Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡
Junkyu menghembuskan nafasnya kasar, capek dan kesal masih dia rasa.
"Kak, mama cuma gak mau anak-anak mama berantem." Suara dari telepon terdengar lagi.
"Udah mau tiga hari loh, kakak sama Ruto perang dingin."
"Yah itu urusan Ruto, kakak kan udah biasa aja kok."
"Belum, kakak masih gak mau ajak mereka bicara kan?"
Pipi Junkyu menggembung lagi, rasanya kesal tapi omongan mama nya benar.
Sejak kejadian kemarin-kemarin itu, Junkyu tidak lagi bertegur sapa. Bahkan, rumah itu terasa tidak punya penghuni.
Mereka cuma pulang untuk tidur, setelahnya pergi lagi tanpa menyempatkan waktu untuk bertemu satu sama lain, setidaknya di meja makanpun, seolah mustahil.
"Ya mereka juga gak nanya kakak."
"Kak denger !!" Sekarang suara papanya yang terdengar dari sambungan telepon itu.
"Kalo kalian masih kekeuh sama ego masing-masing, kapan mau baikan? Hm? Kakak kan lebih besar, boleh ngalah sebentar yah !! Turunin ego nya dikit aja."
"Kenapa sekarang baru nganggap aku dewasa? Padahal perlakuan kalian sendiri yang memupuk ego aku biar lebih tinggi, dan sekarang kenapa minta di turunin?"
"Kak...."
"Papa mihak sikembar karena mereka lebih mudah diatur dari pada aku kan? Papa terus kayak gitu, semenjak sikembar lahir, papa malah menganggap aku anak kecil."
Tumpah lagi, Junkyu menangis dengan isakan pilu yang dia sengaja keluarkan. Pokoknya semua telinga harus dengar, jika dirinya juga lelah.
"Kakak, denger mama sayang !!"
"Enggak, alesan kalian kayak gitu tuh karena pengen sikembar dewasa dalam menyikapi kondisi kan? Biar mereka siap kalo disuruh pegang perusahaan langsung, sedangkan aku... Cuma anak pembangkang yang terus jadi beban."
"Kak...."
"Aku tahu aku egois, tapi kalian lebih egois. Kalian pilih semua yang harus aku jalani, sedangkan sikembar bebas memilih yang mereka mau. Kalian memperlakukan aku layaknya anak bungsu, karena aku memang tidak berpotensi untuk mengambil alih perusahaan papa kan? Aku gak butuh posisi apapun diperusahaan, yang aku minta cuma anggap aku sebagai mana anak yang lebih tua !! Sesusah itukah?"
"Maaf sayang...."
"Setakut itukah kalo aku menjelekkan nama keluarga sampai harus dikekang dan diatur serinci mungkin? Apa, aku terlahir sebagai aib buat kalian?"
"Junkyu....."
"Maaf, tapi aku capek."
Telepon nya sengaja dia jatuhkan, kemudian mengganti percakapan tadi dengan raungan tangis yang bisa didengar semua orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif
Fanfiction[Treasure][Selesai.] "Kak, bajunya coba ganti !!" "Kak tunggu di tempat yah, jangan kemana-mana dan jangan ikut siapapun!! aku otw." "Cukup !! jangan atur-atur akuuuu." Kalo punya kakak cakep, emang susah buat dijaga. Tapi susah bukan berarti gak bi...