Chapter 20

894 109 5
                                    

"ROOOOSSSEEEE..."

"LISAAAAA...."

DUAAAARRR

"YAAAAK kenapa berhenti? Merangkak lah lebih cepat lagi. Apa kau mau mati disini hah?"bentak Lisa pada Rose yang berhenti merangkak di depannya padahal mereka berdua sudah berada di tengah-tengah gorong-gorong yang sengaja dipersiapkan untuk melarikan diri dari sini.

"Ah? Maafkan aku, tapi apa kamu mendengar suara seseorang menyebut nama kita berdua Li?"

"Tidak. Jadi cepat lah jalan karena udara disini semakin pengap dan menipis."

"Iya iya dasar adik bawel."jawab Rose dengan kesal.

Ia teringat kembali kejadian 1 jam lalu sebelum kebakaran terjadi.

Flashback.

Mereka semua sedang berada di ruang makan menikmati jatah makan malam masing-masing.

"Ini makanan mu, di makan ya monkey."Lisa memutar bola matanya malas mendengar sang kakak memanggil nya dengan sebutan hewan penyuka pisang itu.

Memang sejak satu bulan terakhir ini  kakak nya itu sesekali memanggil nya monyet hanya karena dia suka makan buah pisang di atas pohon sambil tiduran.

"Bisa tidak sih berhenti memanggilku dengan sebutan Monkey? Aku ini manusia bukan hewan terkutuk itu."ucap Lisa menatap sebal kembaran nya.

"Aku tidak mau. Lagi pula siapa suruh makan pisang di atas pohon. Kalau jatuh bagaimana? Untung petugas disini memiliki tangga sehingga aku bisa menarik mu paksa untuk turun."jawab Rose berdecak pinggang.

"Tapi karena kamu juga kepala ku jadi bocor seperti ini."sambar Lisa menepuk pelan kepalanya yang di perban kain kasa.

"Hehehe maafkan aku, aku tidak sengaja."jawab polos Rose membuat Lisa semakin jengkel melihat nya.

"Sudahlah, sana kembali ke dalam Sel lebih dulu bukanlah besok kau akan di bebaskan?"

"Untuk itu lah aku disini Lisa. aku sudah meminta izin kepada salah satu Sipir Penjara bahwa malam ini kamu dan aku di beri waktu berdua lebih lama di luar karena aku ingin menghabiskan sisa waktu ku selama disini bersama mu."jawab Rose menatap dalam manik mata coklat milik adiknya.

Lisa yang di tatap seperti itu gugup sendiri dan memberi jarak di antara mereka berdua sebelum berucap-

"Kau terlalu berlebihan. Tidak seharusnya meminta seperti itu kepada petugas kepolisian karena kita sama saja menyuap."

"Menyuap? Kamu pikir itu adalah tindakan kejahatan ya?"tanya Rose terkekeh geli.

"Iya, aku tau apa yang kamu pikirkan saat ini Rose. Kau dan aku sama-sama seorang penjahat kriminal yang sudah terbiasa dengan hal seperti ini, jadi mungkin kamu berfikir aku ini gila karena menasehati mu tadi."jawab Lisa memberi penjelasan tentang perkataan nya sebelum nya.

"Yeah itu benar! Tapi kau tau Li? Sebenarnya aku tidak ingin masuk kedalam jurang hitam ini tapi aku terpaksa dan mulai terbiasa dengan kondisi ku yang menuntut melakukan segala cara untuk mendapatkan uang agar tetap bertahan hidup di Dunia yang fana ini."

"Dulu.. aku selalu menangis ketika mengingat kembali memori lama tentang situasi dimana aku terpaksa mencuri sebuah Roti yang mengakibatkan kita semua terpecah belah seperti sekarang."

"Aku sangat menyesal telah melakukan itu tapi kini aku bersyukur karena Tuhan mempertemukan ku dengan mu lebih dulu dari pada kedua Unnie kita yang lain. tolong maafkan aku yang dulu Lisa-ya, dan mari kita perbaiki hubungan di antara kita berdua."

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang