Pada akhirnya masa lalu itu tetap ada, ikut membersamai masa sekarang dan menjadi bayangan yang tak pernah hilang.
***
Asher menatap lurus gadis yang sedari tadi celingak-celinguk seperti mencari sesuatu. Kedua tangannya ia masukkan dalam kantong celana dan bersandar pada mobil sedan hitam yang akan menjadi teman balapannya kali ini.
Apa gadis itu sedang mencari keberadaannya?
Tapi tiba-tiba gadis itu berjalan terburu-buru menghampiri segerombolan laki-laki yang tidak Asher kenal. Ia melihat gadis itu menyeret salah satu dari mereka menjauh dan mendekat ke arena balap.
"Liat apaan sih lo?" Davis mendekati Asher dan melihat kearah pandang laki-laki itu. Ia jadi penasaran apa yang membuat Asher sangat fokus dan hanya berdiam diri di tempat.
Asher mendengkus, lalu melongos pergi meninggalkan Davis yang masih berdiri diam mencari apa yang menjadi perhatian Asher sejak tadi.
"Gimana?" Tanya Asher pada Fian yang baru saja selesai memeriksa mesin dan hal lainnya pada mobil yang akan dipakai dalam balapan.
"Aman." Ucap Fian sambil mengacungkan jempol.
Asher menepuk pundak Fian lalu memasuki mobil. Ia pun menjalankan mobil menuju arena balapan dan disambut remeh oleh lawannya.
"Lo bakal kalah hari ini." Ucap Ridho dari sebrang mobil, lawan balapannya kali ini.
Asher hanya diam dan menatap Ridho sekilas, lalu kembali melihat kearah jalan dengan senyuman miring yang meremehkan.
Merasa diabaikan, Ridho mengumpat lalu memasuki mobil miliknya dengan kesal.
Asher yang sudah siap tanpa sengaja kembali melirik kearah gadis yang sesaat mencuri perhatiannya. Lily, gadis itu berdiri sambil menatap kearah mobilnya dengan tatapan khawatir.
Lagi-lagi Asher tidak ingin mengambil pusing atas segala tindakan atau perilaku Lily, meskipun tidak bisa dibantah bahwa gadis itu agak sulit diabaikan.
Tak lama terdengar suara riuh penonton saat seorang wanita berjalan di garis Start sambil membawa bendera. Wanita itu terlihat menggerakkan bendera naik turun, mengisyaratkan agar pemain bersiap memulai balapan. Lalu dengan aba-aba, wanita itu mengangkat bendera ke atas dan para pemain segera mencapkan gas.
Awalnya Asher merasa baik-baik saja, hingga pada putaran terakhir mobil yang dikendarai nya tiba-tiba tidak terkendali.
Meskipun merasa aneh dengan mobil itu, Asher masih berusaha dengan tenang mengendalikannya. Hingga pada saat mendekati garis finish, mobilnya hendak melaju kearah penonton lalu dengan sigap Asher membelokkannya kearah yang berlawanan, namun tanpa disangka bagian belakang mobil menghantam sesuatu dan akhirnya mobil itu menubruk pembatas jalan hingga akhirnya berhenti.
Asher yang menyadari telah menabrak sesuatu, bergegas keluar dari mobil meskipun sebenarnya keadaannya juga sedang tidak baik-baik saja.
"BOS! Are you okey?" Teriak Fian panik bersama dengan Davis, menghampiri Asher.
Asher hanya mengangguk singkat menanggapi pertanyaan Fian, ia pun segera berlari menghampiri orang-orang yang berkerumunan.
Setelah berhasil menerobos kerumunan itu, Asher terkejut melihat gadis yang sempat menjadi pusat perhatiannya kini telah tergeletak diatas aspal dalam keadaan tak sadarkan diri dan terlihat beberapa luka di tubuhnya. Namun yang membuat Asher saat ini ingin marah adalah tidak ada seorang pun yang segera menolong gadis itu.
"Davis telepon Ambulance sekarang juga!" Ucap Asher dengan nyaring dan jelas agar orang-orang yang sedari tadi hanya terdiam dapat tersadar. Tatapan Asher tajam menatap orang-orang sekitar, tak luput ia sempat melirik kearah Selin dan Intan yang terlihat shock dengan kejadian tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIA (COMPLETE)
FantasyIni semua adalah tentang memoria (ingatan) dari kehidupan sebelumnya. Tapi bukan cerita pengulangan waktu, biasa. Tak pernah terpikirkan oleh Lily bahwa dirinya akan diberi kesempatan kedua untuk kembali hidup. Seumur hidupnya, hanya ia habiskan un...