kebenaran

60 9 0
                                    

Cerita ini hanya imajinasi zae, zae hanya meminjam karakter dari sensei aslinya. I hope you can enjoy Zae's imaginative story, luv u 🤍

🌹🌹🌹


















"ash, kau terlihat pucat" ujar keiji saat melakukan pemanasan

"hanya kurang tidur" jawab ash

"kau perlu istirahat ash" ujar keiji

"aku baik baik saja" ujar ash meneruskan pemanasannya

"jangan memaksakan diri" ujar keiji khawatir

Sasuke melihat itu sedikit terusik karena dirinya tahu apa yang dilakukan ash selama ini dan sasuke bukan tipe orang yang penuh penasaran jadi hanya diam dan memantau, sasuke juga perlahan tahu bahwa ash sepertinya memiliki ikatan dengan keiji walau sang empu tak sadar akan hal itu, buktinya sasuke yang satu kamar dengan ash sering mendengar ash mengigau bahkan terbangun dengan mimpi buruk ditengah malam

Sasuke juga tahu bahwa keiji bukannya tak ingin cerita hanya dirinya tak bisa bercerita dihadapan ash, didekat dua orang saling memendam berbagai hal seperti itu membuat sasuke memiliki rasa peka yang lebih dari sebelumnya, menarik nafas sasuke berjalan kearah keiji dirinya sudah banyak mendapat bantuan dari ash dan keiji jadi biarkan dirinya membantu mereka kali ini

"keiji, aku ingin bicara denganmu" ujar sasuke

"hu? Mn... baiklah" jawab keiji

"ash jangan paksakan dirimu, beristirahatlah" ujar keiji lalu mengikuti sasuke

Sasuke berjalan kearah dimana biasa keiji bersemedi, itu ditepi air terjun, sasuke duduk diatas rumput lalu memandang air terjun. itu dalam, keiji duduk disampingnya

"keiji, dengan siapa kutukan janji pertama kau buat?" tanya sasuke to the point

"huh? Kenapa begitu mendadak?" tanya keiji kaget

"aku tahu kau selalu ingin menjelaskannya dihadapan kami, kau ingin banyak memberitahu kami, terutama ash" ujar sasuke sambil membersihkan katana hitamnya

"wajah yang kau tunjukkan, senyum yang kau tunjukkan itu terlalu menyedihkan, membuat orang sepertiku sampai paham, bukan karena kau tak ingin berceritra tapi kau tak bisa" ujar sasuke lalu menatap keiji yang menatap sasuke dengan tatapan sulit diartikan

"aku benar bukan? Jangan menatapku seperti itu" ujar sasuke lalu menatap Kearah sungai

"tanda ini.... Sebenarnya adalah kutukan untukku, ini tak memiliki banyak bahaya untuk yang menjalin, itu adalah alat bunuh diri" ujar keiji menggenggam pergelangan tangannya

"kutukanmu? Bukankah impas bila salah satu melanggar maka konsek-"

"bukan!!! Memang jika kau melanggar kau akan mati tapi bukan hanya kau, aku juga akan mati, bahkan jika kau tak melanggar dan kau mati karena hal lain aku juga akan mati, tapi jika aku mati kau tidak akan mati, jika kau berfikir untuk mengingkari sumpahmu kau akan menerima rasa sakit begitupun aku, tapi jika aku tak mematuhi janjiku aku akan mendapat hukuman dan kau tidak" jelas keiji

"semua itu tetap akan berbalik padaku, tanda ini membuat yang terikat terhindar dari kutukan lain, dan melindunginya dari beberapa hal aku tak terlalu mengerti juga, hanya saja jika pihak lain melupakan sumpahnya bahkan melupakanku, maka ini yang terjadi" ujar keiji mengelus perutnya

"sebenarnya itu masih bisa dikembangkan, tapi tubuhku selalu menolak karena luka ini. kutukan perjanjian tidak bisa kukembangkan" keiji bergumam

"apakah itu ash?" tanya sasuke membuat keiji tersentak dan itu membuat sasuke paham

arrange againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang