11

6.5K 455 96
                                    

Gerakkan kecil yang Harry lakukan tanpa sadar membuat Tom sedikit membuka matanya. Sebenarnya Tom tahu jika pemuda cantik itu belum tidur, tapi dia tetap diam seolah sudah terlelap.

Tadinya dia ingin mencumbu Harry lebih dalam, tapi mengingat mereka baru saja baikan, Tom tidak ingin membuat Harry semakin lelah setelah kejadian sore tadi.

Pikirannya melayang pada saat dimana Harry siuman setelah disihir dengan mantra obliviate dan diberi ingatan-ingatan palsu di kepalanya, pemuda itu langsung mencarinya dan terus menempel padanya.

Di malam pada hari itu juga, Tom tidak segan-segan menyentuh Harry. Setiap dia melakukannya dengan Harry, dia selalu menggunakan pengaman agar pemuda cantik itu tidak hamil.

Dia memang penyihir jahat, tapi bukan berarti Tom tidak memiliki akal sehat. Harry masih dibawah umur, jika anak seusianya hamil maka Harry harus menerima resiko yang tinggi karena tubuhnya belum siap.

"Belum tidur, sayang?" tanya Tom tanpa membuka matanya.

Tubuh Harry seketika tersentak mendengar suara berat Tom. Dengan gerakan pelan yang lebih muda bangkit duduk diikuti yang lebih tua. "Aku tidak bisa tidur," ucap Harry sambil memainkan jemari lentiknya.

Pemuda bermata emerald hanya diam saat sisi lehernya dikecup pelan oleh Tom. "Mau aku bantu?" kedua tangan Tom memeluk tubuh Harry dari belakang.

"Tom, penga --"

Belum selesai bicara, pria itu langsung pindah posisi ke hadapannya dan menyerangnya dengan ciuman panas membuat tubuh mungil Harry terdorong ke belakang. Sebisa mungkin Harry berusaha mengimbangi ciuman Tom, lalu dia memukul-mukul pelan dada bidang pria itu menandakan jika dia membutuhkan oksigen.

"Jika kau ingin membicarakan soal pengaman, kau tidak perlu mengingatkanku." kata Tom setelah melepas tautan bibirnya dengan Harry.

Mulut Harry terbuka, mengisi pasukan oksigen ke dalam paru-paru nya. Entah kenapa pemandangan itu membuat Tom semakin diselimuti kabut nafsu, apalagi melihat wajah Harry yang terengah-engah. Sangat seksi.

Dalam sekali tepukan tangan membuat pakaian keduanya menghilang. Selain menghilangkan pakaian, satu kali tepukan tangan itu memunculkan pengaman yang langsung terpasang sempurna di milik Tom.

Tom menumpu kedua lutut kokohnya di masing-masing sisi pinggang Harry, pria itu semakin bergairah saat kedua tangan lentik Harry terangkat menyentuh perutnya yang berbentuk.

"Tom ..." panggil Harry nyaris bisikan, sedikit menegang ketika kejantanan pria itu mengenai perut ratanya.

Tom menunduk, menumpu kedua sikunya di masing-masing sisi agar tidak terlalu menindih tubuh mungil di bawahnya. Tangan besar pria itu mengusap lembut rambut Harry yang menutupi jidatnya, lalu dia kembali mencium bibir mungil itu.

Jilat, lumat. Itulah yang dilakukan Tom di kedua bagian bibir Harry. Lidah saling bertarung dan membelit, bunyi kecapan saliva dan erangan nikmat tertahan Harry terdengar indah. Aliran saliva yang entah punya siapa turun dari mulut Harry yang mulai membengkak.

"Mmhh ..."

Lima menit berlalu belum ada tanda-tanda mereka berhenti dari kegiatan. Kini kedua tangan Harry memeluk leher Tom. Meremas rambutnya dan mendorongnya meminta ia memanjakan lebih banyak mulutnya.

"AKH!" Harry berteriak saat Tom terlalu keras menghantamnya. Tautan bibir mereka terlepas.

"Tom ... mmhh ..."

Tom mendekatkan wajahnya ke telinga Harry, "it won't hurt." bisiknya pelan diikuti jilatan serta raupan seduktif di telinga.

Mysterious Crystal | Drarry ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang