Chapter 29

646 92 11
                                    

Setelah menyusuri Hutan dan menemukan dedaunan herbal yang di butuhkan Lisa kembali ke tempat semula ia meninggalkan Rose.

Namun di pertengahan jalan dia bertemu dengan Babi Hutan. Tanpa pikir panjang gadis berponi itu berlari mengejar nya sampai tersandung akar pohon dan terjatuh.

"Fuck!!"umpat nya saat Babi itu terlepas dari pengawasan nya.

"Jika Babi itu lari terus aku harus memberi mereka makan apa?"gerutu nya memalingkan wajah ke arah kiri.

Senyum gadis berponi itu tercipta ketika menemukan sebuah buah yang dapat dijadikan makanan.

Namun, saat tangan kanan nya baru saja  mengambil satu buah dari dahan pohon Lisa teringat sesuatu di masa lalu.

Kedua mata itu berkaca-kaca menatap sendu buah di genggamannya.

"Ini adalah buah yang sama seperti yang di berikan Nini lima belas tahun yang lalu."

                              ••••••••••••••

Sesampainya di lokasi , Jisoo turun dari taksi dan bergegas menghampiri Yeri yang sedang bersama dengan salah satu Polisi untuk memberikan keterangan.

Melihat kedatangan sahabat nya Yeri menyudahi percakapan nya dengan Polisi itu dan menunggu mendatangi Jisoo.

"Syukurlah kau sampai tepat waktu Unnie."

"Wae? Apakah ada kabar baik mengenai adik ku?"tanya Jisoo dengan nafas memburu habis berlari.

Yeri tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut melainkan langsung menunjukkan sesuatu yang mungkin Jisoo mengenali nya.

"Aku tidak yakin ini bisa membantu atau tidak tapi Tim SAR menemukan ini tak jauh dari lokasi Bus itu meledak."jawab Yeri menunjukkan benda yang di temukan beberapa saat lalu.

Dengan tangan bergetar dan tatapan memanas Jisoo menerima pemberian tersebut.

"I-ini... Ini adalah boneka pemberian Appa kepada kami berempat."

Flashback*

Saat itu Han Donghae baru saja pulang dari Canada langsung di sambut teriakan ke empat putri nya.

"Appa.."

"Appa pulang yeee..."

"Appa mana oleh-oleh untuk Nini?"

"Appa awa matanan endak?"

Rasa lelah yang semula Donghae rasakan setelah menempuh perjalanan jauh kini sirna saat melihat wajah dan senyum anak dan istri yang menyambut kepulangan nya.

"Syukurlah kau sudah pulang Sobang , aku pusing meladeni anak-anak yang terus menerus menanyakan kapan kamu akan pulang."ucap Aeri.

"Benarkah?"tanya Donghae di jawab anggukan pelan dari sang istri.

"Jadi kalian semua sangat merindukan Appa hm?"tanya Donghae mengusap lembut kepala si bungsu sambil menatap ke empat anaknya satu persatu.

"Iya/endak."jawab Rose berbanding terbalik dengan ketiga saudara nya yang lain.

"Wae? Ahh pasti Rosie hanya merindukan saat Appa memberikan makanan enak-enak nya saja kan?"anak ketiga Donghae itu mengangguk membenarkan ucapan Ayah nya.

"Benal tekali Appa. Oci endak lindu Appa tapi Oci Lindu taat Oci dapat banak matanan."jawab nya antusias mendapat seruan dari ketiga saudara nya yang lain.

"Huuuuu!!"

"Sudah-sudah jangan berantem eoh? Makanan untuk Oci tentu saja ada nanti akan Appa kasih. Tapi sebelum itu Appa akan memberikan kalian semua boneka, Ini dia!!"ke empat anak itu diam  tidak merespon sama sekali  bahkan tidak meraih satu pun hadiah yang Donghae berikan kepada mereka.

"Wae? Apakah kalian tidak menyukai nya?"

"Bukan seperti itu Appa. Tapi boneka milik kami sudah banyak dan bahkan lebih bagus dari itu , lebih baik Appa sumbangkan saja boneka nya ke Panti Asuhan atau orang yang lebih membutuhkan nya."jawab Jisoo mewakili adik-adik nya.

"Benar apa yang di katakan oleh Jisoo Unnie Appa , lebih baik boneka itu Appa berikan untuk yang lain saja karena Nini tidak mau gatal-gatal jika memiliki benda jelek seperti itu."jawab Jennie membuat senyum Donghae menghilang.

"Begitu ya? Padahal boneka ini Appa sendiri yang membuat nya secara langsung untuk kalian. Tapi.. tapi jika kalian tidak menyukai nya Appa akan--"belum selesai Dongeng berbicara Lisa merebut salah satunya yang berbentuk anak ayam.

"Lili tuka, ini untuk Lili ya?"seru nya langsung memeluk erat boneka tersebut.

Senyum Donghae kembali terbit. Mengangguk mengiyakan pertanyaan sang putri.

"Tentu saja boleh sayang , boneka anak ayam itu khusus Appa buatkan untuk Lili."jawab Donghae sambil mengusap lembut kepala Lisa.

Mendapat perlakuan manis dari sang Ayah membuat Lisa menatap satu persatu saudara nya lalu berujar

"Nie dengal itu? Boneta anak ayam na Appa tendili yan buat , lalu Nie tega menuluh Appa membuang temua boneka ini? Nie endak tatian pada Appa Yan tudah beltutah payah membuat na untuk kita temua?"

Deg

Bagai tertampar akan ucapan si bungsu. Ketiga anak Donghae yang lain menunduk menyesali perbuatan mereka , bahkan sampai ada yang menangis sementara Lisa sendiri sibuk bermain dengan mainan barunya tak peduli ketiga saudara nya yang lain saat ini sedang sedih karena ucapan nya barusan.

Melihat anak-anak nya yang sedih Donghae dan Aeri langsung menghibur mereka bertiga.

"Sudah jangan sedih, Appa tidak akan mungkin marah hanya karena masalah sepele seperti ini. "

"Dengar apa kata Appa tadi kan? Sudah ya jangan menangis lagi , yang penting kalian mau berjanji kan pada Appa dan Eomma untuk menjaga boneka - boneka ini dengan baik?"kepala ketiga anak itu mengangguk mengiyakan permintaan sang ibu.

"Kami berjanji akan menjaga boneka ini dengan baik Appa Eomma."

"Lili juga Lili juga."Lisa ikut berseru saat mendengar janji tersebut.

"Bagus lah jika kalian sudah berjanji untuk menjaga boneka ini dengan baik , Appa bisa tenang sekarang."

Flashback end.

Kedua kaki Jisoo melemas bersimpuh di tanah mengingat janji yang ia ucapkan kepada sang ayah di masa lalu. Memeluk erat ke tiga boneka itu dengan berlinang air mata.

"Rosie.. "

"Lili..."

"Nini..."

"Aku tidak tau kalian masih hidup atau tidak hiks , tapi jika kalian masih hidup tolong segeralah kembali aku sangat merindukan kalian semua."

Cirebon 1 Agustus 2023

Note :

Boneka yang di buat Donghae untuk jenchulichaeng seperti ini 👇😌👇

Boneka yang di buat Donghae untuk jenchulichaeng seperti ini 👇😌👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang