Hallo ... Happy reading
Jangan lupa vote, coment and share 🙏🤗
.
.
.
Btw, tatapan Em tajam banget ya 😢
~~~~~
"Jangan pernah sekali-kali kabur dari gue. Karena Lo pasti akan tau akibatnya. Lo nggak hanya gue kurung, tapi Lo akan gue buat nggak pernah ketemu dengan kedua orang tua lo lagi."Mengingat perkataan itu, membuat Luna tertegun. 'Ancaman El, itu nggak main-main.' batinnya.
"Lun ... Luna?"
Luna membuyarkan lamunannya. "Tapi Ar, El ngancem gue."
"Luna, udah Lo nggak perlu takut. Please ... Lo kirim sekarang keberadaan Lo ya, gue tunggu. Udah ya bye, gue mau balik ke kelas lagi. Tadi gue ijin ke toilet sama guru, jadi gue nggak bisa lama-lama nelponnya.
Arsila segera mematikan panggilan tersebut, sedangkan Luna, Ia masih terdiam memikirkan hal tersebut.
Dirinya tidak mungkin memberi tahu pada Arsila pasal keberadaannya sekarang. Tapi, jika ia tidak keluar dari sini, dirinya tidak tau apa yang akan El lakukan padanya.
Luna beberapa kali mengatur nafasnya, ia mulai berpikir jernih. Tanpa basa-basi lagi, ia pun Sharelock pada Arsila dan Clara.
"Semoga aja, El nggak marah akan hal ini." Monolognya.
Perlahan, pandangannya tertuju kembali pada lemari kecil itu.
Ia berjalan dan mendekatinya lagi. Kedua bola matanya berkeliling memperhatikan banyaknya foto dirinya pojok ruangan itu.
Terdapat beberapa tulisan ternyata di setiap balik foto dirinya yang di gantung disana. Luna mencoba untuk membacanya.
"Your my mine, Ersya Aluna Mahendra!"
"You can only, be mine!"
"No one should have you but me, Luna!"
"We Will never separate Luna, ever!"
"Anyone close to you beside me, I Will destory from this world!"
Deg.
Luna langsung tertegun ketika membaca kalimat yang kelima itu. Sungguh, kalimat itu benar-benar membuatnya terpantung.
"El, semua yang di tulis di balik foto ini benar-benar kelihatan kalau dia posesif," gumamnya.
Ting.
Suara notifikasi pesan yang masuk, membuat Luna langsung mengarahkan pandangannya pada ponselnya. Dirinya tambah syok lagi ketika melihat bahwa ternyata itu pesan dari El. Perlahan, ia pun membuka pesan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL Luna
Teen FictionBagaikan burung dalam sangkar emas, merasa terperangkap namun enggan untuk pergi. Hal tersebut, sama seperti yang di alami oleh Ersya Aluna Mahendra, yang menjalani hubungan toxic dengan kekasihnya, Elvano Pranadipta. "El, aku sakit." "Gue nggak ped...