pertempuran pertama

62 7 1
                                    

Cerita ini hanya imajinasi zae, zae hanya meminjam karakter dari sensei aslinya. I hope you can enjoy Zae's imaginative story, luv u 🤍

🌹🌹🌹




Benar yang dikatakan oleh tsunade, keiji bangun tepat saat tim tujuh selesai pemanasan dan sparing pagi dan sudah menjadi rutinitas untuk menjenguk keiji setelahnya, keiji meminta maaf karena membuat mereka khawatir dan tim tujuh sarapan Bersama disana, setelahnya keiji diperbolehkan pulang lelaki cantik itu sedikit shock kala mendengar lawan untuk ujian akhir tapi setelahnya keiji akhirnya menambah pelatihan mereka

Ash dan sasuke dilatih oleh adik kakak bermarga hatake, naruto berlatih dengan jiraiyah untuk jiraiyah sendiri mau melatih karena keiji yang memintanya dan jiraiya tau bagaiamana watak lelaki cantik itu dan memilih menyerah toh dia juga memiliki hubungan dengan ayah naruto dan memiliki amanat, Sakura berlatih Bersama tsunade dan akan ada sparing pagi dan malam yang dilakukan Bersama, dan sparing dua hari sekali melawan Kakashi dan ash disiang hari

"keiji san!!! Bagaimana kau bisa memanjangkan rambut dan merawatnya hingga seindah ini?" tanya naruto entah bagaimana tertarik

"aku? Hm~ nii-chan yang melakukannya" jawab keiji menunjuk Kakashi yang tidur diatas pohon

"Kakashi sensei? Naze?" tanya Sakura

"aku tak suka memotong rambutku dan nii-chan membenci melihat rambutku berantakan, dia akan merawatnya seperti memberi minyak atau menyisirnya, aku tak melakukan hal khusus" jawab keiji melihat rambutnya

"aku dengar sasuke menyukai wanita berambut Panjang" timpal ash dan membuat naruto entah mengapa malah tersentak tanpa sebab dan Sakura yang tengah ngeblush

"rambut pirang Panjang apakah kau menyukainya sasuke?" tanya ash tiba tiba ditengah push upnya

"seperti matahari, cerah. sepertinya bagus" jawab sasuke yang sedang focus berlatih katana tanpa menyadari naruto yang wajahnya merona

"bagaimana dengan ash?" tanya Sakura

"rambut? Aku tak mempermasalahkan itu, hanya aku menyukai wajah manis dan yang dapat sabar menegurku, dan berjanji selalu ada untukku dan memaksaku makan natto?" ujar ash memelankan suara diakhir

"kenapa aku merasa kenal? Keiji san?" keiji tersentak kala Namanya disebut tiba tiba

"mukamu memerah, apakah kau demam?" tanya naruto

"ti ti tidak!!! Hanya matahari terlalu panas" ujar keiji ngibul


Beberapa hari telah berlalu, hari ini adalah hari final ujian chunin, semua peserta sudah berada ditempatnya diikuti jounin senseinya kecuali naruto dan neji yang menjadi peserta pertama, keiji merasa mual entah mengapa dirinya menjadi grogi bercampur khwatir, astaga rasanya dirinya mengalami morning sicknes

"menyerahlah, seorang yang gagal akan tetap gagal, takdir sudah mentukannya" ujar neji

Naruto menatap neji dengan tatapan polos, memiringkan kepalanya naruto mempoutkan bibir

"aku tak pernah mengenal takdir, siapa dia? Apakah dia kuat? Hingga dapat menentukan segalanya?" tanyanya polos, membuat seisi arena sweetdrop, ash entah mengapa merasa ingin melebur menjadi angin tak ingin kenal dengan makhluk kuning itu

Banyak omongan dari tempat penonton dari yang menjelekkan hingga menghina, hanya sedikit yang berkomentar normal mungkin masuk kedalam golongan ino, chouji dan sederetan itu, atau yang hanya diam sambil menggelengkan kepala seperti para jounin yang mengenal naruto

arrange againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang