Bertengkar

269 19 0
                                    

Cerita ini udah ada di Fizzo dengan lebih dari 40 bab. Tapi disana ada beberapa perkataan yang di filter. Jadi aku tetap up ceritanya di wp.

Vote and coment 🙏
Happy reading guys 🥰❤️
.
.
.


"

Jal"Ng gue. Udah nggak usah ganggu dia. Kita langsung kesana aja."

El Melanjutkan langkahnya ke depan sana, bersamaan dengan Raka dan juga Fandy yang berjalan lebih dulu.

Luna yang mendengar perkataan El tadi, lagi-lagi mengatakan bahwa dirinya ini adalah jal*Ng.

Sungguh, itu benar-benar membuatnya sakit hati. Hingga Luna pun langsung melepaskan pegangan tangan El yang berhasil membuat El pun menoleh.

"Lo kenapa lepasin tangan gue."

"Aku nggak marah kalau kamu nggak akuin aku sebagai pacar kamu. Tapi seenggaknya, kamu nggak sebut kalau aku ini jal*Ng."

"Kenapa, Lo marah dengan perkataan gue barusan hah?! Memang Lo j*lang kan, kalau cewe baik-baik mana ada sih yang mau di ajak ke apartemen cowo bahkan dia ajak ke tempat balapan sampe jam segini, hah."

Plak!

Tamparan itu tiba-tiba mendarat mulus tepat dipipi kiri El.

Sungguh, perkata yang baru saja di lontarkan oleh El itu benar-benar membuatnya sakit. Dengan gampangnya El mengucapkan kalimat itu padanya.

El yang merasakan tamparan itu, terkekeh kecil. Ia mengusap pipinya yang di tampar tadi sekilas, lalu melihat kearah Luna dengan tatapan tajam.

"Sekarang Lo udah mulai berani sama gue, iya?" Desisnya tepat didepan wajah Luna tang berhasil membuat gadis itu pun memundurkan langkahnya kebelakang.

"Iya, Lo udah berani Sama gue, hah?!" Bentak El yang membuat Luna terperanjat.

"Jawab, Lun! Udah berani Lo kasar sama gue, hah?!"

Teriakan El, membuat Raka yang mendengarnya walaupun samar menoleh kearah mereka berdua yang masih berada disana. Ia memerhatikan mereka dari kejauhan.

"Fan, Lo denger nggak sih. Kalau tadi itu kayanya El bentak tuh cewe."

"Nggak denger gue. Suara berisik kaya gini, mana kedengaran."

"Aih, masa iya Lo kaga denger sih. Gue aja denger."

"Heh, yang gue denger itu cuam suara musik sama knalpot motor."

Raka menghelah nafasnya. "Hah, Memang kuping Lo bermasalah."

Ucapan itu tak ditanggapi oleh Fandy, ia malah makin asik Mendengar suara bising dari lagu itu. Sedangkan Raka memerhatikan mereka berdua dari kejauhan.

"Fan, sebenarnya cewe itu siapanya, sih? Pacarnya, El?"

"Kan Lo tadi dengar sendiri. Tuh cewe j*langan ya El." Jawabnya dengan santai smabil bergoyang mendengarkan musik  keras itu.

"Kita kenal El. Walaupun dia punya pesona, dia nggak pernah make j*lang kaya gitu. Memangnya lo, semua cewe Lo godain."

"Udahlah, mau dia j*langnya El kek. Pacarnya kek, siapanya kek. Bukan urusan kita, lagian El itu orangnya dari dulu kan tertutup nggak pernah mau cerita apapun ke kita."

EL LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang