18

8.1K 492 48
                                    

Makan malam di Malfoy Manor berjalan dengan lancar. Suasana penuh dengan canda tawa dan bahagia.

Disana juga terdapat keluarga Black yang menghadiri makan malam, Harry sangat senang bertemu kembali dengan Walburga.

Setelah makan malam usai, orang-orang dewasa berkumpul di ruang utama untuk mengobrol santai, sementara anak-anak bermain di taman depan Manor.

Tapi tidak ada sama sekali Draco dan Harry di taman depan bersama teman-teman yang lain. Kalian pasti bertanya-tanya dimana mereka berdua. Mereka berdua pergi ke tempat yang sepi, lebih tepatnya taman belakang Malfoy Manor.

"Aku masih merasa ini semua adalah mimpi." Draco bergumam sambil memetik satu apel hijau dari salah satu pohon, lalu melahapnya. "Kau mau?" pemuda itu memetik buah apel lagi untuk ia berikan pada Harry.

"Thanks, Dray." Harry tersenyum, lalu memakan apel tersebut. Rasanya manis dan sedikit asam.

Rasanya malam ini sangat menyenangkan bagi Draco, hal yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Jika saja ada alat untuk mengukur kebahagiaan, pasti dialah orang yang paling bahagia sekarang.

Tangan Draco yang bebas dia gunakan untuk memainkan helai rambut Harry yang berantakan, entah kenapa rambut itu terasa sangat halus di tangannya.

Harry mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, Draco mengernyit melihat benda itu. "Ini pemberian Nagini." ucap Harry ketika melihat tatapan Draco.

"Aku selalu membawanya kemana-mana." lanjutnya.

"Aku bingung apakah aku harus menyimpannya atau membuangnya." Harry menggenggam erat permata hijau itu.

Nagini adalah ular milik pria yang sangat dia benci. Di sisi lain, Nagini selalu memperlakukannya dengan baik. Harry jadi bingung apakah dirinya harus membenci Nagini atau tidak.

"Jangan dibuang." Draco menggenggam lembut tangan Harry yang menggenggam permata hijau itu. "Tanpa dia, kau tidak akan kembali pada kami semua dan aku akan semakin kesulitan melawan Riddle."

Harry diam, lalu mengangguk pelan. Draco mengambil alih permata hijau itu dari tangan Harry, kemudian mengamatinya, "aku sangat yakin Nagini sengaja membiarkan LongBottom menebasnya."

"Maksudmu ..." Harry menjeda kalimat untuk mendongak menatap langit malam, "Nagini bunuh diri?"

"Benar," balas Draco sambil merangkul lembut leher Harry, "aku juga memperhatikan gerak-geriknya walaupun aku bertarung dengan Riddle. Setiap LongBottom ingin menebasnya, dia melata cepat ke arah LongBottom tanpa mengeluarkan sihirnya sama sekali dari mulutnya, tapi Riddle selalu menyadari itu dan menyerang LongBottom."

"Bahkan Nagini tidak terlalu menyerang Granger dan Brown saat bertarung, hanya membuat mereka berdua terpental saja tanpa berniat menggigit mereka atau menyerang mereka dengan mantra mematikan."

Ingatan Draco kembali berputar pada saat Nagini melempar mantra yang membuat tubuh Harry terlempar jauh dari area pertarungan ketika sang ayah -Lucius- berhasil mengeluarkan segel dari tubuh kekasihnya.

Tom ingin meraih Harry, dan Nagini menghentikan aksi pria bajingan itu dengan membuat tubuh Harry terlempar jauh agar Tom tidak bisa merebut Harry kembali.

Dan di saat itu juga, Neville berlari ke arah Nagini untuk menebas ular itu dengan pedang, sebenarnya Nagini menyadari hal itu tapi dia hanya diam dan membiarkan dia terbunuh di tangan Neville.

"Nagini mengorbankan dirinya demi aku?" Harry kembali meraih permata hijau itu dari tangan Draco, menatap benda tersebut seolah benda tersebut adalah Nagini.

"Nagini ..." Harry menggenggam erat permata hijau itu, "pengorbanan mu tidak sia-sia. Terimakasih." lanjut Harry dalam hati.

Draco memutar tubuh Harry agar menghadapnya, kemudian tangannya menyentuh antara rahang dan leher Harry, menatap dalam mata emerald green favoritnya itu, dan mencium bibir Harry dengan lembut tanpa paksaan.

Mysterious Crystal | Drarry ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang