Chapter 42

628 89 1
                                    

Han Group adalah perusahaan besar yang berkembang dalam berbagai bidang. Dari masa Donghae memimpin tidak ada satupun kesalahan bahkan kegagalan yang ia alami.

Tapi, setelah kepemimpinan beralih ke tangan Yesung dan Taeyang hampir semua investor menarik semua saham mereka karena tidak ingin rugi  dengan pengelolaan yang tidak sesuai dengan harapan mereka.  perlahan-lahan para investor itu meninggalkan perusahaan peninggalan Donghae yang di bangun dengan susah payah dan kini terancam bangkrut.

"Appa , saham perusahaan semakin turun jika di biarkan perusahaan ini akan hancur dalam waktu dekat. "Beritahu Taeyang yang risau takut perusahaan Han Group bangkrut.

Yesung tidak menanggapi ucapan putra nya itu. ia sedang fokus untuk mencari jalan keluar dari masalah ini sebelum berkas-berkas penting Perusahaan bisa ia dapatkan.

"Appa? Kau mendengar ku tidak?"dengusan kecil keluar dari mulut Yesung.

"Ck , diamlah Appa sedang mencari solusinya. Untuk saat ini kita biarkan saja para investor itu menarik saham mereka karena yang perlu kita dapatkan bukan lagi Perusahaan ini."

"Maksud Appa, apa?"Taeyang benar-benar tidak tau percakapan ini mengarah kemana.

"Ckckck ! Kau ini sama bodoh nya seperti Eomma mu. Asal kau tau saja jika Aeri, bibi mu itu. memiliki Perusahaan raksasa di luar Korea yang saat ini di pimpin oleh adik angkatnya. Kita harus merebut Perusahaan itu lebih dulu sebelum adik angkat Aeri bertemu dengan salah satu sepupu mu di luar sana dan memberikan Perusahaan bibi mu kepada mereka."

"Benarkah itu? Jika benar seperti itu bisa bahaya posisi kita saat ini Appa."

"Untuk itu lah bantu Appa mu ini. karena sebelum kita memulai yang baru kita harus bisa menghancurkan Han Group terlebih dahulu dengan menjual semua aset-aset peninggalan Paman mu itu. karena Appa memiliki firasat bahwa para sepupu mu akan datang dan merebut kembali apa yang sudah kita ambil dari mereka."

"Baik Appa, aku akan membantu mu dengan segala cara yang ku bisa."

                                    °°°°

"Selamat menghirup udara bebas Nona Han."ujar Bohyun setelah ia berhasil mengeluarkan Jisoo dari penjara dengan memberi banyak kompensasi kepada pihak kepolisian.

"Terima kasih. Tolong antarkan aku menemui Paman Sam Dong."

"Baik, silahkan lewat sini mobil saya sudah siap mengantarkan anda kemanapun."Jisoo mengikuti arah yang di tunjuk oleh Bohyun dan keduanya pergi meninggalkan tempat yang di penuhi kejahatan.

                                     °°°°

"Chaeyoung-ah, kau masih sedih memikirkan mimpi mu itu?"tanya Lisa saat ini ia dan Rose sedang ada di Taman menunggu Jennie yang sedang mengemis mencari uang untuk kebutuhan mereka bertiga.

Sebelumnya Lisa dan Rose sudah menawarkan diri untuk ikut membantu Jennie mencari uang tapi kakak kedua mereka itu bersikeras bahwa mereka tidak perlu melakukan tindak kejahatan lagi, cukup dia saja yang seperti itu sampai ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kinerja yang mereka miliki.

"Tentu saja aku masih memikirkan nya Lisa. By the way kenapa aku jadi lebih sering mendengar mu memanggil ku Chaeyoung dari pada Rose ataupun Rosie?"

"Memang nya kenapa? Bukankah itu juga nama mu? Dan kita sudah sepakat untuk memanggil nama samaran kita masing-masing jika berada di luar rumah."

"Iya sih, tapi jadi sedikit aneh di dengar apalagi Jennie Unnie selalu memanggil ku Rosie."jawab Rose lalu pandangan matanya beralih menatap Jennie yang sedang bekerja keras demi mereka berdua.

"Lisa-ya."

"Hm?"

"Menjadi Jennie Unnie pasti sangat berat kan? Dia juga sebenarnya butuh sandaran dan penopang dikala sedih bukan hanya senang nya saja. lelah dan letih setelah sepulang mengemis seperti itu pasti membuat kedua kaki nya mati rasa tapi Jennie Unnie tidak mungkin menunjukkan sisi lemahnya kepada kita, karena dia tidak ingin melihat kita sedih apalagi ikut mengambil peran menjadi tulang punggung keluarga."Lisa tersenyum ikut menatap kagum kakak kesayangan nya itu.

"Ya ! Menjadi Nini memang sangat berat Chaeyoung-ah. Itulah mengapa aku sangat mengagumi nya sejak  dulu hingga sekarang."

"Lalu bagaimana dengan ku? Apakah kau tidak kagum juga terhadap kembaran mu yang cantik ini?"Rose bertanya dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Tidak."jawab Lisa tanpa beban mendapat pukulan di bahunya.

"WAE?'Rose berseru marah dan orang-orang mulai memerhatikan mereka tapi gadis blonde itu tidak peduli.

"Apa yang kau lakukan? Lihat! Semua orang menatap kita saat ini."

"Aku tidak peduli, jawab dulu pertanyaan ku tadi."tegas Rose membuat gadis berponi itu menghela nafas gusar.

"Lalu aku harus kagumi apa darimu? Dari segi umur kita sama. Kita juga sama-sama penjahat paling cantik seantero Korea. Lalu katakan padaku hal apa yang harus aku kagumi dari mu eoh?"nyolot Lisa menjawab.

"Bagaimana dengan tinggi badan? Bukankah aku lebih tinggi darimu?"jawab Rose tidak ingin mengalah apalagi di salahkan.

"Astaga kita hanya beda satu senti saja Chaeyoung-ah."jawab Lisa frustasi.

"Tapi tetap saja aku lebih tinggi darimu Lisa. dan kau sebagai seorang adik seharusnya kagum memiliki seorang kakak yang setidaknya ada yang tinggi, tidak seperti Jennie Unnie yang pendek."Rose mengecilkan suaranya di penghujung kalimat takut kakak keduanya itu dengar dan dia bakal di amuk nanti.

Lisa yang jahil pun memiliki ide untuk mengerjai kembaran nya dengan berteriak sekeras mungkin memanggil Jennie.

"NINI , ROSIE MENGATAIMU PENDEK."

"YAAAAK KAU--"teriakan Rose terhenti saat mendapat tatapan maut dari kakak keduanya itu.

"Mati aku."

                           Bersambung

Besok aku update lagi dengan mempertemukan mereka berempat di suatu kejadian.

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang