceh panjang lebar.

"Ikutin aja apa kata gue." Balasnya mendesis.

Tak mau kedua temannya berkelahi, membuat Raka pun langsung menengahi keduanya.

"Udahlah, kita nurutin aja apa kata El. Nih, El gue hubungin dokter Lo ya." Sahut Raka.

Raka langsung menghubungi dokter pribadi milik keluarga El. Sedangkan Fandy hanya bisa terdiam, Perlahan pandanganya tertuju pada ponsel dengan case berwarna merah muda di atas meja tersebut.

"Itu hp siapa?"

Pandangan El pun langsung tertuju pada ponsel itu yang ternyata itu ponsel milik Luna.

El Mengambil ponsel tersebut.   "Apa itu punya salah satu dari dua cewe itu?" Tanya Fandy yang hanya di balas anggukan kecil oleh El.

Setelah selesai menghubungi dokter pribadi keluarga EL. Pandangan Raka pun tertuju pada El Kembali.

"El " panggilan tersebut mampu membuat Sang empunya Menoleh kearahnya.

"Siapa yang udah buat Lo kaya gini?"

"Randy." Jawabnya singkat.

"Randy? Berani banget dia buat Lo sampe kaya gini? Wah, kalau gitu tuh anak harus di kasih pelajaran nih." Sahut Fandy.

EL LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang