Chapter 01

3.5K 290 11
                                    

                      
                         Happy reading

                                      ▪️
                                 .    ▪️
                                      ▪️
                                 .    ▪️
                                      ▪️

Hujan lebat mengguyur kota Seoul Korea Selatan pada malam hari di hari Kamis pada tanggal 03 September 2003.

Terdapat empat anak perempuan berlarian mencari tempat berteduh.  mereka baru saja di usir oleh Paman dan Bibi mereka setelah pemakaman orang tua mereka selesai di kebumikan.

"Sebaiknya kita berteduh saja di sini, seperti nya di sini aman untuk kita berteduh."ucap anak perempuan paling tua di antara mereka.

"Chu nie, Oci lapal."pinta si kecil kedua dari mereka.

"Rosie lapar hm? Sebentar eoh ! Unnie akan mencari makanan di sekitar sini dulu ya."ucap anak perempuan tertua kedua di antara mereka berempat.

"Nie , yiyi uga lapal dan dinin."ucap si bungsu menggigil kedinginan

"Sini Lisa sama Unnie dulu , dan kau Jennie. Coba cari lah kedai makanan di daerah sini yang masih buka. Jangan terlalu jauh, di sekitaran sini saja. "ujar si sulung memerintahkan adik nya yang paling kecil untuk mendekat ke arah nya sementara adik pertama nya mengangguk lalu pergi mencari makanan untuk mereka berempat dengan sisa uang saku terakhir yang mereka miliki.

Si bungsu yang bernama Lisa itu berpindah tempat menjadi berdiri di samping kakak tertuanya yang saat ini memberikan nya pelukan hangat , sementara ada sepasang mata yang menatap nya cemburu.

"Chu nie, Oci juga mau di eluk."anak perempuan dengan pipi chubby seperti tupai merengek meminta pelukan.

"Iya sini, Unnie akan memeluk kalian berdua."ucap si sulung membuat anak itu langsung berpindah tempat di sisi kanan kakak nya sementara adik kembaran nya itu ada di sisi kiri kakak sulung mereka.

"Chu nie, tenapa ya Paman Yecung tama Bibi Taeyeon cangat jahat tepada kita?."tanya Lisa menatap polos sang kakak.

"Iya nie , gala-gala meleka Oci  jadi kelapalan cekalang."ucap kakak kembar Lisa bernama Rose atau sering di panggil Rosie oleh kakak kakaknya.

Si sulung bingung harus menjelaskan nya seperti apa pada kedua adik kembarnya ini. tapi sebagai yang paling tertua di antara mereka , ia di tuntut harus dewasa dan menjelaskan kondisi mereka saat ini tidak sama lagi seperti dulu.

"Rosie, Lisa. Paman Yesung mungkin saja jahat terhadap kita, tapi kita tidak boleh sampai membenci nya ya?."

"Tenapa memang na? Bukan kah Paman Yecung cendili juga bilang kalau dia cangat-cangat membenci kita? lalu tenapa kita endak boleh membenci balik Paman Yecung dan Bibi Taeyeon."tanya Lisa membuat si sulung gusar sendiri.

"Aduh.. bagaimana ya menjelaskan nya , Unnie juga tidak tau. Unnie kan juga masih kecil sama seperti kalian jadi Unnie bingung harus menjelaskan nya seperti apa lagi agar kalian berdua mengerti."

"Nie payah"celetuk Rose membuat sang kakak meringis  saat mendengar nya.

Dari ke jauhan Jennie berlari di bawah guyuran hujan membawa kantung kresek hitam berisi makanan untuk mereka berempat.

"Brrr.. , dingin nya."eluh Jennie memeluk tubuh nya sendiri sambil mendekat ke arah ketiga saudara nya yang lain.

"Nini kembali"ucap Jennie membuat pelukan Rose dan Lisa terlepas dari si sulung.

"Hole.. Nini datang. Nini mana puna Oci ?"tanya Rose menodongkan tangan nya ke arah Jennie meminta makanan.

"Puna Yiyi uga mana Nini?"tanya Lisa tak kalah antusias nya seperti Rose.

"Sabar dulu ya? Biarkan Nini nya duduk terlebih dahulu ."ucap si sulung membuat kedua bocah kembar itu mengeluh tak terima.

"Yaah Chu nie endak atik ah , Oci kan lapal."

"Yiyi uga. Tapi cepelti na Nini tedinginan ya? Mau Yiyi peluk?"tawar Lisa di jawab anggukan kepala oleh Jennie.

Dengan perlahan Lisa memberikan pelukan untuk kakak keduanya itu sementara kakak kembarnya yaitu Rose , ia sudah mengambil kantung kresek dari tangan Jennie lalu memakan bagian nya.

Si sulung tersenyum melihat kedua adiknya berpelukan , lalu ia duduk di sebelah adik keduanya yang bernama Rose dan ikut menikmati makanan yang di bawa oleh Jennie tadi sambil menyisihkan dua bagian untuk Jennie dan Lisa nanti makan.

"Nini"panggil Lisa sambil mendongak ke atas menatap mata sang kakak.

"Ya sayang?"tanya Jennie tersenyum sambil menatap balik adik bungsu nya ini.

"Nini tenapa bica teluka?"pertanyaan polos Lisa itu di dengar langsung oleh si sulung yang hendak memasukan sesuap nasi ke dalam mulutnya.

Si sulung bernama Jisoo ini berdiri kembali lalu melepaskan pelukan di antara kedua adiknya secara lembut lalu memeriksa bagian mana yang tadi ia dengar ada yang terluka.

"Ini kenapa pipi kamu merah dan sudut bibir mu terluka Jennie? Katakan pada Unnie apa yang terjadi."tuntut Jisoo meminta penjelasan.

Bukan nya menjawab Jennie malah menundukkan kepalanya membuat Jisoo geram lalu mengangkat kembali kepala adiknya itu dan mengarahkan nya padanya.

"Tatap Unnie , Han Jennie. Dan jelaskan apa yang terjadi padamu."tegas Jisoo membuat kedua mata kucing milik Jennie itu seketika mengeluarkan bulir air mata yang jatuh membasahi pipi mandu nya.

"Hiks hiks , tadi aku di tuduh mencuri oleh Taeyang Oppa."jawab Jennie jujur.

"Kau bertemu dengan nya?"tanya Jisoo terkejut mendengar bahwa kakak sepupu mereka itu ada di daerah yang sama dengan mereka

Jennie mengangguk lalu berucap kembali. "Seperti nya Taeyang Oppa sedang berkencan dengan Sunmi Unnie , soalnya Jennie datangi  Taeyang Oppa malah Jennie yang di marahi hiks."

"Ya sudah tidak apa-apa, ayo sekarang kita makan dulu. Hujan juga sudah mulai reda , setelah makan kita akan cari tempat tinggal yang nyaman tapi tak memakan biaya."ucap Jisoo

"Memang ada?"tanya Jennie polos.

"Entah lah. Kita coba saja dulu."jawab Jisoo acuh lalu kembali duduk di lantai memakan makanan nya.

Si kecil Lisa menarik pelan tangan Jennie untuk duduk di sisi nya.

"Nini cama Yiyi aja ya? Talau dekat cama Oci nanti Nini endak emam. Nini ayo buka mulut na Yiyi mau tuapi Nini"celoteh Lisa lalu mengambil satu mandu dan di sodorkan ke arah kakak keduanya ini.

Dengan senang hati Jennie menerima nya

"Lili juga harus makan ya? Biar cepat besar sama seperti Nini."ucap Jennie sambil menyuapi balik adik bungsu nya ini.

Lisa hanya mengangguk menjawab perkataan dari kakak keduanya ini.

Disela-sela makan nya Jisoo menatap satu persatu saudaranya yang lain , mulai dari Rose yang makan sendiri begitu lahap nya. Lalu ada Lisa yang sedang di suapi oleh Jennie dan begitu pula sebaliknya yang Lisa menyuapi Jennie.

Jisoo merasa.. , meski ia kini tak memiliki kekayaan lagi seperti dulu. Namun ia tetap bersyukur karena masih ada para saudara nya.

Tanpa meja dan kursi makan , suasana di antara mereka tetap terjalin baik bahkan semakin harmonis. Jisoo sangat menyukai kebersamaan ini.

"Eomma Appa , Jisoo janji akan mendidik , menyayangi , dan membesarkan ketiga saudari Jisoo. Percayakan mereka pada Jisoo  Eomma Appa. Jisoo tidak akan membiarkan mereka bertiga kelaparan lagi. Jisoo janji itu."

Cirebon 13 April 2023

Note :

Umur Jisoo - 7th
Umur Jennie - 6th
Umur Rose dan Lisa - 3,6 bulan

Cerita ini ku bikin karena dapat request dari cumaisengaja99  😂

Update setiap hari kamis

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang