Chapter 10

1K 122 1
                                    

                            Happy reading

                                          ▪️
                                          ▪️
                                          ▪️
                                          ▪️

Flashback*

Kala itu Jennie yang masih berusia 6 tahun kebingungan mencari kedua adik kembarnya. Bertanya dari satu orang ke orang lain namun mereka tidak pernah melihat ciri-ciri yang di sebutkan oleh Jennie.

"Sebenarnya kalian berdua ada dimana? Unnie benar-benar mengkhawatirkan kalian."gumam gadis kecil itu duduk di trotoar jalan memandang jalanan yang sepi karena sudah malam.

Berjam-jam sudah mencari tanpa hasil sedikitpun. Gadis kecil itu memegangi perutnya yang kelaparan minta segera di isi.

"Aku lapar, tapi aku tidak memiliki uang untuk membeli makanan."ujarnya sedih.

"Jisoo Unnie juga tidak tau kemana. Sekarang aku sendirian tak memiliki siapapun lagi hiks hiks."anak itu menangis memeluk kedua lututnya sendiri, sampai---

Terdengar suara derap langkah kaki cepat menghampiri dirinya. Anak itu mendongak melihat apa yang terjadi.

"Kenapa Unnie itu di kejar?"batin Jennie melihat seorang anak berlari melewati dirinya.

Melihat Jennie yang diam saja orang-orang yang mengejar anak tadi menangkap Jennie dan membawanya pergi.

"Lepaskan aku , aku ingin di bawa kemana?"ujar Jennie memberontak ketika kedua tangannya di cekal kuat oleh orang-orang tersebut.

"Jangan banyak bertanya nak. Lebih baik kamu diam dan ikut bersama dengan kami dari pada mengemis seperti ini."

"MWO? Mengemis? Bapak salah orang, aku tidak mungkin melakukan itu aku ini anak baik-baik tau."jawab Jennie tidak suka di tuduh sebagai pengemis jalanan.

"Saya tidak percaya! Buktinya anak tadi menghampiri mu dan kamu hanya sendirian disana tanpa pengawasan kedua orang tua."

"Tapi aku benar bukan pengemis pak."elak Jennie tidak di dengar oleh orang-orang tersebut.

"Berhenti lah mengelak nak. Setelah ini kamu akan hidup enak di Panti Asuhan."salah satu orang itu menaikan Jennie ke dalam mobil terbuka.

"Tapi aku tidak mau di masukan ke Panti Asuhan. Aku masih memiliki Unnie dan juga dua adik kembar ku yang hilang di luar sana. Pak , tolong lepaskan aku biarkan aku mencari saudari ku yang lain."

Jennie terus memohon tapi kedua orang yang bertugas sebagai Satpol PP itu menghiraukan ucapan nya sehingga Jennie terpaksa ikut ke Panti Asuhan bersama dengan anak jalanan lainnya yang tertangkap juga.

Dua hari berikutnya.. Jennie berniat untuk melarikan diri dari Panti itu tapi tidak berhasil karena ketauan oleh pemilik Panti.

Jennie tidak menyangka bahwa usaha nya untuk melarikan diri dari Panti ini berujung penyiksaan yang ia dapatkan dari Pengurus Panti yang kejam.

Selain di kurung di gudang selama tiga hari tanpa makan dan minum, anak itu juga mendapat cambukan 10x.

Dalam gelap , pengap dan di penuhi debu berterbangan Jennie menangis dalam diam. Memeluk erat lutut nya di sudut ruangan menggumamkan nama Jisoo berharap kakak nya itu datang untuk menyelamatkan nya dari penyiksaan itu.

Hari demi hari , bulan demi tahun Jennie mulai menyadari bahwa kakaknya itu tidak akan pernah datang menyelamatkan dirinya.

Ia benci dengan kenyataan itu. Dalam hati Jennie menanam begitu banyak kebencian terhadap kakak sulung nya , sementara untuk kedua adik kembarnya menanam begitu banyak kerinduan namun Jennie tak bisa menggapai impian itu.

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang