Pukul 8 di hari Minggu, hari dimana kelas Minzy mengadakan liburan ke pantai yang lumayan jauh bersama teman-teman satu kelas. Mereka merencanakan liburan ini untuk melepas penat sehabis ujian kenaikan kelas kemarin.
"Mama telepon kamu katanya, kok gak diangkat?" tanya Abian begitu mobil berhenti di parkiran sekolah.
"Ponselnya aku simpan di tas waktu packing."
"Kebiasaan deh, nanti keluarin dulu ya?"
"Iya."
"Gak ada yang ketinggalan kan?"
Abian gak sempet cek apa aja yang dibawa Minzy karena saat sampai dirumah langsung pergi lagi mengantar adiknya itu. Semalam jalanan macet, jadi telat sampai.
"Mungkin gak ada."
Setelah seatbelt dilepas, mereka berdua turun. Abian membawakan ransel dan dua buah paper bag besar.
"Minzyyyy~"
"Nanaa~"
"Halo, Bang."
"Halo, Niana."
"Kata Minzy, sebentar lagi Abang mau married?"
Abian terkekeh geli. "Calon aja belum ada gimana mau married? Abang mau ke Sakha dulu, sebentar."
Niana menatap tajam Minzy. "Ih, bohong!" Ia jarang mendapati Minzy bohong, jadi percaya aja.
Minzy menyeringai lebar. "Maaf... Gantinya nanti ikut sama gue aja ya?"
"Jadi dianter?"
"Eum. Syarat dari Mama kalau mau pergi."
"Yaudah boleh deh."
Tiba-tiba teman-temannya bersorak senang begitu 2 mini bus tiba. Terdapat 15 kursi di setiap mini bus. Mereka mengantri untuk masuk kedalamnya, memilih sesuai keinginan. Namun jika tak kebagian, berarti harus pindah ke mini bus yang lain.
"Eh, mau naik yang mana?" Geisha berseru dengan Kirana disampingnya.
"Kita mau naik mobil abangnya Minzy. Kalian mau ikut juga?"
Geisha dan Kirana kompak menggeleng. "Masih canggung, kapan-kapan deh. Kalau gitu kita duluan ya?"
"Oke."
Tak lama Sakha datang dan menyelipkan tali tote bag pada genggaman tangan Minzy.
"Dimakan ya, bayi."
Minzy mengabaikan panggilan menyebalkan baginya. Ia terlampau senang karena saat ke minimarket gak diizinin beli sama abangnya.
"Makasih."
"Sama-sama."
"Banyak banget, ketahuan Bang Abi lo dibogem," ujar Rayan.
"Jangan dikasih tau lah."
"Bang Abi mana?"
"Lagi ngobrol sama Alan."
"Ngapain?" heran Minzy. Perasaan abangnya gak kenal sama Arlan.
"Bisnis."
"Berangkat sekarang?" sahut Abian menghampiri mereka.
"Iya, bang."
Sakha, Minzy, dan Niana mengikuti langkah Abian untuk masuk kedalam mobil. Sedangkan Rayan, Arlan dan Jaya masuk ke mini bus. Mereka semua memulai perjalanan.
*
*
*Disebuah rest area, mobil dan minibus berhenti. Untuk rehat sejenak, khususnya bagi pengemudi ataupun jika ada yang ingin ke toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Ever
أدب المراهقينMari kita tampilkan sisi terbaik yang kita miliki. Dan aku akan menjadi orang terbaik yang pernah ada dalam hidupmu. Haechan x Winter (Lokal) *Cerita ini hanya fiktif belaka dan untuk nama tokoh hanya sebagai visualisasi saja... Happy reading😀