Sang Pengkhotbah

7 2 0
                                    

Malam panjang telah berlalu, dan kini lima orang anak menjajakan kakinya di atas atap bangunan tua. Darinya terlihat sinar matahari yang memanjang. Menembus, dan menerpa langsung kulit serta tubuh mereka.

Melompat, mereka semua kini memulai latihannya. Rav adalah instrukturnya hari ini. Dia mengajarkan banyak hal, terutama dalam bidang memanah dan bermain pedang. Keempat anak lainnya melihat Rav menari dengan pedangnya. Takjub, indah, hanya itu yang ada di mata mereka. Gerakan Rav sangat tak biasa, lembut, mengalir, dan menyatu dengan udara. Meski Albert sering melihat tentara latihan di sekitar barak, namun ia tak pernah melihat orang dengan gerakan sehalus serta dinamis seperti Rav. Banyak sekali kuda-kuda juga gaya tebas yang dilakukannya.

Mengalir indah, bagai embun yang jatuh di atas daun talas. Mereka semua bertepuk tangan, ingin menari di atas pedang seperti Rav. Albert mencoba, namun di gerakan kedua ia mulai terhambat. Begitu pula dengan Ren dan Leon. Mereka mencoba, namun jatuh berkali-kali. Terlalu sulit bagi mereka melakukan itu, banyak sekali gerakan yang dilakukan. Ini mustahil, tak bisa, seperti itulah ekspresi yang mereka keluarkan kepada Rav. Tiba-tiba Anne bergerak cepat, menari, serta bermain dengan pedang. Gerakannya halus, memukau Rav. Ia hanya bergeming, tak percaya Anne bisa meniru semuanya dalam waktu cepat. Pada saat itu Rav tahu, Anne sangat berbakat dalam berpedang.

Selanjutnya adalah kelas yang digurui oleh Albert. Kelas itu adalah kelas menghilang. Albert selalu tahu cara untuk menghilang dengan cepat, tak hanya itu, ia juga tahu untuk bisa datang tiba-tiba tanpa di ketahui orang. Pandangannya luas, melihat ke segala arah. Albert mengajari mereka cara menghilang, pertama dengan memanfaatkan orang. Menghilang paling mudah adalah dengan cara bersembunyi di balik keramaian. Tinggal masuk saja kesana, dan membuang bajumu atau menunduk. Kau tidak akan ketahuan kecuali ada saksi di antara kerumunan.

Cara kedua adalah dengan menggunakan medan, yaitu bisa dengan tiba-tiba berbelok ke celah dalam lorong, atau masuk ke pintu saat pandangan sedang terhalang orang. Ini cukup baik apabila orang melihatmu dari kejauhan. Mereka tak akan bisa menemukanmu, yang ada hanya pintu kosong yang mereka dapatkan. Ketiga adalah dengan cara memanfaatkan suasana. Keributan, atau momen penuh debu adalah cara termudah untuk menghilang. Mengetahui ini adalah syarat utama dari para pencuri. Jika kau bisa melakukannya, maka 90% kemungkinan kamu akan selamat di tiap misi.

Mereka semua terus mencoba di kelas ini. Memang semua orang pandai menghilang, namun tak ada yang bisa bersanding dengan kemampuan Albert, oleh karena itu mereka terus mencoba sekali lagi.

Setelah itu, latihan selanjutnya adalah sebuah latihan yang diajarkan oleh Leon. Latihan ini adalah latihan meyakinkan target. Leon menjelaskan bahwa penggunaan kalimat tertentu dapat membuat orang tak tahu kamu berbohong atau tidak. Bahkan tak hanya itu, penggunaan ekspresi serta gerak gerik tertentu ternyata juga bisa mempengaruhi kepercayaan lawan bicara. Dia menemukannya saat kabur dari penjaga kota, dengan memanfaatkan ekspresi serta gaya bicaranya, ia bisa kabur dan menipu mereka dengan mudah. Pengajaran ini benar-benar ditelaah oleh Rav. Ia sangat tertarik dengan hal ini.

Selanjutnya adalah pelajaran menghindar dari Anne. Anne sangat ahli dalam menghindar, ia sangat sulit di tangkap, bahkan perlu lima orang untuk menangkapnya. Menurut kesaksian dia, baru setelah 7 orang mendekatinya ia akhirnya bisa ditangkap. Kesaksian ini ia dapat setelah para penculik berusaha membawanya kemarin. Rav tertawa, mengiyakan, namun Anne bersikeras. Tak terima dengan tertawaan itu Anne menantang Rav untuk menangkapnya.

Rav pun menerima, kini menyiapkan kuda-kudanya dengan serius. Ia berlari, berjalan cepat, menggunakan segala kemampuan. Namun tak kunjung juga bisa menangkap Anne. Setiap Rav hampir dekat dengan Anne. Tiba-tiba anak itu menaiki peti-peti kemas serta kini telah tiba di atas atap. Sangat lincah, sulit sekali untuk menangkapnya. Rav berusaha naik ke atap, namun Anne berlari dengan cepat di atas tembok. Rav mengikuti, namun kakinya terpeleset berkali-kali. Setelah 15 menit saling kejar mengejar, Rav mengakui bahwa Anne sangat ahli untuk menghindar.

RattleheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang