Chapter 02

1.6K 213 5
                                    

                   .          Happy reading

                                           
                                             
                                              •
                                              •
                                              •
                                             
                                            

Setelah hujan reda, ke empat anak itu kembali berjalan dalam kegelapan malam dengan keadaan tubuh dan baju yang masih basah akibat kehujanan semalam.

Untung saja bulan ini bukan lah Musim dingin, entah apa jadinya mereka jika bulan ini adalah Musim dingin, mungkin saja saat ini tubuh kecil mereka sudah membeku karena kedinginan. Apalagi mereka tidak mengganti pakaiannya yang basah dengan yang kering.

Meski bulan ini bukan lah Musim dingin, namun udara di Korea tetap lah dingin bagi anak kecil seperti mereka.

"Nie kita mau kemana? Yiyi nantuk mau bobok."ujar Lisa bertanya dengan mata sayu menahan kantuk.

"Oci juga nantuk Nie."ucap Rose dengan kepala terangguk-angguk tak tahan dengan rasa kantuknya ingin segera tidur.

"Bagaimana ini Unnie? Rose dan Lisa sudah mengantuk dan jujur saja aku juga mengantuk Unnie, bisakah kita mencari tempat tidur di sekitar sini saja? Besok baru kita cari lagi yang jauh lebih layak untuk kita tinggali."timpal Jennie memberi saran.

Jisoo berfikir sejenak menimbang-nimbang apakah mereka harus berhenti dan mencari tempat berteduh lagi untuk di jadikan tempat mereka untuk tidur, tapi mengingat daerah di sekitar mereka sangat sepi dan kini hanya ada pohon-pohon besar yang menghiasi jalan raya.

Jisoo tidak akan mungkin tega membiarkan ketiga adiknya tidur di tempat seperti ini, apalagi di daerah itu tidak ada sama sekali bangunan sedikit pun karena sepertinya mereka telah melewati pemukiman penduduk.

"Jennie, Rose dan Lisa. Unnie tau kalian pasti lelah. Tapi Unnie mohon kalian bertahan sedikit lagi ne? Setidaknya sampai kita menemukan bangunan di sekitar sini."ucap Jisoo menatap sendu wajah ketiga adiknya yang sudah lelah dan sangat mengantuk.

Jennie meraih punggung tangan kakak sulung nya itu lalu berkata.

"Unnie, tak apa jika kita hanya tidur di rerumputan tanpa alas sedikit pun. Yang terpenting adik-adik kita harus beristirahat Unnie. Apa Unnie tidak kasihan dengan Rose dan Lisa jika kita memaksa untuk terus berjalan di malam hari."

Jisoo yang mendengar nya refleks melihat ke arah si kembar yang sangat terlihat jelas dari wajah mereka jika kedua adik bungsu nya itu benar-benar lelah dan butuh beristirahat secepatnya , rasa bersalah hingga dalam hati Jisoo  karena harus memaksa adik-adik nya terus berjalan tiada henti seperti ini.

"Baiklah, kau benar Jen. Kita memang perlu beristirahat"lirih Jisoo membuat hati Jennie sedikit lega mendengar nya.

"Ayo Oci, Lili. Kita tidur sekarang. Tidak apa-apa kan jika kita tidur di pinggir jalan raya seperti ini sambil bersandar pada pohon?"ucap Jennie mendapat gelengan kepala dari kedua adik kembarnya itu.

"Endak apa-apa nie , lebih baik tepelti ini dali pada kita mati kalena lelah beljalan."jawab Rose tanpa sadar telah melukai kedua hati kakak nya.

"Maafkan Unnie "ucap Jennie dan Jisoo secara bersamaan.

Rose yang sadar akan ucapan nya langsung merasa bersalah dan menyenggol Lisa untuk membuka mata kembali, padahal anak berponi itu sebentar lagi akan melenyami alam mimpi.

"Apa?"tanya Lisa dengan wajah kesalnya.

"Itu."jawab Rose sambil menunjuk ke arah kedua kakak mereka dengan dagu nya.

Lisa yang peka pun menoleh ke arah yang di tunjuk oleh kembaran nya ini , lalu mengangguk seperti nya ia tau permasalahan di antara ketiga kakaknya.

Lisa menarik tangan kakak keduanya lalu mengambil posisi duduk sambil memeluk sang kakak dan menyuruh nya bersandar pada pohon besar di pinggir jalan.

"Yiyi sayang Nini Unnie."empat kalimat yang berhasil menghangatkan tubuh Jennie yang sedang kedinginan.

Dengan perlahan Jennie membalas pelukan adik bungsu nya itu sambil mengusap lembut kepala Lisa dan melontarkan kalimat sayang untuk adik kesayangannya.

"Nini juga sayang Lili, jaljayo uri Aegie."

Cuup

Lisa hanya bisa tersenyum saat kakak keduanya memberikan kecupan manis di keningnya, berbeda dengan Lisa yang merasa bahagia mendapat kecupan dari Jennie. Rose malah memandang keduanya dengan perasaan iri dengki.

Saat Rose ingin memisahkan pelukan Jennie dan Lisa , tangan nya lebih dulu di tarik oleh kakak sulung nya lalu menuntun nya untuk duduk di sisi kanan Lisa lalu menarik tubuh Rose ke dalam pelukannya.

"Nie"ucap Rose dengan nada kesal nya karena Jisoo memaksa nya untuk duduk , apalagi jika harus duduk di sebelah kembaran nya itu.

"Sstt ! Sudah malam. Tutup mata mu dan lekas lah tidur Oci"ucap Jisoo dengan mata tertutup, seperti nya rasa kantuk mulai menyerang nya.

"Tapi nie"

"Sssttt , sudah tidur."tegur Jisoo setelah menghentikan ucapan Rose dengan menaruh jari telunjuk nya di bibir sang adik.

Rose yang masih kesal pun memutuskan untuk menuruti kemauan kakak sulungnya, dari pada ia akan semakin di marahi oleh kakak nya karena tak kunjung tidur sejak tadi.

"Awas kau Lita, Oci atan menambil jatah matan mu. Hihihi"batin Rose penuh dendam sebelum ia sepenuhnya menyelami alam bawah sadar.

                          

Cirebon 13 April 2023

Note :

Tinggal kan jejak dengan vote dan komentar.

Terima kasih ❤️

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang