Chapter 03

1.4K 188 4
                                    

                             Happy reading

                                          ♠️
                                          ▪️
                                          ▪️
                                          ▪️
                                          ▪️
                                          🖤

Ke 'esokan harinya. ketika Jisoo terbangun ia tidak menemukan Jennie di samping Lisa , Bahkan di samping Rose pun tidak ada.

Rasa kantuk itu dalam sekejap hilang begitu saja di gantikan oleh rasa khawatir yang membuncah.

"Jennie , Jennie kau di mana?"teriak Jisoo memanggil-manggil nama adik pertama nya itu.

Seperkian detik kemudian ada jawaban dari teriakan nya itu. "Aku di sini Unnie"jawab seseorang yang tak lain adalah adik yang ia cari sedari tadi datang membawa sesuatu di tangan nya.

"Kau dari mana saja? Dan kau bawa apa itu."tanya Jisoo beruntun tak langsung di jawab oleh Jennie.

"Tadi aku terbangun karena merasakan hawa yang sangat panas di sekitar ku, rupanya hawa panas itu berasal dari tubuh Lisa. Unnie."

"Apa?"kaget Jisoo lalu meletakkan tangan nya di kening Lisa , dan benar saja adik bungsu nya itu terserang demam tinggi.

"Panas sekali tubuh nya Jen."lirih Jisoo di balas anggukan kepala oleh Jennie.

"Iya Unnie, bahkan Rose pun ikut terserang demam juga."Jisoo yang mendengar hal itu langsung mengecek kondisi Rose, dan benar saja apa yang di katakan oleh Jennie tadi bahwa Rose ikut terserang demam juga.

Sepintas rasa bersalah itu kembali menyelimuti hati nya.

"Ini semua salah ku, seharusnya aku sebagai kakak tertua di antara kalian berusaha lebih keras lagi membujuk Paman Yesung dan Bibi Taeyeon untuk tidak mengusir kita tadi malam. Maafkan Unnie Jendeuk"Jisoo memandang sendu adik pertama nya ini.

Jennie menggeleng lalu mengambil kedua tangan Jisoo untuk ia genggam sepenuhnya.

"Tidak Unnie, kau tidak salah. Ini semua sudah menjadi takdir kita yang harus kita jalani. sekarang Appa dan Eomma telah tiada dan kita sebagai seorang kakak sudah di amanat kan oleh Eomma untuk menjaga Rose dan Lisa."

"Unnie jangan terus menyalahkan diri seperti ini, masih ada aku disini yang akan membantu mu menjaga dan merawat adik-adik kita."lanjut Jennie membuat suasana hati Jisoo semakin melow , ia menarik tubuh adiknya itu ke dalam dekapan nya.

"Terima kasih Jendeuk, kau memang bisa ku andalkan."

"Eomma Uyyu."celetuk Rose mengigau dalam tidur nya berhasil membuat kedua kakaknya itu melepaskan pelukan mereka lalu terkekeh memandang Rose yang terlihat seperti sedang menyusu dengan bibir yang aktif bergerak.

"Lihat lah adik kita Jendeuk, dia lucu sekali."

"Lisa jauh lebih lucu Unnie."celetuk Jennie membuat Jisoo menoleh ke arah Lisa yang tertidur sambil menghisap ibu jarinya sendiri.

"Haha kiyowo."kekeh Jisoo mencubit pelan pipi Lisa membuat adik bungsu nya terusik dalam tidur nya.

"Eunghh Appa."igau Lisa, karena biasanya yang selalu menggangu Lisa saat sedang tidur adalah ayah mereka berempat.

Jennie dan Jisoo yang mendengar Lisa menyebut sang ayah pun terdiam, saling pandang sejenak sebelum akhirnya Jennie memeluk Jisoo sangat erat menyalurkan kerinduan nya pada sosok cinta pertama nya itu.

"Hiks hiks Unnie, Appa Unnie."

"Gwenchana Jendeuk, masih ada Unnie di sini."

"Sebaiknya kita bangun kan Lisa dan juga Rose , mereka harus makan agar perut mereka tidak kosong. Setelah itu baru kita cari tempat berteduh untuk kita tinggali."

"Baik Unnie."setelah nya mereka berdua membangun kan Rose dan Lisa.

Jennie mendekat kan bibir nya ke telinga adik bungsu nya itu lalu membangunkan Lisa dengan bisikan lembut. "Lili sayang ayo bangun. "

"Eunghh.. , ne Nini."jawab Lisa langsung terbangun.

Memang Lisa gampang terbangun jika Jennie yang membangun kan nya , beda lagi jika kakak nya yang lain yang membangun kan. Lisa tidak akan bangun-bangun seperti orang mati.

Jika cara untuk membangunkan Lisa seperti tadi, beda lagi dengan Rose.

"Oci ayo bangun , Unnie punya makanan untuk mu."Rose mudah terbangun hanya mendengar kata makanan saja.

"Matanan? Oci mau Oci mau."pekik nya langsung terduduk meminta jatah makanan nya.

Jisoo memberikan jambu biji yang di bawa oleh Jennie tadi. "Ini untuk Oci."ucap Jisoo mampu melunturkan semangat dalam diri Rose.

"Ini jambu nie , butan matanan."rajuknya mendapat usapan lembut di kepala oleh Jennie.

"Maafkan Unnie ya? Unnie hanya bisa memberi Oci jambu biji. tapi Unnie janji setelah nanti kita sudah mendapat tempat tinggal , Unnie akan mencari pekerjaan agar kita bisa makan enak lagi."

"Kau tidak perlu melakukan itu Jendeuk, biar Unnie saja yang akan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kita."ucap Jisoo tidak setuju dengan keputusan yang Jennie ambil.

"Tapi Unnie , aku~"belum selesai Jennie berbicara Lisa memotong nya lebih dulu.

"Nini , Lili mau jambu na."pinta Lisa

Jennie mengambil satu jambu biji untuk ia berikan kepada adik bungsu nya itu. "Ini untuk Lili , di makan ya sayang."

"Em emh"jawab Lisa dengan mengunyah dan mengangguk kan kepala nya.

Rose dengan lesu memakan jambu biji itu. "Jambu biji na endak batalan buat Oci tenyang, halus na Nie tau itu."batin Rose merajuk.

"Jendeuk , kita harus berbicara soal tadi."ucap Jisoo tiba-tiba.

"Nanti saja Unnie, lebih baik kita makan jambu biji nya dulu lalu segera pergi dari sini."jawab Jennie di setujui oleh kakak sulung nya itu.

"Kau benar! Hal itu jauh lebih penting untuk sekarang ini."

Cirebon 13 April 2023

Note :

Ramein dong 😭 atau gak gue unpubh lagi nih cerita 😭

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang