Kalut

454 55 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Junkyu sudah sampai dikamar nya dengan selamat, entah darimana dia harus bercerita kali ini, karena semuanya berlangsung begitu cepat.

Setelah pengakuan Yoshi tadi, Junkyu tidak memberikan tanggapan ataupun respon. Dia hanya bisa diam, mematung.

Semuanya terlalu tiba-tiba, maka dengan pikiran pendek. Dia menyalakan ponselnya saat Yoshi keluar kamar, dan pergi setelah mendapatkan jemputan.

Tanpa pamit apapun, Junkyu seolah dibuat gagu oleh sebuah fakta baru. Oke dia emang bodoh, oke kalo dia juga gak sopan.

Tapi kalo semuanya setiba-tiba ini, apa akan ada waktu untuk berpikir jernih? Jelas tidak ada, Junkyu hanya mengenal Yoshi sebagai teman semasa KKN.

Tidak dekat, tidak sampai dia mempunyai perasaan lebih. Oke, Yoshi baik. Beberapa kali juga dia sempat penasaran dengan sosok itu, tapi untuk sebuah hubungan... Maaf, Junkyu pun masih buta akan arah itu.

Tok Tok

"Kak, boleh masuk?"

"Iya."

Junkyu berusaha memudarkan raut kacaunya, dia menatap Jeongwoo yang tengah memperhatikan dirinya.

"Kenapa?"

"Kakak baik-baik ajakan?"

"Iya, emang kenapa?"

"Enggak, cuma kakak lebih banyak diem aja."

"O-oh, capek aja sih."

"Kakak ngapain aja dirumah bang Yoshi."

Mata Junkyu memicing, menatap kaget adeknya.

"Kamu tahu aku di rumah Yoshi?"

Sekarang giliran Jeongwoo yang membola kaget, seperti nya dia keceplosan.

"Iya tahu." Jawab Jeongwoo berusaha tenang.

"Tahu dari mana?"

"Papa."

"Kok papa tahu?"

"Kak, apa sih yang gak bisa papa lihat?"

Ah... Oke, Junkyu harusnya tidak lupa dengan kondisi keluarga nya.

"Kalo tahu, kenapa gak jemput?"

"Tadinya Ruto udah mau gitu, tapi kata papa jangan dulu."

"Kok gitu?"

"Kurang tahu deh, kata bang Jihoon juga papa hubungin dia."

Junkyu makin gak paham, ini ada sesuatu yang gak dia ketahui kah?

"Kak, mau makan sesuatu?"

Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang