Chapter 37

665 97 4
                                    

Jennie pov.

Hari ini pendapatan ku mengemis tidak sebesar biasanya. Tapi, aku begitu senang karena dapat bertemu kembali dengan adik kesayangan ku yaitu Lisa.

Seorang gadis yang kemarin-kemarin aku kagumi dan berpikir bahwa aku jatuh cinta dengan nya, tapi ternyata aku salah ! rasa nyaman yang sempat aku rasakan itu adalah rasa sayang  seorang kakak terhadap adiknya.

Segerombol orang-orang mulai berdatangan. aku harus benar-benar berakting sebagus mungkin agar mereka percaya dengan ucapan ku yang hanya seorang pengemis ini agar keberadaan Lisa yang bersembunyi di belakang ku tidak di ketahui.

Drap drap drap drap

"Permisi Nona, apa kau melihat seorang gadis bertubuh tinggi berponi lari melewati jalan ini?"

"Ya, aku tau."jawab ku.

"Dimana dia? Akan ku cincang kepalanya karena berani mencuri dompet kekasih ku."

Tangan ku terkepal kuat disana mendengar pria hitam jelek ini ingin mencincang kepala adik ku. Dia  pikir dia siapa? Akan ku beri dia pelajaran agar tau rasa.

"Tadi saya melihat gadis itu menyerahkan sebuah dompet kepada seorang pria. Dan aku sempat mendengar pembicaraan kedua nya bahwa ternyata pria itu adalah selingkuhan kekasih mu Tuan, dia sengaja membayar seseorang untuk mengambil dompet kekasih mu agar dia bisa menggunakan nya untuk mengguna-guna kekasih mu dan memiliki nya sepenuhnya."

Lihatlah wajah pria jelek ini haha, dia sudah seperti arang yang kembali menyala di lahap api.

"Kurang ajar ! Dimana pria itu Nona? Akan ku buat perhitungan karena berani bermain dengan ku."

Dengan asal ku tunjuk seseorang dan pria jelek itu langsung bergegas menghampiri pria yang sedang asik bertelepon. Orang-orang yang ikut bersama nya memilih pergi karena tidak ingin ikut campur.

Setelah melihat pria jelek itu sibuk memukuli tersangka palsu yang asal ku tunjuk tadi, dengan segera ku tarik tangan Lisa pergi dari sini. Bahaya jika ia terlalu lama berada disini nanti ketahuan jika aku memberi kabar palsu.

Jennie pov end.

"Lepaskan!!"setelah di rasa cukup jauh dari tempat tadi Lisa menyentak dengan kasar hingga genggaman Jennie terlepas.

"Tidak bisa, kita harus pergi lebih jauh lagi agar--"

"TAU APA KAU TENTANG KU? aku hidup ataupun tidak bukan urusan mu lagi."setelah berucap kasar Lisa berbalik badan hendak pergi namun suara Jennie mengurungkan niatnya.

"Unnie memang tidak tau apa saja yang Lili lalui selama lima belas tahun ini sendirian, Lili juga tidak tau bukan apa saja yang Nini lalui?"melihat Lisa berbalik menghadapnya kembali Jennie tersenyum berpikir bahwa ia telah berhasil menggoyahkan komitmen Lisa yang masih ingin melindungi Rose.

"Lili tau? Setiap tarikan nafas yang Nini ambil tanpa melihat mu sama seperti Nini tidak mendapatkan pasokan oksigen. Kamu adalah adik kesayangan Nini, kelahiran mu dan Rose yang paling Nini tunggu. Tapi.."

"Tapi saat pertama kali Nini melihat mu setelah lahir ke dunia ini , hal yang pertama kali Nini rasakan adalah rasa nyaman dan rasa sayang yang begitu besar saat tangan kecil mu menggenggam tangan Nini. Nini--"belum selesai Jennie berbicara Lisa menubruk tubuh nya lebih dulu dan menangis terisak di pundak gadis bermata kucing itu.

"Hiks hiks Nini maafkan Lili, Lili nakal selama ini."di usap nya punggung itu dengan lembut.

"Tidak apa-apa sayang, Nini memaafkan mu. Tolong setelah ini jangan nakal lagi ya?"

"Emm ! Lili janji Nini."Lisa mengangguk patuh membuat senyum Jennie semakin lebar di buatnya.

                               °°°°°°°°°°°

Bruk

Jisoo jatuh terduduk saat seseorang menabrak nya.  "YAAAAK, apa kau tidak punya mata?"

Gadis yang menabrak itu mundur ketakutan setelah tau siapa yang di tabrak nya. Melihat kelakuan aneh gadis itu membuat Jisoo memicingkan mata ketika melihat wajah gadis itu terlihat tidak asing di matanya.

"Kau--"

"TIDAK ! AKU BUKAN ROSE."pekik gadis itu lalu pergi terbirit-birit meninggalkan segudang pertanyaan dalam benak Jisoo.

"Dari mana dia tau nama itu? Apa jangan-jangan dia adalah Rose?"setelah menyadari sesuatu Jisoo bergegas mengejar gadis itu namun sialnya dia kehilangan jejak.

"Sial, kemana gadis itu pergi?"

                             °°°°°°°°°°°°°

Setelah membersihkan diri di Toilet umum dan memakai pakaian yang di belikan oleh Jennie, gadis berponi itu keluar dari toilet dan menghampiri kakaknya.

"Nini."panggil nya membuat Jennie menoleh dan tercengang melihat penampilan adiknya yang begitu mempesona walaupun memakai pakaian murah sekalipun.

"panggil nya membuat Jennie menoleh dan tercengang melihat penampilan adiknya yang begitu mempesona walaupun memakai pakaian murah sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woah ! Jika Nini tidak ingat kamu perempuan dan sedang menyamar menjadi pria mungkin Nini sudah menjadikan mu kekasih Nini sayang."

"Tapi aku tidak suka. Aku ini perempuan Nini , bukan nya laki-laki."Rajuk Lisa dengan bibir mengerucut.

Jennie yang gemas pun menarik leher adiknya itu lalu mencium bibir nya.

Cuup

"NINIIIIII"teriak Lisa tidak suka di cium-cium apalagi Jennie melakukan nya di bibir.

"Hahaha maaf sayang, Nini tidak tahan melihat wajah tampan mu ini."jawab Jennie tidak merasa bersalah sedikitpun atas sikapnya tadi.

"Tapi tetap saja, aku--"ucapan Lisa terhenti ketika melihat Rose hendak masuk ke toilet umum tanpa menyadari penyamaran nya ini.

"Rosie!! Aku-"

Plaaak

"Jangan kurang ajar , dasar cabul."sewot Rose yang mengira Lisa adalah seorang pria padahal itu adalah adiknya sendiri yang sedang menyamar atas saran dari Jennie.

Melihat Lisa yang di tampar bukan nya khawatir Jennie justru tertawa melihat wajah gadis berponi itu masih shock atas apa yang ia dapatkan dari kembaran nya.

                       Bersambung

Jujur ketertarikan ku dengan WP perlahan mulai menghilang. Entah lah 🤣 jadi males aja gitu nulis 😂 makanya jarang update, sekali update juga kalo lagi mood aja.

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang