Posesif

Ribet

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡

Junkyu turun dari kamarnya, udah rapih dan harum. Dia benerin tas selempang nya, terus sedikit membenarkan letak jam tangan.

"Kemana kak?"

Langkah Junkyu terhenti, menatap sipenanya yang tengah asik nonton TV.

"Biasa, nganterin si Jihoon."

"Bukannya udah selesai?"

"Iya, tempatnya udah ketemu kok."

"Terus mau apa lagi?"

"Ini final check."

"Kenapa kakak harus ikut?"

Junkyu nurunin tangannya kesel, ngehela nafas sambil natap salah satu adek kembarnya.

"Rutoooooo, bawel ah." Kesalnya.

"Loh, Ruto kan harus tahu alasan kakak pergi."

"Ya tapi gak harus serinci itu, ini bukan interview kerja."

"Justru wajib rinci, biar jelas."

"Tau ah."

"Jawab dulu !! Kenapa harus ikut?"

"Ya nemenin, kan sedari awal kakak yang bantuin." Jawabnya ketus.

"Ya kalo cuma tinggal final check, bisa sendiri. Lagian itu bukan acara kakak, kenapa harus capek-capek sih?"

"Ya kalo bukan kakak, siapa lagi yang bantuin?"

"Ya banyaklah."

"Yaudah sih, anggap aja tabungan amal !! Kalo nanti kakak punya acara juga, kan bisa minta tolong."

"Gak perlu orang lain, kakak punya aku sama Jeongwoo."

Junkyu ngedengus, dia harus muter otak biar nemu alasan yang diterima.

"Lagian aku perginya bareng Jihoon."

"Lah emang kan? Kakak udah tiga hari pulang malem terus sama siapa? Bang Jihoon kan? Atau bukan?"

"Ish, apasih malah ngelantur? Ya sama Jihoon lah, kalian kan liat sendiri dia yang anter jemput kesini."

"Kyu, lama bener elah?"

"Emang harus ikut yah bang?"

Junkyu natap Haruto kaget, ada gila-gilanya nih adek dia.

"Gimana?"

"Ji, lo tunggu diluar deh !! Bentar lagi gue nyusul."

Junkyu cuma gak mau terjadi keributan, dia juga tahu Jihoon kesabaran agak tipis dibanding kertas.

"Lo gak boleh ikut?" Tanya Jihoon, udah mulai agak sinis.