Cerita

455 63 10
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








Junkyu bangun jam tujuh, oke... Bersyukur dia gak bangun siang banget lah yah, soalnya pas melek dia langsung sadar kalo ini bukan kamar dan rumahnya.

Gak mau makin canggung, Junkyu langsung keluar kamar. Mau cuci muka ceritanya, soalnya emang kamar mandi cuma satu dirumah ini.

Rumahnya Yoshi sepi, gak tahu juga pada kemana. Jadi Junkyu jalannya ngendap-ngendap, takut bikin keributan.

Dilangkah ketiga, jantung Junkyu berasa hampir copot.

"Nak Junkyu sudah bangun?"

Junkyu langsung berbalik, menatap ibu temannya yang baru selesai nutup pintu.

"Tidurnya nyaman gak? Keberisikan sama anak-anak yah?"

Junkyu senyum canggung, terus dia ngegeleng pelan.

"Tidurnya nyaman kok bu, gak keganggu juga."

Ibu ngangguk, terus nata meja makan lagi buat nyambut Junkyu.

"Kamu cuci muka dulu, terus sarapan yah !!"

"Iya bu, maaf repotin."

Selesai dari kamar mandi, Junkyu langsung makan sambil ngeliatin ibunya Yoshi yang lagi ngatur bahan.

"Nak Junkyu suka kue?"

"Eh? Suka sih, tapi gak usah repot-repot bu..."

"Oh enggak, ibuk cuma tanya. Kalo ini, emang ada pesanan saja."

Oalah jingannnn, Junkyu malu cokkk.

"Oh, ibu terima pesanan kue juga?" Tanya Junkyu, bangun topik biar gak malu banget.

"Iya, sesekali aja kalo luang."

"Memangnya, ibu kerja apa?"

"Oh ibuk kerja apa aja sih, kan masa bakti di sekolah juga udah selesai."

"Ibu pensiun guru?"

"Iya, Yoshi gak pernah bilang?" Junkyu ngegeleng, lagian mereka gak deket banget sampe nyeritain urusan keluarga.

"Oh iya, Yoshi langsung kerja yah bu?"

"Iya, narik ojol tapi gak lama pasti pulang dulu buat ambil tas ngajarnya."

Junkyu lanjut ngunyah, tatapannya masih pada tumpukan bahan di sebrang meja makan.

"Jadi keluarga ibu itu, di dunia pendidikan semua yah?"

"Enggak sih, cuma ibu sama bapak. Yoshi juga kayaknya masih mikir-mikir, kalo mbak-mbak nya, udah pada nikah."

"Oh? Yoshi saudara banyak yah?"

"Iya, semuanya perempuan, makanya Yoshi lebih terlihat lembut soalnya kebanyakan main sama mbak-mbak nya." Ibu terkekeh.

Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang