Chap -4

22.6K 1.7K 15
                                    



Pagi ini keluarga Pratigta tenggah berkumpul kecuali David, hari ini adalah hari minggu dan seluruh orang sedang mengistirahatkan diri berbeda dengan David pemuda tersebut lebih memilih pergi ke Kantor dari pada bersama Daddy mereka Alvino. Namun Alvin tak ambil pusing karena dirinya maklum, karena atas perlakuan yang selama ini Alvino pemilik tubuh asli memperlakukan anaknya jadi itu adalah hal wajah.

Kini Alvin, Samuel, beserta Clay tenggah bersantai di ruang keluarga, dengan Clay yang tenggah bermanja ria pada dirinya. Sebelum seseorang mengalihkan atensi mereka.

"Permisi tuan... Ada yang ingin bertemu dengan anda" Ucap seorang pelayan wanita paruh baya, pelaya yang memang telah bekerja di mansion mereka sudah cukup lama.

Alvin mengernyit menatap binggung pelayan tersebut, ia tak memiliki janji atau bahkan seseorang yang mengatakan akan datang ke rumah mereka, pikirnya. Namun tak ayal dirinya mengangguk karena penasaran.

"Baik bi, suruh dia masuk" Jawa Alvin pelan menatap pelayan tersebut yang langsung menunduk lalu pergi dari sana.

Tak lama setelah wanita paruh baya tersebut pergi datang seorang gadis? Atau wanita mungkin?, wanita tersebut berpakaian ketat dengan rok sepaha berwarna merah, dan jangan lupakan wajah nya yang seperti di dempul oleh bedak tebal.

"Pak~ saya datang ingin membawa berkas penting" Wanita tersebut berujar dengan nada manja dan mengelikan? Wanita tersebut duduk di samping Alvin sembari mengelus sensual paha sang bos.

Clay bocah tersebut terdiam menatap takut wanita tersebut dirinya takut, dulu saat Daddy nya masih bersikap acuh pernah wanita yang menjabat sebagai sekretaris sang Daddy itu membentak nya. hal itu membuat nya takut pada wanita tersebut.

Alvin binggung merasakan badan Clay bergetar di pangkuannya, dirinya menunduk menatap Clay yang tenggah menatap wanita tersebut dengan wajah ketakutan.

Alvin perlahan menjauhkan tangan wanita tersebut dengan sedikit kasar dari paha miliknya, lalu membalik Clay agar menghadap dada bidangnya.

Dirinya mendekat ke arah Samuel, remaja tersebut sedari tadi tenggah duduk di sofa depan mereka sembari menatap sang Daddy dan adiknya.

"Kau bawa Clay ke kamarnya dulu.. Aku akan berbicara dengan wanita itu" Tuturnya, memberikan Clay kedalam gendongan remaja Sma tersebut lalu tersenyum dan mengangguk pelan.

Setelah itu Samuel pergi sembari menenangkan badan Clay yang bergetar, setelah Alvin tak melihat mereka dirinya duduk di kursi tempat Samuel duduk berhadapan dengan wanita yang menatap dirinya menggoda.

Alvin menatap dingin wanita tersebut, Alvino memang sering di goda oleh sekretaris nya itu namun ia hanya diam dan membiarkan nya. Hal itu membuat Alvin geram dan ingin menampar wajah menjijikkan wanita tersebut.

"Untuk apa kau datang di hari libur seperti ini" Alvin berujar dengan datar.

Dirinya memang berkata halus, lembut, dan menggunakan kata aku pada anak-anak Alvin tapi itu tak berlaku pada wanita di depan nya ini atau bahkan orang di luar sana.

"Aku mengantarkan berkas penting bos~" Dirinya beranjak dari sofa yang ia duduki lalu mendekat ke arah sang Bos, berjalan dengan membusungkan dada miliknya.

"Berhenti, dan kau silahkan pergi. Saya bisa pergi ke Kantor dan tak membutuhkan tenaga milikmu" Tuturnya datar menatap tajam Wanita tersebut yang hampir saja mendudukan bokongnya tepat di samping dirinya duduk.

Alvin memang pintar, dari kecil dirinya selalu mendapatkan piala atau nilai yang tinggi saat sekolah. Hal itu dapat membuat dirinya dengan mudah mendapatkan pekerjaan karena otak yang cerdas, namun itu tak berlaku pada dirinya walau ia pintar namun susah mencari pekerjaan karena dirinya hanya tamatan Sma.

"Tapi tuan-"

"Pergi! Atau saya pecat kau!" Alvin memotong perkataan sekretaris nya itu menatap semakin tajam wanita yang berusaha menggoda nya.

Wanita itu pasrah pergi dari sana dan kembali pulang, sedangkan Alvin memijat pangkal hidungnya merasa stress dengan kehadiran wanita, itu belum jika mereka harus bertemu setiap saat di kantor. Dirinya tak sanggup, mungkin ia akan mencari seorang sekretaris yang bagus dan bukan penggoda seperti sekretaris nya saat ini.

Ia beranjak dari sofa lalu berjalan menuju kamar milik Clay, dirinya akan beristirahat dengan bermain dan bermanja-manja pada bocah mungil nan menggemaskan itu.







639 kata...

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang