Happy reading and enjoy✨
***
Tak terasa sudah bertahun-tahun menanti, akhirnya hari ini terjadi juga. Hari ini adalah hari resmi bahwa Sakha dan Niana sudah lulus dan menyandang gelar sarjana yang menjadi salah satu impian mereka.
Rayan, Jaya dan Kirana pun sudah lulus dari universitas dengan hasil yang sama memuaskan juga. Apalagi Arlan dan Geisha, mereka sudah lulus beberapa bulan yang lalu. Dan mereka kini hadir di wisuda Sakha dan Niana.
"Congrats!" seru mereka begitu melihat kehadiran Niana dan Sakha. Mereka bertepuk tangan dengan heboh hingga diperhatikan orang-orang.
Niana segera menghampiri dan memeluk Kirana juga Geisha. "Anak gue udah lulus aja," goda Kirana.
Sementara itu Sakha hanya berjabat tangan dengan yang lainnya. Katanya takut bajunya kusut. Padahal mah dia gak mau kebawa perasaan. Bisa-bisa nangis pas dipeluk.
"Gak ada hadiah nih?"
"Dih."
"Becanda, kalian dateng aja udah hadiah buat gue," ujar Sakha dramatis. Rayan mencibir.
"Nih." Arlan memberikan dua tangkai bunga. Masing-masing diberikan kepada Sakha dan Niana. "Itu dari kita."
Sakha sudah menatap datar. Namun Niana malah berseru senang.
"Makasih, Alan! Btw, Minzy mana?" ujar Niana.
"Emang bakal ke sini?" sahut Rayan.
"Pasti," jawab Jaya dengan senyum mencurigakan.
"Hello, guys~" Minzy datang dengan senyuman cerahnya. Ketiga sahabat perempuannya langsung memeluk dengan erat. Lalu mereka melingkar dan melompat-lompat dengan riang.
"Congrats, Na."
Niana mengangguk, matanya sudah berkaca-kaca. Mereka masih melingkar.
"Makasih banyak buat semuanya, gue bersyukur dan gue bahagia punya kalian," ujar Niana.
Mereka pun mengurai rangkulannya. Menyeringai lebar pada laki-laki yang menatap mereka lekat.
"Congrats juga, Sakha." Minzy berpelukan singkat. Ia menoleh pada Abi. "Bawaan aku mana? Eh, Karu mana?"
Abian nyengir kuda. "Lupa, perasaan tadi dibelakang."
"Ih, Abang kan dia gak tau." Minzy memukul lengan Abi.
"Minzy." Hikaru datang dengan buket bunga ditangannya. "Maaf, tadi ada anak kecil tabrak aku. Dia jatuh dan sedikit luka."
"Kamu gak papa?"
"Gak kok."
Minzy tersenyum lega. Ia mengambil bunga ditangannya dan diberikan kepada Niana juga Sakha.
"Zy," panggil Jaya.
Minzy mengangguk. Ia merogoh sesuatu yang diminta Jaya di tangannya. "Gue ada hadiah spesial buat Kirana." Tangannya terjulur memberikan sebuah kotak berwarna putih keemasan.
Kirana menerima dengan bingung. "Ini bukannya titipan dari Jaya buat lo?"
"Buka coba."
Tangan Kiran sedikit bergetar. Begitu terbuka ia menutup mulut tak percaya. "Jaya?"
Jaya tersenyum hingga matanya hilang. Ia mendekat dan meraih tangan kekasihnya. "So?"
Kirana mengangguk dan menjulurkan tangan kirinya pada Jaya. Semua orang bertepuk tangan, tak hanya teman-temannya saja. Semua yang menyaksikan ikut tepuk tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Ever
Novela JuvenilMari kita tampilkan sisi terbaik yang kita miliki. Dan aku akan menjadi orang terbaik yang pernah ada dalam hidupmu. Haechan x Winter (Lokal) *Cerita ini hanya fiktif belaka dan untuk nama tokoh hanya sebagai visualisasi saja... Happy reading😀