Matahari Yang Tertutup Awan

10 1 0
                                    

Alz terbaring lemas, namun suara pelan masih bisa terdengar darinya.

"Arslan, bagaimana keadaanmu?"

Aku menatapnya sebentar, tersenyum dan membiarkannya terbaring di tanah. Ia memanggil namaku lagi, dan lagi.

"Arslan..."

"Iya tunggu di sini, aku akan segera kembali"

Aku berdiri lagi, membiarkan Alz tergeletak di sini untuk sementara. Mata menatap ke The Preacher yang bergerak menuju desa. Kaki berjalan kencang, dan menyiapkan energinya untuk sekali lagi. Aku terus menarik nafas di sepanjang jalan, berharap ini semua cukup. Berharap energi yang kudapatkan cukup.

Mata menganalisa, tanganku masih sedikit sakit karena terlalu banyak memendam Chi. Tak apa, sebentar lagi, aku akan segera menghabisinya sebentar lagi. The Preacher merusak tembok desa, membiarkan para pasukannya datang dan masuk kedalamnya. Sambil terbang, tangan kanannya mengarah lagi, ingin menghancurkan parit satu yang sedang dipenuhi peperangan.

Dengan cepat aku mencegah itu, kaki bergerak, melompat, dan menggangu mantranya. Ia menghadap kepadaku, membatalkan mantra, serta kini mengarahkannya kepadaku. Memanfaatkan tangannya yang terbang, aku meloncat, menjadikannya tumpuan lalu melesat lagi ke bawah. The Preacher memahami itu, lalu mulai turun ke bawah, menghindari diriku yang mulai memanfaatkan tangannya sebagai batu pijakan.

Aku tak memberinya celah, menguatkan serangan, berusaha menebas kepalanya. Tangannya mengarah ke bawah, memunculkan sihir, untuk membuatnya mundur ke belakang. Ia mundur, menuju ke kerumunan Golem dan Mythical beast yang sedang bertarung. Ia berusaha membantu mahluknya, mengeluarkan tangan besar yang mengepal serta menghantam Golem itu ke tanah. Golem lain yang melihatnya menyerang The Preacher. Tetapi The Preacher terlalu lincah, tak bisa ditangkap.

The Preacher menggunakan mantra tangan besar lagi, namun serangan itu bisa di tahan oleh Golem yang menggunakan perisai. Mythical beast berbentuk Gorilla itu kemudian meninju golem yang sama. Tetapi serangannya dapat ditangkis dengan perisai dari Golem itu. The Preacher kemudian mengeluarkan lingkaran sihir dari bawah. Sebuah tangan muncul lagi, tetapi kini tak terjangkau oleh perisai Golem. Tangan sihir memukulnya dari bawah, dan memotong tubuh Golem menjadi dua. Tersisa tiga Golem lagi, Mythical beast yang berbentuk gorila kemudian ditusuk oleh Golem yang lain. Jatuh dan mengenai mahluk laba-laba tangan.

Laba-laba tangan itu masih bisa berdiri, namun kemudian ditusuk berkali-kali. Melihat itu, The Preacher terbang dan membantunya. Mengeluarkan sihir, dan menjatuhkan satu Golem lagi.

Aku tak bisa membiarkannya.

Berlari, melawan arus udara. Kedepan, langkah kaki semakin cepat, meluncur dan melesat ke The Preacher. Mendorongnya, jatuh, memaksa ia untuk bertarung di tanah. Nafas sudah terkumpul, gerakanku semakin lincah. Kini The Preacher tidak akan bisa lagi menangkapku. Aku tak membiarkannya kabur, pedang melesat kencang, memutar, memotong semuanya.

The Preacher menahan serangan ku dengan pedangnya, namun tak bisa. Pedangku di aliri Chi, sedangkan ia tidak. Terpotong,  dari belakang, tangan sihir mengambilkan pedang lagi untuknya.

Benar-benar merepotkan

Terus menyerang, menghancurkan dan membelah pedang. Satu, dua, tiga, tangan-tangannya terus terputus. Namun tumbuh dan datang lagi, yang besar menghantam. Dulu hampir membunuhku, namun kini ku tebas dengan mudah, yang kecil hampir melukaiku, namun kini hanya seperti lalat yang menggangu.

Tak tertahan, aku terus maju, menggunakan seluruh kekuatanku, mengalirkan energi ke depan. Chi mengalir dari seluruh tubuh ke ujung pedang, tak ingin menebas namun menyalurkan energi ke depan. The Preacher menjaga jarak, lalu mengarahkan lingkaran sihir ke arahku. Besar, sangat besar, lebarnya 10 meter, tak lama, tangan hitam muncul dari baliknya, mengerucut dan siap menyerang.

RattleheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang