Danau hitam
"Apa?!"
Teman-teman Slytherin kompak mengangguk membenarkan. Saat ini mereka duduk-duduk santai di danau hitam, menjelaskan semuanya pada Ron dan Hermione.
"Dan aku berharap Harry baik-baik saja." Pansy berujar lirih, lalu melempar batu kecil ke danau tersebut.
"Aku khawatir jika Harry menolak Draco." Blaise menimpali.
"Mana mungkin Harry mau menerima orang yang kerap membully-nya dari tahun pertama." sahut Ron yang bersandar di pundak lebar Blaise.
Hermione merenung, padahal dirinya sudah sangat mendukung hubungan sahabatnya itu dengan Cedric. Tapi, keputusan ada pada Harry sendiri.
Skip at Gryffindor's
"Harry! Apa kau ba --"
Hermione dan Ron yang ingin menghampiri Harry yang baru sampai di asrama, membeku saat melihat penampilan Harry, terutama pada bibir yang sedikit bengkak dan leher yang terdapat bercak merah.
"Malfoy yang melakukannya padamu, kan? Jawab aku, Harry." Hermione menangkup pipi Harry, menatapnya meminta penjelasan. "Aku tidak apa-apa, Mione. Aku akan jelaskan." pemuda berkacamata itu menyingkirkan kedua tangan milik sang sahabat, lalu melangkah duduk di sofa berwarna merah diikuti Hermione dan Ron.
Ron dan Hermione diam, menunggu Harry siap menceritakan yang barusan terjadi. Pemuda itu menarik napas dalam, lalu menghembuskannya berat, "aku menerima Draco."
"Apa?!" Ron berteriak heboh. "Ronald Weasley ..." cicit Harry sambil membekap mulut sahabatnya.
"Bagaimana dengan Cedric, Harry?" tanya Hermione.
"Apa kalian tahu, kak Oliver sudah lama menyukai kak Cedric?" pertanyaan Harry dibalas dengan tatapan terkejut dari Hermione dan Ron kemudian keduanya kompak menggeleng. "Itulah sebab kenapa aku tidak terlalu menanggapi perlakuannya, aku juga sudah bilang jika aku hanya menganggapnya seperti seorang kakak. Untungnya kak Cedric tidak memaksakan perasaannya, dia tetap peduli padaku sebagai adiknya." jelas Harry panjang lebar.
Pemuda berkacamata membuang napas sebelum melanjutkan, "sebenarnya aku juga menyukai kak Cedric, tapi Kak Oliver sudah menyukai kak Cedric sejak lama." Harry menjeda kalimatnya sejenak untuk menarik napas dalam, "Kak Oliver sangat baik padaku, aku harus membalas kebaikannya." lirihnya sambil mengingat sosok Oliver yang selalu menolongnya saat latihan dan pertandingan Quidditch.
"Jadi, kau menerima Malfoy --"
"Tidak seperti itu, Ron." potong Harry cepat seolah mengetahui apa yang dipikirkan sahabatnya, "aku harap aku bisa melupakan perasaanku pada Kak Cedric dan membukakan hatiku untuk Draco." sambungnya.
"Bagaimana bisa kau menerima orang yang selalu membully-mu sejak tahun pertama, Harry? Aku takut kau terluka." protes Ron.
"Kau berlebihan, Ron." Harry terkekeh pelan, "aku baik-baik saja." pemuda itu bangkit, lalu berlalu meninggalkan kedua sahabatnya yang termenung.
*****
Akhir pekan adalah hari dimana murid-murid Hogwarts bersantai-santai, ada yang berkunjung ke Hogsmeade, belajar di perpustakaan, menetap di asrama, dan lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Crystal | Drarry ✔️
FanfictionHarry yang saat itu ditinggal sendirian di rumah keluarga Dursley, terkejut mendengar ketukan pintu di rumahnya. Begitu pintu dibuka, dia mengernyit mendapati sebuah paket yang entah dari siapa. Pemuda itu membawa paket tersebut dan membukanya di k...