"Eungh ..." lenguhan seseorang yang baru siuman memecahkan kesunyian yang ada. Kedua mata yang tertutup itu terbuka, mendapati dirinya terbaring di kasur putih hospital Wing.
Tangannya tergerak mengambil kacamata miliknya yang terletak di nakas samping kasurnya, memakainya, kemudian duduk. "Apa yang terjadi?"
Pria cantik itu terdiam, berusaha mengingat-ingat, kemudian bibir tipis itu melengkung ke atas.
Cedric.
Harry tersenyum mengingatnya. Dia tahu jika senior Hufflepuff itu menyukainya, begitu pun dengan dirinya. Namun di lain sisi, Harry tahu jika ada teman satu asramanya yang sudah lama menyukai Cedric.
Oliver Wood.
Harry tidak ingin pertemanannya dengan Oliver hancur gara-gara menyukai orang yang sama. Itulah sebabnya kenapa dirinya tidak terlalu menanggapi perlakuan manis Cedric padanya, dan mengatakan jika dirinya hanya menganggap pria itu sebagai seorang kakak.
"Aku juga menyukaimu, kak Cedric." batin Harry sedih.
Suara pintu terbuka. Mengira itu Cedric, Harry tersenyum, mengalihkan pandangannya pada pintu, lalu senyuman itu memudar begitu melihat yang datang bukan sosok Cedric.
"Kau sudah sadar, Scar Head?"
Harry benci mendengar suara itu, kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain. "What do you want, Malfoy?"
"Aku kesini untuk mengantarkan ramuan ini. Bukannya berterimakasih, kau malah bersikap judes padaku?!" desis Draco.
"Oh, kau pasti berharap Diggory yang datang." ledeknya.
"Tidak," jawab Harry datar. "Aku mengira Ron dan Hermione yang datang menjengukku." sambungnya masih dengan nada yang sama.
Draco menaikkan sebelah alis, berjalan mendekati Harry setelah meletakkan botol berisi ramuan itu di nakas.
"Kau terlihat begitu menyedihkan." Draco mengusap bekas luka berbentuk petir di jidat Harry.
Harry menggeleng-gelengkan kepalanya agar tangan itu menyingkir dari kepalanya. "Stay away from me!" Teriaknya marah.
Draco mundur berberapa langkah, mengangkat kedua tangan di udara. "Baiklah, baiklah, aku keluar." pria itu melangkah meninggalkan hospital Wing.
"Dia semakin cantik saat marah." batinnya sambil tersenyum tipis.
.
Tidak terasa, pelajaran terakhir sudah selesai.Hermione, Ron, dan Neville yang berjalan santai menuju hospital Wing berpapasan dengan Pansy, Blaise, Draco, dan Theo yang baru saja keluar dari kelas terakhir mereka beserta murid-murid Slytherin yang memilih kembali ke asrama lebih dulu.
"Hey!" sapa Theo, "kalian mau kemana?" tanyanya.
"Menjemput Harry." jawab Ron.
"Apa kalian mau ik --"
Kalimat Ron terhenti saat melihat sosok yang sedang dibicarakan tengah berjalan ke arah mereka dengan tatapan datar.
"Harry ..." panggil Ron dengan lirih.
Harry berhenti melangkah, menatap Ron dengan tatapan datar. "Iya?"
"Bagaimana keadaanmu?"
"I feel much better now." balas Harry dengan datar. "Let's go back to the hostel." lanjutnya, kemudian berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Crystal | Drarry ✔️
FanfictionHarry yang saat itu ditinggal sendirian di rumah keluarga Dursley, terkejut mendengar ketukan pintu di rumahnya. Begitu pintu dibuka, dia mengernyit mendapati sebuah paket yang entah dari siapa. Pemuda itu membawa paket tersebut dan membukanya di k...