Sekolah Baru

613 51 14
                                    

Hallo guys ... Kawal cerita ini sampai end yuk 😉

Vote, share dan spam komen di cerita ini. Tapi bukan hanya next ya 🙏

Happy reading guys 🥰
.
.
.

~*****~

Tok ... Tok ...

"Luna ... Bangun cepat! Ini udah siang!"

Suara teriakan dan juga ketukan pintu yang amat keras, terdengar jelas di telinga gadis dengan piyama bermotif bunga Doraemon itu.

Perlahan, ia membuka kedua matanya dan langsung tertuju ke arah jam dinding berwarna biru di kamarnya, yang telah menunjukkan pukul 06.50.

Ia terbelalak. "Ya ampun, udah mau jam tujuh," monolognya yang terkejut.

"Luna ... Kamu dengar Mamah kan?!"

Pandangannya tertuju kearah pintu kamarnya. "I-iya Mah," sahutnya.

"Buruan ... Kalau dalam waktu sepuluh menit kamu belum keluar, Mamah tinggal ya."

"I-iya Mah. Ini Luna udah bangun kok, tunggu Mah," sahut Luna.

Dengan cepat, gadis dengan rambut panjang itu pun segera bangkit dari tempat tidurnya dan langsung berlari menuju ke kamar mandi yang berada satu tempat dengan kamarnya.

Ia segera membersihkan diri dengan terburu-buru, bahkan ia  hanya sekitar lima menit saja.

Ia cepat-cepat memakai seragam sekolahnya, memakai sepatu dan juga tas ransel di punggungnya.

Hingga beberapa menit telah berlalu. Gadis cantik dengan rambut panjang dan bando berwarna biru di kepalanya, baru saja keluar dari kamarnya dengan langkah yang tergesa-gesa.

Dengan pandangan yang beberapa kali tertuju kearah jam tangan berwarna biru yang melingkar di pergelangan tangannya.

'Duh ... Kira-kira sampai sekolah telat nggak ya,' batinnya yang mulai panik.

Gadis dengan seragam putih abu-abu itu telah sampai di teras rumahnya, ia melihat bahwa garasi mobil telah terbuka dan sudah tak ada kendaraan lagi disana.

Ia mendengus pelan. Pandangannya tertuju kearah sang asisten rumah tangga yang sedang menyapu halaman rumah.

"Mbok, Papah sama Mamah udah berangkat ya?"

Sang asisten rumah tangga pun menghentikan aktivitasnya sejenak, ia menoleh ke arah gadis itu. Dengan anggukan kecil dan senyuman ramah ia menjawab.

"Iya, Non. Sekitar sepuluh menit yang lalu."

Mendengar jawaban dari si Mbok, Luna Menghelah napasnya dengan panjang.

Dengan langkah perlahan, ia pun mengambil ponselnya yang berada di saku seragamnya.

Luna keluar dari gerbang rumahnya Seraya berjalan dan mencoba untuk mencari ojek online. Namun, hingga lima menit lamanya, tak ada juga ojek online yang menerimanya, bahkan beberapa ada yang membatalkan pesanan.

Jelas, itu benar-benar membuatnya kesal, hingga ia mencibikan bibirnya.

Pandangannya tertuju kearah jam tangan miliknya yang kini telah menunjukkan pulu 07.10.

"Lima menit lagi masuk. Udahlah, nggak ada harapan lagi, ini mah gue yakin pasti telat." Gumamnya dengan terus berjalan.

Ia melihat kearah ponselnya lagi, dan ia melihat bahwasanya terdapat lima pesan dari sang kekasih yang belum ia balas.

EL LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang