Makan siang

592 65 11
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Junkyu kerja, dia bukan pengangguran seperti yang terlihat. Tapi emang Junkyu baru bantu-bantu sih diperusahaan sang papa, dia masih kurang minat.

Dulu kuliahnya emang bisnis, sampe gumoh Junkyu sama berbagai macam materi yang tidak mudah dicerna olehnya.

Maka dari itu, Junkyu sedikit menjauhi dunia bisnis. Walaupun pada akhirnya, dia tetap diharuskan berkecimpung dihal yang sama.

Karena hari ini dia diharuskan ke kantor untuk mengganti posisi papanya sementara, maka Junkyu mengajak kedua adik kembarnya sekalian untuk makan siang bersama.

Junkyu bisa bawa mobil, walaupun pas mau bikin SIM dia harus perang dulu sama rasa magernya.

"Ongu." Panggil Junkyu, dia juga angkat tangan biar dua adeknya liat.

"Nunggu lama gak?" Tanya Haruto, dia lebih dulu ngelepas tas nya.

"Lumayan lah."

"Maaf yah." Sesal Jeongwoo sembari mengusap pipi kakaknya itu.

Oke, jangan dibawa kaget !! Perilaku mereka, memang seintim itu.

"Gakpapa, langsung pesen aja yah !!"

"Belum pesen?"

"Belum, kan nunggu." Rengut Junkyu.

Haruto dan Jeongwoo terkekeh, geli namun lucu dan sialnya hal itu candu bagi mereka. Ah tidak, mungkin bagi seisi rumahnya.

"Yaudah, langsung pesen aja deh !!" Seru Jeongwoo, sembari mengangkat tangannya.

Pelayanan restoran menghampiri, dan mereka mulai memilih menu makan siang masing-masing.

Kali ini hanya restoran biasa tepi jalan, toh mereka juga tidak banyak waktu untuk makan.

Selagi menunggu makanan, mereka kembali berbincang. Saling menanyakan kegiatan yang barusan dilakukan, sesekali diselingi guyonan.

Semua terlihat hangat dimanik seseorang yang sedari tadi memperhatikan, sebelum akhirnya manik itu gelagapan kala Junkyu membalas tatapnya.

"Oh? Yoshi." Seru Junkyu.

Yang dipanggil senyum canggung, menghampiri meja yang masih menyisakan satu kursi kosong.

"Oh, hai bang." Seru Jeongwoo.

Yap, mereka memang saling kenal. Saat sikembar kelas dua belas, Yoshi sempat menjadi guru les matematika sikembar.

"Oh hallo, makan siang bareng?"

"Iya, nyempetin aja mumpung pada diluar." Balas Junkyu semangat.

"Abang makan sendiri?" Tanya Jeongwoo.

"Iya, hehe."

Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang