Happy reading guys 🥰❤️
Vote and coment 🙏☺️
.
.
.'Hah?! Itu kan pedang samurai dan temb*kan. Kok mereka punya ini disini? Itu legal atau ilegal? Apa mereka punya surat izin resminya.' batinnya.
"Yaudahlah, lalu gitu gue cabut duluan ke sekolah. Udah masuk juga nih, pasti kena hukum gue. Lo kalau mau senang-senang sama nih cewek, lanjutin aja," ucap Fandy yang meledek El.
El terkekeh kecil dengan perkataan tersebut. Fandy pun langsung memakai tas ranselnya seraya mengambil kunci motornya.
"Gue tetap ke sekolah. Lo duluan aja."
"Okeh, kalau gitu gue duluan," pamit Fandy yang dianggukan oleh El.
Lelaki tampan dengan rambut lurus dan kulit sawo matang itu berjalan menuju pintu keluar dari gudang itu.
Melihat Fandy sudah keluar, membuat Luna langsung melepaskan pegangan tangan El dari pergelangan tangannya, hingga berhasil membuat El menoleh kearahnya.
"Kamu mau ke sekolah? Aku ikut El."
"Nggak. Lo tetap disini,"ucapnya tegas yang langsung bangkit dari posisinya.
Dengan cepat, Luna pun juga bangkit dari posisinya dan berdiri tepat dihadapan El. Ia memohon pada lelaki itu untuk tetap berangkat sekolah bersamanya.
"El please ... Aku juga mau ke sekolah."
"Nggak Luna. Gua bilang nggak, ya nggak! Lo tuli, hah?!" B*ntak El tepat di depan wajahnya yang berhasil membuat Luna terperanjat kaget.
"Kenapa? Kasih aku satu alasan Kenapa kamu bawa aku kesini?"
El tersentyum tipis di sudut bibirnya, ia menyugarkan rambutnya seraya menatap Luna.
"Lo lupa apa yang terjadi barusan di jalan hah? Lo berangkat sekolah sama cowo lain, padahal jelas-jelas niat gue itu mau jemput Lo."
"Aku nggak tau kalau kamu aku jemput aku, El."
"Halah ... Alasan, basi Lo."
"Okeh, aku salah aku minta maaf."
"Maaf Lo nggak gue terima. Pokoknya lo harus tetap disini, sampai gue kembali."
Setelah mengatakan kalimat itu El langsung berjalan menuju pintu keluar, Namun dengan cepat Luna langsung menarik tangannya. Tapi langsung di tepis k*sar oleh El hingga mengakibatkan Luna terj*tuh di lantai itu. Dan El pun tak menghiraukannya.
Ia langsung keluar begitu saja dari dalam sana dan mengunci gudang tersebut, meng*rung Luna di dalam sana.
Dengan cepat, Luna langsung bangkit dari posisinya dan mencoba untuk menggedor-gedor pintu itu beberapa kali seraya memohon pada El agar di bukakan pintunya.
"El, ... Aku mohon El buka pintunya. Aku nggak mau di kurung disini, El ...."
"El ... Aku minta maaf. Iya aku nggak akan ulangin kesalahan aku, El ... Please .... "
"El, aku akan nurutin apapun perkataan kamu El. El buka pintunya ...."
Berkali-kali, gadis cantik dengan rambut panjang berponi itu terus memohon padanya. Tapi tetap saja, lelaki tampan itu tak akan membukakan pintu tersebut.
Baginya, apa yang di lakukan oleh Luna tadi membuatnya benar-benar marah, Karena berani berboncengan dengan lelaki lain yaitu Randy, yang jelas-jelas musuhnya di sekolah Abdi Bangsa.
"El ... Buka El ... Aku nggak mau di k*rung ...."
Suara lirih Luna dari dalam sana membuat El menghelah nafasnya sejenak. "Gue nggak akan lama, setelah pulang sekolah gue kesini lagi. Ada banyak makanan dan minuman di dalam kulkas, Lo tinggal ambil aja. Di sini juga ada WiFi, Lo bisa lakuin apapun kesukaan Lo dsini."
KAMU SEDANG MEMBACA
EL Luna
Teen FictionBagaikan burung dalam sangkar emas, merasa terperangkap namun enggan untuk pergi. Hal tersebut, sama seperti yang di alami oleh Ersya Aluna Mahendra, yang menjalani hubungan toxic dengan kekasihnya, Elvano Pranadipta. "El, aku sakit." "Gue nggak ped...