15. (becky pov 2)

5.7K 418 21
                                    

Happy reading
.
.
.
.
...

Sudah lama aku tidak mengendarai mobil sendiri dan menikmati suasana jalan seperti ini.

Entah perasaan apa ini, aku merasa bersemangat saat mendekati apartemen freen berada, dengan menggunakan card key yang freen berikan padaku, dengan mudahnya aku memasuki apartemen itu.

Pintu pun terbuka, aku mencium aroma ruangan itu dengan wangi yang sangat khas dari freen, segera ku tata rapi pakaianku ke dalam lemari nya.

Begitu membuka lemarinya, aroma wangi dari freen lebih terasa, aku menyentuh setiap baju freen yang menggantung di lemarinya, hingga aku mencium aromanya membuat mood ku yang awalnya tidak bagus menjadi bersemangat lagi.

Selesai sudah menata pakaianku di dalam lemarinya,, tiba-tiba aku sangat lapar ku buka kulkas berharap ada sesuatu yang bisa aku makan, aku senang sekali karena di situ ada milk tea dan juga beberapa camilan yang tadi malam kita tidak sempat memakan nya, juga ada mie instan, sepertinya ia sempat memasak daging dan menaruhnya di kulkas.,

Aku sempat berfikir apa aku terlalu jauh sampai aku harus menjamah semua yang ada di apartemen ini?, tapi dia memberiku akses untuk masuk ke kehidupannya,

Sebagai gantinya, aku merapikan kamar apartemen nya, mencuci baju nya, serta memanaskan sup daging yang ia buat supaya saat dia pulang nanti bisa langsung di makan, ak seperti seorang istri yang menunggu suaminya untuk pulang., entah kenapa aku sangat senang melakukanya..

Aku melihat jam sudah menunjukan pukul 7 malam, kenapa dia masih belum pulang pikirku mungkin dia ada lembur karena sebagai CEO tidak mudah baginya menjalan kan perusahaan yang sedang dalam masa perkembangan.,

3 jam berlalu,, aku tertidur menunggunya,, ku lihat jam 10 malam, aku mulai khawatir dan teringat kata-kata irin tentang kondisinya akibat pukulan itu, berkali-kali aku bolak balik melihat dari jendela namun ia tak kunjung terlihat..,

Setengah jam kemudian, aku melihat freen sudah memasuki apartemen, aku terkejut dengan keadaanya yang langsung berlutut di hadapanku, ia berbicara tak jelas, aku tak bisa mendengarnya dengan jelas..

Badanya hampir jatuh namun aku menahannya, aku terkejut mendengar kalau dia mencintaiku, aku mencium bau alkohol yang sangat kuat dari tubuhnya.

Dia seperti tidak melihatku, kemudian mengarah ke dapur menggenggam sebuah pisau, mengakibatkan telapak tangannya meneteskan darah, ia seperti sengaja ingin melukai dirinya sendiri, kemudian mengambil minuman keras yang ada di kulkas bagian paling bawah, aku tidak tahu jika ada minuman keras di situ.

Aku mengambil minuman itu dan membuang pisau yang ia genggam, aku tuntun hingga ia terbaring di tempat tidur.

Keadaan dia sangat kacau kala itu, segera aku ganti pakaiannya dan membersihkan lukanya, ya tentu saja aku melihat tubuhnya saat telanjang bulat dan itu membuatku menelan ludahku saat melihat lekuk tubuhnya, entah apa yang terjadi padaku saat malam itu.

Aku teringat akan irin yang membahas soal sex tentang lesbian di situ tertulis kalau rasanya lebih dalam dari hubungan antara wanita dan pria.

Freen sedang tertidur, namun aku tak henti-henti nya menatap wajahnya, betapa menawan sekali gadis di hadapanku ini.

Perasaan penasaran ku pun muncul, aku beranikan diriku untuk mencium bibirnya, aku buka sedikit mulutnya, awalnya hanya ku kecup saja dan sangat lembut.

Beberapa detik kemudian, aku merasa suhu tubuhku memanas,, ku beranikan lagi untuk menghisap bibir bawahnya rasanya semakin tak bisa ku bendung lagi bahkan dengan freen rasanya lebih dalam daripada saat aku bersama leon, rasanya benar-benar sulit untuk di gambarkan.

Tak ku sadari jika bibir freen sudah ku lumat habis hingga berwarna merah padam karena lumatan yang ku lakukan karena sangat gemas padanya.

Bagaimana jika aku buat kiss mark di dadanya pikirku, tanpa pikir panjang ku coba melakukanya, aroma parfumnya sangat kuat dan terasa menggoda membuat birahiku naik.

Ah,,

Suara manis itu keluar dari  mulutnya yang seksi itu.

Birahiku yang sudah meninggi menyebabkan diriku hilang kendali dan meninggalkan kiss mark lebih dari satu, leher dan dadanya aku jamah satu persatu,.

Hingga aku tersadar kalau dia sudah setengah telanjang,, namun aku merasakan kepuasan dalam melakukanya,, ini sama saja aku memperkosanya namun rasanya benar-benar tidak bisa aku tahan.

Aku merasakan bahwa celana dalam ku di buat basah oleh nya.

Jadi ini yang di rasakan oleh irin batinku, hasrat yang sulit untuk di bendung, aku memandang wajahnya kembali, muka polosnya saat tertidur membuatku semakin ingin mengeksplor lebih jauh.

Aku bahkan membayangkan saat dia sadar dan melihat hasil seni ku, aku akan membiarkan dia tau dan tetap dalam posisi ini, salah sendiri kenapa dia mabuk dan membuatku hilang kendali.

Sepertinya aku sudah memiliki freen dalam posisi ini, aku sudah tau kalau dia mencintaiku.

Freen sarocha chankimha tak ku sangka aku membuatmu jatuh cinta padaku, tapi kau berusaha menahan dirimu, aku ingin kau menunjukkannya.

Aku tak menyangka awalnya aku tidak pernah berfikir bahwa dia mencintaiku tapi semuanya sudah di luar kendali, aku menikmati permainan ini freen.

Aku mulai mendekatkan diriku di atasnya dan memeluknya serta menutupi tubuh kami berdua dengan selimut,
akhirnya aku tertidur sangat pulas.

---------++++++() () () () () () () () ++++---------

.
.
.
.
.
















Terima kasih sudah membaca
Panas gak?

Jangan lupa vote dan ikuti akun ku ya

See you na ka

Lesbian? Yes or No? (END S1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang