Hallo ... Visual Cerita ini bisa kalian lihat semuanya di Instagram @fiyaseni.
Dari mulai visual, El, Luna, Raka, Randy, Clara, Arsila dan Fandy.
Vote and coment 🙏
Happy reading guys 🥰
.
.
.Randy, yang sudah tiga kali mendapat hantaman dari El sejak istirahat tadi. Ia akhirnya sudah kehabisan kesabaran.
Maka tanpa basa-basi lagi, Randy juga membalas hantaman tersebut dengan kuatnya hingga mengakibatkan sudut bibir El terluka.
"Gue udah coba untuk sabar, atas apa yang lo lakuin tadi. Tapi kali ini, gue udah kehilangan kesabaran, El!"
Bugh!
Lagi, Randy menghantam pipi El kembali. El yang tak mau kalah pun kembali membalas. Hingga kini keduanya malah saling adu j*tos satu sama lain.
Pak selamat, Selaku guru BK di sekolah itu datang bersama dengan dua guru BK lainnya.
Mendengar ada keributan di dalam sana, maka dengan cepat mereka pun langsung melihat bahwa kedua muridnya saling adu jotos satu sama lain.
"Stop! Hei, stop! Cukup !" Bentak Pak Selamat dengan kedua guru BK lainnya mencoba untuk memisahkan keduanya.
Dengan emosi yang masih menggebu-gebu keduanya pun akhirnya, bisa dipisahkan.
Mereka di pegangin oleh guru BK dengan deru napas naik turun tak beraturan.
"Kalian ini tida kapok-kapok ya Bapak hukum. Bukannya berbaikan malah lanjut b3rkelahi. Kalau seperti ini, Bapak memang harus panggil orangtua kalian untuk datang ke sekolah." Tegasnya.
"Silahkan Bapak panggil, karena orang tua saya juga tidak akan datang ke sekolah. Karena dia sudah tidak peduli dengan saya."
Setelah mengatakan kalimat itu, El langsung mengambil ranselnya dan pergi begitu saja dari gudang, masih dengan perasaan yang marah dan kaki yang sedikit pincang karena kejatuhan barang di gudang tadi.
Tak dapat berbuat banyak, para guru itu hanya bisa memerhatikan El yang sudah menjauh. Besok mereka akan urus permasalahan ini.
El yang sudah keluar dari area sekolah, langsung pergi dengan motor sport miliknya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Spidometer yang terus melaju keatas membuat semua yang berada di sekitarnya seolah-olah ikut terbawa laju motornya.
"Kamu itu anak haram! Kamu masih untung di urus di keluarga ini El!"
"El itu anak kita Pah! Dia bukan anak haram. Dia anak kamu!"
Seperdetik, El mengingat perdebatan kedua orangtuanya dulu ketika ia masih kecil, membuat kemarahan El makin menjadi.
Rasa sedih, kecewa, marah bercampur aduk jadi satu dalam dadanya. Hingga matanya mulai memerah dan tanpa sadar, setetes air mata jatuh membasahi pipinya yang di tutupi oleh helm full face miliknya.
*****
Sementara itu, Luna yang masih berada di ruangan itu.
Kedua bola matanya tertuju kearah pintu tersebut dan juga layar ponselnya. Ia berharap agar Clara segera datang dan membawanya pergi dari tempat ini.
Ting.
Suara notifikasi pesan muncul di ponselnya. Dan iti dari Clara. Dengan cepat, ia langsung membacanya.
||Clara.
("Luna sorry banget. Ban motor gue bocor, Lo sabar ya. Tenang aja, gue bakalan jemput Lo.")
KAMU SEDANG MEMBACA
EL Luna
Teen FictionBagaikan burung dalam sangkar emas, merasa terperangkap namun enggan untuk pergi. Hal tersebut, sama seperti yang di alami oleh Ersya Aluna Mahendra, yang menjalani hubungan toxic dengan kekasihnya, Elvano Pranadipta. "El, aku sakit." "Gue nggak ped...